Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo melanda Baoshan, Yunnan, China Barat Daya pada Selasa, 2 Mei 2023. Akibat gempa Yunnan tersebut, 10 orang dilaporkan cedera ringan.
Dikutip dari laman Global Times, ditulis Kamis (4/5/2023), peringatan dini muncul di telepon seluler, pengeras suara dan televisi untuk mencegah jatuhnya korban. Gempa terjadi di distrik Longyang Baoshan pada Selasa, 2 Mei 2023 pukul 23:27 waktu setempat dengan kedalaman 10 kilometer.
Hingga Rabu siang, 3 Mei 2023 waktu setempat, 10 orang dilaporkan menderita luka ringan di Baoshan. Sembilan telah dipulangkan dari rumah sakit, dan satu orang masih dalam pengawasan medis lebih lanjut, demikian menurut Departemen Penanggulangan Bencana Kota.
Advertisement
The Global Times melaporkan, kalau gempa Yunnan China tersebut menyebabkan kerusakan tertentu pada rumah penduduk, pasokan listrik,air serta komunikasi, tetapi semuanya telah pulih. Menurut pejabat pemerintahan Baoshan, semua penduduk yang terkena dampak bencana dipindahkan ke daerah berisiko rendah.
Adapun jalan dan rel kereta api kembali beroperasi setelah pekerjaan penyelamatan dilakukan semalaman.
Gempa tersebut dirasakan sangat kuat oleh warga setempat ketika melanda distrik Longyang, menguncang rumah-rumah dan menyebabkan sebagian warga mengungsi. Hanya 11 menit kemudian, gempa magnitudo 4,4 muncul dan sama kuat.
“Saya terbangun dari goncangan yang saya kira teman sekelas saya berusaha membangunkan, tapi ternyata gempa,” ujar seorang netizen pada Selasa malam, 2 Mei 2023.
Gempa tersebut juga membuat khawatir wisatawan pada liburan Hari Buruh. “Saya akan pergi dari Lijiang ke Dali besok, dan Kunming lusa. Saya sedikit takut sekarang,” tulis netizen.
Regulator menyebutkan, sekitar 2.800 rumah di dekat pusat gempa di Longyang rusak dalam berbagai tingkat. Foto dan video yang beredar online menunjukkan sejumlah bangunan rusak, demikian juga kendaraan akibat puing-puing berjatuhan.
11 Ribu Penduduk Dievakuasi
Otoritas mengkonfirmasi gempa Yunnan terkait patahan seismogenik terdeteksi di Sungai Lancang. Setelah gempa bumi, otoritas aktifkan tanggap darurat level III dengan cepat dikerahkan ke daerah yang dilanda gempa.
Sekitar 2.400 personel penyelamat dikirim ke daerah yang dilanda gempa dengan 365 tenda dan 734 tempat tidur dikirim ke lokasi, menurut Departemen Bantuan Bencana Baoshan pada Rabu pekan ini.
Lebih dari 11.000 penduduk yang tinggal di dalam dan sekitar pusat gempa di Longyang dipindahkan denga naman, menurut departemen tersebut.
Sebelum gempa bumi melanda kota Baoshan, penduduk Kunming diberi tahu melalui alarm publik, televisi dan pesan teks saat peringatan dini dikirimkan yang membantu mencegah jatuhnya korban jiwa yang besar. “Harap tetap tenang, jauhi benda-benda yang ditangguhkan, dan hindari naik lift. Pilih area terbuka yang aman dan hindari risiko,” bunyi peringatan di ponsel warga.
Advertisement
Haru, Tim SAR China Membungkuk Beri Penghormatan Terakhir ke Korban Gempa Turki
Sebelumnya, korban gempa Turki dan Suriah yang berkekuatan magnitudo 7,8 satu minggu lalu terus bertambah.
"Lebih dari 36.000 orang tewas dan puluhan ribu lainnya terluka di Suriah dan Turki," kata pihak berwenang seperti dikutip dari CNN, Selasa (14/2/2023).
Tim penyelamat dari berbagai negara yang membantu berjibaku dengan waktu untuk menyelamatkan para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Banyak yang tak selamat, tapi tak sedikit kisah sukses dari para penyelamat di Turki dan Suriah dalam melanjutkan upaya pencarian. Mereka menyelamatkan orang-orang yang tertimbun hingga 100 jam lebih pasca-gempa.
Haru bercampur duka, mungkin begitulah kira-kira gambaran perasaan tim penyelamat tatkala berhadapan dengan situasi hidup dan mati dalam operasi penyelamatan korban gempa di Turki dan Suriah.
Mengutip akun Instagram TRT, tim SAR dari china yang dikerahkan ke lokasi gempa Türki di Malatya terlihat membungkuk untuk memberi penghormatan terakhir kepada korban gempa mematikan yang melanda wilayah itu pada 6 Februari.
Menurut laporan Global Times, tim Blue Sky Rescue Team, regu bantuan sipil Tiongkok yang telah membantu operasi penyelamatan di Provinsi Malatya dan Adiyaman di Turki sejak Kamis 9 Februari. Berdasarkan laporan per Minggu 12 Februari, tim tersebut dilaporkan telah menyelamatkan tujuh orang dan menemukan 78 korban meninggal setelah mencari di area yang mencakup 302 bangunan, Global Times belajar.
Sebanyak 209 anggota tim bantuan dari China itu telah berpartisipasi dalam operasi tersebut.