Sukses

Ekonomi Inggris Rapuh, Bakal Berdampak ke Indonesia?

Keadaan ekonomi Inggris disebut-sebut tengah tergoncang yang membuat ekonomi global ikut terdampak. Namun, dampaknya kepada Indonesia disinyalir tidak akan signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Keadaan ekonomi Inggris tengah tergoncang yang berdampak juga ke ekonomi kawasan Eropa. Namun, dampak keterpurukan ekonomi Inggris tersebut tidak akan terlalu terasa sampai Indonesia.

Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Inder) Nailul Huda melihat, dampak gonjang-ganjing ekonomi Inggris cenderung kecil ke Indonesia.

"Tentu kondisi ekonomi Inggris yang tengah tidak menentu membuat perekonomian global juga terguncang. Tentu akan berdampak ke Indonesia walaupun tidak signifikan," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (4/5/2023).

Dampak tersebut ditafsirkan Huda sebagai sentiman negatif ke pasar keuangan di Indonesia. Namun, lagi-lagi dia percaya hal itu tak berdampak besar. Sedangkan untuk dampak ke sektor riil, ia melihat kecil sekali. 

"Sentimen negatif pasti ada, tapi emang tidak terlalu signifikan. Terlebih kan memang perdagangan dengan Inggris juga tidak terlalu besar," ungkapnya.

Dampak yang cukup kecil juga menurutnya terlihat dari sudut pandang ekspor-impor antara Inggris dan Indonesia. Selain itu, kontribusi ekspor-impor terhadap produk domestik bruto (PDB) yang cenderung tak terlalu besar pun jadi alasan Huda kalau dampaknya tak akan signifikan.

"Ekspor-impor kita kan memang tidak terlalu signifikan ke PDB, jadi relatif aman asal perekonomian domestik masih aman," tegasnya.

 

2 dari 3 halaman

Ekonomi Inggris Memburuk

Diberitakan sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Inggris akan menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi terburuk di dunia tahun ini.

Melansir BBC, Rabu (12/4/2023) IMF mengatakan bahwa kinerja ekonomi Inggris pada tahun 2023 akan menjadi yang terburuk di antara negara G20, termasuk Rusia yang terkena sanksi.

IMF memperkirakan ekonomi Inggris akan menyusut tahun ini, meskipun mencatat sedikit peningkatan dari perkiraan terakhirnya.

Badan itu sekarang memproyeksikan ekonomi Inggris akan menyusut 0,3 persen di 2023 dan tumbuh hanya 1 persen tahun depan.

Meskipun Inggris diperkirakan memiliki kinerja ekonomi terburuk tahun ini, prediksi terbaru IMF sedikit lebih baik dari ekspektasi sebelumnya, yang sempat meramal kontraksi 0,6 persen pada bulan Januari.

Lemahnya kinerja ekonomi Inggris, menurut IMF, didorong oleh tingginya harga gas, kenaikan suku bunga dan kinerja perdagangan yang lamban.

 

3 dari 3 halaman

Lebih Baik

Menanggapi prediksi IMF terbaru, Kanselir Jeremy Hunt Inggris mengatakan bahwa "Perkiraan pertumbuhan IMF kami telah ditingkatkan lebih dari negara G7 lainnya".

"IMF sekarang mengatakan kami berada di jalur yang benar untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan tetap berpegang pada rencana kami untuk mengurangi lebih dari separuh inflasi tahun ini, mengurangi tekanan pada masyarakat," ujarnya.

Adapun Gubernur Bank of England Andrew Bailey yang juga mengatakan baru-baru ini bahwa dia "jauh lebih optimis" pada ekonomi, dan yakin Inggris tidak lagi menuju resesi langsung.

Video Terkini