Sukses

Erick Thohir: IPO Pertamina Hulu Energi Masih Tunggu Izin OJK

Melantai di bursa saham Pertamina Hulu Energi menjadi salah satu alternatif pencarian dana di tengah upaya meningkatkan produksi. Baik produksi di dalam negeri maupun ekspansi ke luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN untuk melantai di bursa saham, termasuk dalam rencana adalah Pertamina Hulu Energi (PHE). Dia pun memberi bocoran mengenai waktu tepat Pertamina Hulu Energi bisa mencatatkan saham perdana di pasar modal alias Initial Public Offering (IPO).

Menurutnya saat ini anak usaha Pertamina itu masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya, ada Pertamina Geotherman Energi (PGE) yang lebih dulu melantai di pasar modal.

“PHE Hulu akan tetap kita dorong buat go public. Kita sedang menunggu izin dari OJK,” ujarnya di Kementerian BUMN, ditulis Kamis (4/5/2023).

Dia mengungkap, melantai di bursa saham menjadi salah satu alternatif pencarian dana di tengah upaya meningkatkan produksi. Baik produksi di dalam negeri maupun ekspansi ke luar negeri.

Maka, perolehan dana dari pasar modal menjadi satu opsi yang bisa dijajaki. Kendati begitu, dia menegaskan hal ini masih dalam proses.

"Itu perlu uang, itu yang akan kita sehatkan. Jangan sampai utang," tegas Erick Thohir.

 

2 dari 3 halaman

Hambatan IPO Pertamina Hulu Energi

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan soal hambatan IPO PHE, salah satunya terkait batasan jumlah saham free float atau yang beredar di masyarakat setelah penawaran umum paling sedikit 10 persen.

Berdasarkan ketentuan III.2.6.3 Peraturan No. I-A, Bursa mengatur perusahaan dengan ekuitas lebih dari Rp 2 triliun, jumlah saham free float setelah Penawaran Umum paling sedikit 10 persen dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa.

"PHE kita akan review dan bicarakan dengan Bursa dan OJK. Karena mengenai batasan nilai tadi itu tentunya menajdi salah satu pertimbangan," kata Wakil Menteri BUMN (Wamen BUMN) I Pahala Nugraha Mansury saat ditemui di Mainhall BEI, Jumat (24/3/2023).

"Karena perusahaan besar seperti PHE atau lainnya kapitalisasinya 1 persen saja sudah di atas nilai tertinggi IPO yang pernah ada. Ini nanti ke depan perlu kita diskusi mengenai bagaimana untuk BUMN atau anak usaha BUMN atau subholding yang sudah besar," ia menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Profesional

Pahala menuturkan, IPO menjadi ajang bagi perusahaan untuk membuka diri, transparan, lebih profesional dan melakukan penghimpunan dana untuk bisa melakukan pengembangan ke depan.

"Yang bisa kita lakukan adalah melakukan terus menerus melakukan upaya bagaimana meningkatkan fundamental masing-masing perusahaan dan bisa melanjutkan upaya menambah jumlah BUMN yang terutama memang sudah memiliki size cukup besar," kata dia.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, (24/2/2023), saham PGEO stagnan di posisi Rp 875 per saham. Saham PGEO dibuka naik Rp 50 ke posisi Rp 925 per saham. Saham PGEO berada di level tertinggi Rp 925 dan terendah Rp 815 per saham. Total frekuensi perdagangan 45.157 kali dan volume perdagangan 5.872.358 saham. Nilai transaksi Rp 490,3 miliar.