Sukses

Erick Thohir Pastikan Konsolidasi BUMN Karya, Jadi Merger?

Erick Thohir menyebut bentuk dari konsolidasi BUMN Karya masih dalam tahap pengkajian.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memastikan akan terjadi konsolidasi di BUMN sektor konstruksi. Dia menyebut bentuk dari konsolidasinya masih dalam tahap pengkajian, baik itu merger ataupun porsi kepemilikan dari satu BUMN Karya ke perusahaan lainnya.

Ada kemungkinan opsi merger dilakukan pada BUMN Karya yang berskala kecil yang diserahkan pengelolaannya kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa.

"Konsolidasi karya dipastikan akan terjadi, yang mana belum jadi keputusan, tapi framework sepertinya yang ada di PPA-Danareksa karena yang kecil-kecil, merger," ujar Erick Thohir di Kementerian BUMN, Rabu (3/5/2023).

Sementara itu, untuk BUMN Karya dengan skala besar seperti PT PP, Hutama Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, hingga Adhi Karya. Namun, dia menegaskan kalau opsi-opsi yang ada saat ini masih dalam proses pengkajian.

"Kalau yang besar-besar sistemnya kepemilikan seperti HK dan Waskita. (Modelnya) seperti Bank Mandiri punya BSI padahal (bank syariah) di bawahnya merger, tapi keputusan ini belum terjadi," kata dia.

Dia mengatakan, proses konsolidasi BUMN Karya perlu dilakukan secara hati-hati. Mengingat proses bisnis yang saat ini tengah berjalan seperti kontrak-kontrak karya yang tengah digarap.

"Jangan sampai merger dan konsolidasi menghambat pembangunan, kan mereka lagi tender, ini yang kita jaga. Jangan sampai kontraproduktif yang justru menghambat perkembangan usaha, mesti hati-hati," ujar dia.

 

2 dari 4 halaman

Usulan Jadi 4 BUMN Karya

Pada kesempatan yang sama, Erick Thohir menyebut ada rekomendasi pengurangan jumlah BUMN Karya. Dia mengacu pada cetak biru yang dikeluarkan oleh Boston Consulting Group (BCG) sekitar 2 tahun lalu.

Erick mengungkap laporan BCG merekomendasikan kalau jumlah BUMN Karya di Indonesia cukup ada 4 perusahaan saja. Nantinya akan ada penggolongan sesuai segmentasi atau keahlian masing-masing BUMN Karya.

"Sebaiknya BUMN karya dari sembilan BUMN menjadi empat BUMN. Ada ekspertis di gedung dan lain-lain, jadi tidak semua palugada," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Masih Dikaji

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah BUMN di bidang konstruksi berencana akan digabung kedepannya. Namun, bentuk penggabungannya belum diputuskan, apakah akan di-merger, dibentuk holding BUMN, dan bentuk lainnya.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan kalau proses yang bakal diterapkan di BUMN Karya itu masih dalam tahap awal. Jadi belum bisa ditentukan bentuk kedepannya.

"Proses transformasi di karya-karya itu masih tahap awal jadi belum bisa dikatakan bagaimana bentuknya," ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).

 

4 dari 4 halaman

Perlu Koordinasi

Belum lagi, kata dia, dalam proses transformasi ini memerlukan koordinasi antar kementerian dan lembaga. Sebut saja, ada Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM. Utamanya dalam memberikan landasan aturan transformasi BUMN Karya kedepan.

"Jadi arahnya tunggu aja, masih berporses nanti kalau sudah ada bentuk-bentuknya bagaimana baru kita sampaikan. Ya itu tunggu aja," ungkapnya.

Kendati prosesnya masih tahap awal, Arya menegaskan setiap pihak tidak langsung mengambil kesimpulan atas bentuk BUMN Karya kedepannya. Kementerian BUMN saat ini masih lebih dulu fokus untuk mematangkan konsep awalnya.

"Jangan langsung mengatakan 'wah di merger kan' atau bisa apakah namanya nanti holding atau apa kan kita belum tau. Liat aja nanti bagaimana. Ini semua belum ada bentuk besarannya masih dikonsepkan tahap awal," pungkas Arya Sinulingga.

Video Terkini