Sukses

Ekspresi Lucu Jokowi Ketika Lewati Jalan Rusak di Lampung

Presiden Jokowi selama melibas jalan rusak di Lampung tampak tidak senang.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi hari ini mengunjungi Provinsi Lampung. Tujuan Jokowi untuk memastikan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan rusak Lampung yang selama ini viral di media sosial.

Tak seperti Gubernur Lampung yang meninjau jalan rusak menggunakan helikopter, orang nomor satu di Indonesia ini lebih memilih menggunakan mobil kepresidenan. Mobil mewah anti peluru S600 pun dipakai Jokowi untuk melibas jalan-jalan rusak di Lampung.

Tak heran, kecepatan rombongan kendaraan Presiden Jokowi terpaksa lambat. Hal ini karena banyaknya lubang yang harus dihindari selama pejalanan.

Jokowi terlihat melintasi jalan tampak berkubang di Jalan Terusan Ryacudu, Kota Baru, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Yang menarik, ekspresi Jokowi selama melibas jalan rusak di Lampung tampak tidak senang.

 

Saat melintas, jendela mobil juga tidak tertutup sehingga terlihat Jokowi meninjau jalan rusak tersebut, sembari membagikan cenderamata kepada penduduk setempat.

Saat berkunjung di Pasar Natar Lampung Selatan, Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur jalan untuk menurunkan biaya logistik yang berpengaruh terhadap harga di pasar.

Jokowi menuturkan, harga bahan pokok dapat dikendalikan asal pasokan yang stabil. Hal itu bergantung pada infrastruktur terutama jalan.

"Contoh telur pasokannya cukup, pasokannya melimpah, harga pasti turun. Cabai produksinya melimpah, pasokannya melimpah, harga pasti turun, kuncinya di situ jangan sampai pasokannya kurang. Oleh sebab itu, pentingnya infrastruktur jalan dalam rangka menurunkan biaya logistik itu akan berpengaruh terhadap harga-harga di pasar-pasar ini,” ujar dia seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Kabinet RI.

Selain melihat jalan-jalan di Lampung, Jokowi juga melihat inflasi, harga, infrastruktur terutama jalan. “Karena ini menjadi kunci, biaya logistik itu sangat tergantung baik tidaknya infrastruktur yang kita miliki,” ujar dia.

Ia menuturkan, perbaikan jalan yang rusak untuk secepat-cepatnya diperbaiki. Hal ini terutama jalan-jalan yang belum sanggup diperbaiki pemerintah provinsi dan kabupaten.

2 dari 3 halaman

Jokowi Bakal Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak di Lampung

Presiden Jokowi hari ini mengunjungi Provinsi Lampung. Tujuannya untuk memastikan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan rusak yang selama ini viral di media sosial.

Jokowi mewanti-wanti kepada pemerintah daerah untuk segera merespon keluhan dari warganya tersebut. Bahkan, jika pemda tidak mampu, Jokowi melalui Kementerian PUPR siap mengambil alih perbaikannya.

"Kira-kira provinsi tidak memiliki kemampuan, Kabupaten tidak memiliki kemampuan, ya akan diambil alih oleh Kementerian PUPR. Utamanya jalan rusak parah," jelas Jokowi usai meninjau Pasar Natar Provinsi Lampung, Jumat (5/5/2023).

Jokowi menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur jalan untuk mendukung mobilitas orang dan barang. Jokowi menyampaikan biaya logistik akan tergantung pada infrastruktur yang ada di Lampung.

"Ini melihat inflasi, lihat harga-harga tapi juga ingin melihat infrastruktur utamanya jalan, karena ini menjadi kunci biaya logistik itu sangat bergantung baik tidaknya infrastruktur yang kita miliki," kata Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Pemerintah Pusat Kumpulkan Data

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan kunjungannya ke Lampung untuk mengecek soal jalan rusak di yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

"Saya ingin memastikan, mau lihat betul apakah yang ada di video, apakah yang ada di media itu benar atau enggak bener," kata Jokowi di Sarinah Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Menurut dia, pemerintah baru mengumpulkan data-data soal jalan rusak parah yang ada di kabupaten/kota maupun provinsi. Jokowi menyadari anggaran di provinsi dan kabupaten/kota hanya sedikit yang ditujukan untuk infrastruktur.

"Jadi kita baru mengumpulkan data-data jalan-jalan kabupaten dan kota, jalan-jalan provinsi yang rusak parah karena anggaran yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota tidak banyak mengarahkan pada pembangunan infrastruktur," jelasnya.