Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Perindustrian Ad Interim menggantikan Agus Gumiwang Kartasasmita yang memohon cuti kerja dari tanggal 15 hingga 23 Mei 2023.
Baca Juga
Penunjukan ini sesuai dengan surat permohonan Menperin bernomor B/139/M-IND/KP/IV/2023.
Advertisement
Dalam isi surat tersebut, Agus memohon cuti kepada Presiden dengan pengganti sementaranya Mentan SYL.
"Dengan hormat kami beritahukan bahwa Bapak Presiden berkenan menunjuk Menteri Pertanian sebagai Menteri Perindustrian Ad Interim Menteri Perindustrian," demikian bunyi surat tersebut.
Masih dalam keterangan yang sama, surat permohonan tersebut sudah ditandatangani Menteri Sekretariat Negara Pratikno dengan tembusan Presiden Jokowi.
Prestasi Mentan SYL di Sektor Pertanian
Mengabdikan diri lebih dari 30 tahun sebagai kepala daerah dan pemimpin yang memperjuangkan pertanian. Itulah gambaran dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Ya, Mentan SYL pun dikenal dekat dengan masyarakat Indonesia timur, khususnya di Sulawesi Selatan ini sering mengenang masa kepemimpinannya.
"Tidak banyak orang yang tahu saya peraih bintang mahaputra bidang pertanian semasa jadi gubernur Sulsel. Saat itu kami mampu menaikkan produksi beras di atas 5 persen dan membantu daerah lain saat masa defisit," ujar Syahrul.
Sejarah mencatat Sulsel berkontribusi besar bagi ketersedian beras nasional. Bahkan mampu mengirimkan ke DKI Jakarta saat gubernurnya dijabat Jokowi.
"Bagi saya demi negeri kita harus berbuat extra ordinary. Jangan biasa-biasa saja. Potensi kita besar loh. Alam kita kaya dan pasti mampu mandiri dan berdaulat pangan," katanya.
Sebagai putra daerah yang dibesarkan dari bawah, SYL telah menorehkan banyak prestasi, terlebih saat menjadi Gubernur dan Menteri Pertanian. Ketahanan pangan dan pendapatan per kapita masyarakat Sulsel meningkat pesat hingga Rp48,2 juta saat dia menjabat.
Pun juga program pembangunan segi infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan segmen lainnya, seperti pembangunan bendungan hingga menggagas kereta api Sulawesi. Ekonomi Sulsel mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada 2018, dengan angka 7,7 persen dibandingkan nasional yang hanya 5,7 persen.
Swasembada Beras
Menjadi Menteri Pertanian, putra Bugis Makassar ini makin berkilau. Dia menorehkan prestasi penghargaan swasembada beras dan ketahanan pangan dari IRRI, serta pengakuan badan pangan dunia FAO atas kemampuan Indonesia mencukupi beras nasional.
"Pekerjaan ini tidak mudah, tapi kerja bersama dan komitmen kita dalam bekerja pasti akan membuahkan hasil terbaik. Kerja keras tidak membohongi hasil," demikian kalimat yang sering SYL ucapkan.
Pada suatu kesempatan SYL menuturkan komoditas beraslah yang mengantarkannya meraih prestasi dan pengakuan nasional maupun internasional. Kecintaannya pada rakyat kecil dan petani menjadi modalnya terus bekerja dan mengabdikan diri bagi negara.
"Saya tidak mengejar popularitas dan prestasi, namun kesungguhan kita bekerjalah yang membawa segalanya bagi Saya saat ini," katanya.
Advertisement
Mentan SYL Ajak Petani dan Penyuluh Tanam Komoditas Pangan Strategis
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mengajak penyuluh, petani, dan anggota KTNA untuk melakukan penanaman berbagai komoditas pangan strategis. Salah satu komoditas pangan strategis yang difokuskan adalah kelapa sebanyak 10 ribu batang di lahan seluas 1000 hektare di Kabupaten Takalar.
"Saya berharap pertemuan ini selalu melibatkan penyuluh, petani dan lain sebagainya. Sebab saya mau begitu kita ketemu lagi nanti sudah ada lahan 1000 hektare yang sudah digarap dengan baik," ujar SYL dalam dialog interaktif dengan ratusan anggota Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesa (Perhiptani) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/4/2023).
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah siap mendukung penuh upaya peningkatan produksi di Kabupaten Takalar. Salah satunya dengan membuka akses Kredit Usaha Rakyat atau KUR yang memiliki anggaran cukup besar.
"Yang penting kan ada lokasinya, ada petaninya, ada program budayanya. Ingat semua tidak ada bantuan. Selalu saja kalau saya turun selalu minta bantuan yang ada adalah skala ekonomi. Kalau 1000 hektar itu jelas, program jelas, orangnya jelas kelompok taninya jelas nanti kita upayakan uangnya melalui skema KUR," jelas SYL.
Dirinya berharap bahwa melalui skema yang dibangun tersebut, semua orang ingin bertani dan terlibat dalam pembangunan pertanian modern yang terus digencarkan.