Sukses

Adidas Dituntut Investor Terkait Isu Kanye West, Ada Apa?

Adidas menghadapi gugatan dari investor terkait kolaborasi bisnisnya dengan rapper asal AS, Kanye West.

Liputan6.com, Jakarta Merek sepatu dan pakaian olah raga Adidas menghadapi gugatan dari investor, terkait hubungan bisnisnya dengan rapper dan desainer ternama asal AS, Kanye West. 

Melansir laman BBC, Senin (1/5/2023) investor itu menuduh Adidas gagal membatasi kerugian finansial dan mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan eksposur mereka.

Seperti diketahui, raksasa pakaian olahraga asal Jerman itu mengakhiri kolaborasinya dengan rapper yang kini dikenal sebagai Ye, tahun lalu menyusul komentar antisemitisme.

"Kami langsung menolak klaim yang tidak berdasar ini," kata Adidas, menanggapi tuntutan tersebut.

"Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri dengan penuh semangat melawan mereka," ujarnya.

Namun, investor yang mengajukan gugatan di AS mengklaim bahwa Adidas sudah mengetahui tentang perilaku buruk Kanye West sebelum bekerja dengan sang rapper, menyebut bahwa hal itu telah dibahas oleh mantan kepala eksekutif Kasper Rorsted serta manajemen lainnya.

Adapun outlet media The Wall Street Journal yang juga menerbitkan rincian dugaan pertemuan pada tahun 2018 antar Adidas dan Kanye West.

Laporan tersebut mengklaim bahwa eksekutif senior Adidas berbicara tentang bagaimana mengurangi risiko staf berinteraksi dengan Kanye West, serta kemungkinan perusahaan memutuskan hubungan dengan rapper tersebut.

Sejak memberhentikan hubungan bisnisnya dengan Kanye West, Adidas telah merugi hingga 700 juta euro, dengan produk Yeezy senilai ratusan juta euro yang tidak terjual.

Adidas tidak mentolerir antisemitisme dan segala jenis ujaran kebencian," jelas perusahaan saat mengakhiri kolaborasinya dengan Kanye West pada Oktober 2023.

2 dari 3 halaman

Depak Kanye West, Pendapatan Adidas Diperkirakan Anjlok Rp19,7 Triliun

Adidas telah mantap mendepak Kanye West dan itu berarti tak ada lagi kerja sama di antara kedua pihak. Perpisahan ini berujung pada kerugian dengan jumlah yang fantastis.

Dikutip dari CNN, Jumat, 10 Februari 2021, Adidas mengungkapkan pada Kamis, 9 Februari 2023, bahwa mereka diperkirakan akan kehilangan pendapatan 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp19,7 triliun tahun ini. Hal tersebut dikarenakan tidak dapat menjual pakaian dan sepatu desainer Yeezy.

Adidas mengakhiri kemitraan sembilan tahunnya dengan rapper yang kini bernama Ye tersebut pada Oktober lalu karena pernyataan antisemitnya. Dalam sebuah pernyataan, Adidas mengatakan pedoman keuangannya untuk 2023 "menyumbang dampak buruk yang signifikan dari tidak menjual stok yang ada."

Jika perusahaan tidak dapat "menggunakan kembali" pakaian Kanye yang tersisa, Adidas mengatakan hal itu dapat merugikan perusahaan sebesar 534 juta dolar AS atau setara Rp8 triliun dalam laba operasi tahun ini.

Perusahaan mengatakan segera setelah kemitraan dibubarkan, mereka akan mencoba untuk menjual pakaian tersebut, tanpa nama dan merek Yeezy. Adidas menyebut menjual sneakers dengan mereknya sendiri akan menghemat sekitar 300 juta dolar AS dalam pembayaran royalti dan biaya pemasaran.

Terlepas dari upaya itu, Adidas akan mengalami masalah dalam menggunakan kembali pakaiannya, kata seorang analis sebelumnya kepada CNN. "Benar-benar tidak ada pilihan yang baik untuk merek yang tertekan ini yang berada di antara prestise dan kemewahan," kata Burt Flickinger, pakar ritel dan direktur pelaksana di konsultan ritel Strategic Resource Group.

3 dari 3 halaman

Putus Kontrak

Pilihan lain termasuk menghancurkannya atau menyumbangkan pakaian Yeezy yang tidak terjual. "Angka-angka berbicara sendiri. Kami saat ini tidak melakukan sebagaimana mestinya," kata CEO Adidas Bjørn Gulden dalam sebuah pernyataan. Dia dinobatkan sebagai pemimpin teratas perusahaan pada bulan Januari dan bergabung dari saingannya Puma.

Dikutip dari Page Six, pada Oktober 2022, Adidas mendepak West sebagai mitra, produsen, dan distributor merek sepatu Yeezy. Hubungan profesional West lainnya telah bubar jalan karena komentar ofensifnya tentang orang-orang Yahudi.

Balenciaga, GAP, dan bahkan pengacaranya telah memutuskan hubungan dengan Ye. Beberapa minggu yang lalu, West melancarkan serangkaian ancaman anti-Semitnya selama wawancara dengan Piers Morgan dan ia tidak menyesal mengeluarkan pernyataan tersebut.

"Balenciaga tidak lagi memiliki hubungan atau rencana untuk proyek masa depan yang terkait dengan artis ini," ungkap Kering, perusahaan induk Balenciaga, dalam sebuah pernyataan kepada Women's Wear Daily (WWD), Minggu, 23 Oktober 2022. West berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap yang sangat populer pada awal tahun ini.