Sukses

Impor KRL Bekas Jepang Tak Direstui, Target 2 Juta Penumpang per Hari Bisa Tercapai?

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku masih mencari solusi untuk penggantian armada KRL yang pensiun tahun ini. Mengingat, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku masih mencari solusi untuk penggantian armada KRL yang pensiun tahun ini. Mengingat, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tak merekomendasikan impor KRL bekas Jepang.

Terkini, ada target yang dilontarkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengenai layanan KRL. Yakni, bisa melayani sebanyak 2 juta penumpang per hari. Saat ini, rata-rata KCI mampu melayani sekitar 1 juta penumpang per hari.

Menhub mengungkap salah satu upaya untuk mengejar target itu adalah dengan pengembangan stasiun dan shifting atau penggantian armada KRL yang pensiun. Ini berarti merujuk juga pada opsi impor KRL bekas Jepang, retrofit, serta memesan produk buatan INKA.

"Ini kan sedang kami kaji juga, ini kan BPKP juga menbantu, pemerintah juga sudah men-support, pasti nanti kalau ada informasi kita sampaikan," ujar VP Coporate Secretary KCI Anne Purba saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, ditulis Selasa (2/5/2023).

"Tapi yang pasti tadi, pembangunan prasarana pemerintah terus dibangun, dan untuk sarananya nanti pasti terus dikomunikasikan," sambung dia.

Hasil review BPKP menunjukkan tidak adanya rekomendasi untuk melakukan impor KRL bekas dari Jepang. Di samping opsi retrofit, untuk pemenuhan kebutuhan mendesak, muncul usulan adanya impor darurat.

 

2 dari 4 halaman

Masih Dikaji

Namun, Anne mengungkapkan kalau opsi itu juga masih dalam kajian. Dia sendiri belum bisa memastikan kapan waktu pasti pemerintah bersama PT KCI bisa mengambil keputusan.

"Kita akan update, ini lagi dikaji. Karena kan ada juga rekomendasi retrofit bersama dengan INKA, jadi ini kita kerja sama sama INKA dan alhamdulillah-nya BPKP juga melakukan review, sehingga ada beberapa hal yang memang ktia konsen sehingga ini kita jalankan," bebernya.

Saat ini, dia masih berpegang untuk mengejar target yang disampaikan Menhuh Budi soal membenahi kawasan stasiun sebagai prasarana yang bisa menunjang.

"Kita akan update, tapi yang pasti challenge dari Pak Menhub menggalakkan pembangunan prasarana ini harus di support dengan sarana yang ada," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Target Menhub

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membidik kereta rel listrik alias KRL Commuter bisa melayani 2 juta penumpang per hari. Mengingat ada tren kenaikan penumpang KRL belakangan ini.

Guna mendukung target tersebut, maka diperlukan perbaikan di sejumlah aspek. Mulai dari pelebaran di stasiun, hingga penambahan armada yang mumpuni untuk dioperasikan.

"Kita tahu bahwa pergerakan saudara kita yang bergerak di Jabodetabek ini waktu 2018 sampai 1,2 juta orang, sekarang sudah mendekati 1 juta (penumpang per hari) dan ini satu jumlah yang besar," ujar dia saat meresmikan pembangunan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

"Secara jangka panjang kita akan tingkatkan jumlah penumpang yang bisa dibawa oleh KRL ini kurang lebih 2 juta (pengguna per hari)," sambung Menhub Budi.

 

4 dari 4 halaman

Ganti Armada

Penggantian armada KRL dan pengembangan stasiun jadi langkah yang tak bisa dilepaskan. Menhub Budi bilang, upaya itu bisa meningkatkan kapasitas angkut dari KRL Commuter.

"Dan itu ada improvement yang harus dilakukan baik sarana dan prasarana. Dari sarana kita buat 1 improvement dari shifting yang dilakukan dan nanti headway jadi pendek dan hari ini kita bangun stasiun Tanah Abang agar ini bisa meningkatkan kapasitas 3 kali lipat," bebernya.

Informasi, PT Kereta Commuter Indonesia tengah menggodok solusi penggantian armada yang akan pensiun dalam waktu dekat. Di sisi lain, pengembangan stasiun seperti stasiun Manggarai dan Stasiun Tanah Abang pun ikut dilakukan.

Pengembangan Stasiun

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan dimulainya pembangunan Stasiun Tanah Abang. Pembangunan ini merupakan untuk memperluas area stasiun.

Perluasan kawasan stasiun ini akan memanfaatkan lahan seluas 4 hekat milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI. Menhub Budi mengatakan, pada Desember 2023 mendatang, sebagian kawasan yang dibangun sudah bisa dilakukan.

"Kita sudah melakukan kegiatan groundbreaking di Stasiun Tanah Abang. Seperti kita lihat ini, ada tanah seluas 4 hektar dan kita akan mulai bangun bulan ini dan insyaaAllah Desember ini bisa digunakan," ujar dia saat peresmian pembangunan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Sementara itu, pembangunan secara keseluruhan ditargetkan rampung pada September 2024 mendatang. Lahan pembangunan ini berada di kawasan Depo Kereta Api di sisi Stasiun KRL Tanah Abang.