Sukses

BUMN Bakal Setor Dividen Rp 80,2 Triliun Terbesar Sepanjang Sejarah, DPR Minta Kementerian BUMN Tak Berpuas Diri

Kementerian BUMN bakal setor dividen Rp 80,2 triliun pada 2023. Jumlah dividen tersebut tertinggi dalam sejarah. Hal tersebut mendapatkan apresiasi dari DPR.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyetor dividen Rp 80,2 triliun ke kas negara pada 2023.

Hal tersebut mendapatkan apresiasi dari Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi. "Kami mengapresiasi kinerja menteri BUMN Erick Thohir atas pencapaian dividen senilai Rp 80,2 triliun ini,” ujar Baidowi dikutip dari Antara, Selasa (2/5/2023).

Ia menilai, jumlah dividen terbesar sepanjang sejarah keberadaan BUMN tersebut menunjukkan selama ini jajaran Kementerian BUMN fokus bekerja dan memiliki strategi bisnis yang tepat.

Ia juga apresiasi strategi Kementerian BUMN dan profesionalitas orang-orang di dalamnya. Strategi dan profesionalitas itu, menurut dia membuat BUMN menjadi sebuah entitas bisnis yang menjalankan fungsi bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu strategi dari Kementerian BUMN yang diapresiasi oleh Baidowi mengenai pembuatan holding yang membuat kinerja BUMN menjadi lebih efisien dan terarah.

"Kementerian BUMN memang sedikit berbeda dengan kementerian lainnya. Institusi ini diperintahkan untuk mencari keuntungan dan mendukung pembangunan serta memberikan manfaat sosial dan lingkungan kepada masyarakat,” ujar dia.

Ia meminta, Kementerian BUMN agar tidak berpuas diri, tetapi harus melakukan pembenahan. Pembenahan yangn dapat dilakukan antara lain memastikan operasional perusahaan-perusahaan BUMN dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Selain itu, Kementerian BUMN juga harus memastikan jajaran direksi dan komisaris diisi oleh orang-orang yang berkompeten sehingga tidak terjadi konflik kepentingan.

“Kami meminta agar kasus seperti ditetapkannya Dirut Waskita sebagai tersangka tidak lagi terjadi di BUMN lain. Pak Erick harus menjadikan hal ini sebagai pelajaran untuk bersih-bersih BUMN agar bisa lebih profesional dan memberikan keuntungan lebih besar kepada negara,” kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Setoran Dividen BUMN ke Negara Rp 80,2 Triliun, Tertinggi dalam Sejarah

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perusahaan pelat merah akan menyetor dividen sebesar Rp 80,2 triliun kepada negara tahun ini. Langkah ini jadi satu bentuk kontribusi atas keberhasilan transformasi BUMN.

Erick Thohir mengungkap setoran dividen ini jadi satu aspek diantara aspek lainnya yang memberikan kontribusi ke kas negara.

"Alhamdulillah saya tadi sampaikan, kemarin juga di ratas ada Bapak Presiden, ada Bu Sri Mulyani, bagaimana dividen BUMN tahun ini, hasil kerja tahun kemarin ini terbesar sepanjang sejarah Rp 80,2 triliun," ujarnya kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah, Senin (1/5/2023).

"Artinya apa? Kita punya sumbangsih kepada negara supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik," sambung Erick.

Ketua Umum PSSI ini juga mengatakan tujuan pembagian dividen BUMN tersebut untuk mendorong program-program kerakyatan. Mengingat, sebagian besar alokasi APBN digunakan untuk program bantuan sosial (bansos) dan bantuan lainnya.

"Untuk apa? Program-program yang mendorong daripada tentu kerakyatan dari program pemerintah seperti bansos dan lain-lain," kata dia.

Dia mengungkap, besaran setoran dari perusahaan pelat merah ke negara jadi satu bukti kalau BUMN sudah semakin sehat. Maka, kesehatan BUMN ini perlu dijaga agar kontribusinya tetap konsisten.

"Nah inilah keseimbangan yang terus kita jaga, BUMN-nya sehat tapi terus memberikan kontribusi kepada rakyat," pungkas Menteri BUMN.

 

 

3 dari 4 halaman

Kunci Sukses Transformasi

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kunci sukses dalam upayanya mentransformasi perusahaan pelat merah. Yakni adanya peran harmoni atau kedamaian yang dibawanya.

Poin harmoni sendiri berada dalam core value AKHLAK yang digadangnya perlu dijalankan oleh setiap BUMN.

"Core Value BUMN kan AKHLAK, di mana salah satu kuncinya adalah Harmoni. Tidak mungkin kita membuat transformasi perubahan tanpa ada kedamaian," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saja 1945, dengan melaksanakan Dharma Santi BUMN 2023 di Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).

Dia menilai, keharmonisan menjadi sangat penting dalam menciptakan kedamaian. Kedamaian menjadi sangat relevan di saat dunia sedang didera peperangan, tidak hanya perang Rusia - Ukraina, melainkan juga Sudan.

"Nah kita melihat suasana global memang terjadi lagi perang, tidak hanya antara Ukraina dan Rusia, kemarin juga terjadi di Sudan. Dan saya rasa kita tahu isunya apa. Ya karena ada perbedaan itu," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

3 Poin Harmoni

Oleh karena itu, Erick terus mendorong BUMN untuk bertransformasi. Dan itu sangat sulit kalau di dalamnya tidak ada keharmonian.

Menurut Erick, setidaknya terdapat tiga keharmonian yang diperkuat di lingkungan BUMN. Pertama, keharmonian antar umat beragama. Seluruh agama yang dianut di BUMN akan hidup berdampingan, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, atau Konghucu.

"Keharmonian antar umat beragama ini terus kita dorong," ujarnya.

Kedua, keharmonian antara senioritas dan anak mudanya. Kepemimpinan korporasi tidak bisa diserahkan kepada yang senior terus menerus.Sebab pemimpin yang sudah berumur memiliki keterbatasan. Di mana setiap orang sudah pasti dipanggil Yang Maha Kuasa.

"Artinya tidak akan ada keberlanjutan. Karena itu kita dorong kepemimpinan muda. Yaitu 10 persen di bawah 42 tahun. Yang Alhamdulillah tercapai," ungkap Erick.

Ketiga adalah keharmonian kepemimpinan antara perempuan dan laki-laki. Untuk itu, Erick menargetkan kepemimpinan di BUMN adalah 25 persen dari total pemimpin. Target itu baru tercapai 18 persen.

"Ini kita dorong terus karena ini masalah keseimbangan. Apalagi pemimpin laki-laki biasanya punya leadership yang sangat kuat. Tapi kepemimpinan perempuan tidak kalah pentingnya. Lihat saja kita dirawat oleh Ibu, ada leadershipnya. Artinya kepemimpinan perempuan itu penting karena ada empati dibandingkan kepemimpinan laki - laki," ujar Erick.