Sukses

Ekonomi Pulih, Pelaku Usaha Bahan Bangunan Pede Bangun Jaringan Distribusi

Pelaku usaha optimis potensi pembangunan infrastruktur di Batam juga mengalami kenaikan yang positif sebagaimana sejalan dengan program prioritas Kota Batam yang berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur utilitas perkotaan.

 

Liputan6.com, Jakarta GIAS Group dengan Brand GNET resmi meluncurkan GNET Point pertama di Indonesia, yakni GNET Point Batu Aji pada Selasa, 28 Maret 2023 lalu di Komplek Ruko Aji Business Center, Blok A 26, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

GNET Point merupakan distribution point yang berada di wilayah bisnis, lingkungan perumahan, dan pertokoan sehingga dapat lebih mudah dijangkau oleh konsumen serta masyarakat yang mencari solusi bahan bangunan berkualitas.

GNET Point Batu Aji-Batam terdiri dari produk atap, dinding pembatas ruangan, lantai, hingga pelengkap bangunan sesuai dengan kebutuhan pasar di Batam. GNET Point Batu Aji-Batam juga memberikan layanan konsultasi terkait kebutuhan material bangunan, serta layanan pengiriman ke konsumen dengan jaminan kecepatan dan keamanan produk.

Direktur GIAS Group, Ernest, mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis GIAS Group terus mengalami peningkatan yang signifikan sejak memasuki kuartal I tahun 2023.  Hal tersebut yang mendorong GIAS Group lebih percaya diri dengan agresif dalam berekspansi mengembangkan jaringan distribusi dan penjualannya ke target market yang lebih luas. 

Ernest juga menyebutkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, perekonomian kota tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 6,84 persen di tahun 2022 yang mana terjadi peningkatan dari data di tahun sebelumnya sebesar 4,75 persen. Sehingga dirinya optimis potensi pembangunan infrastruktur di Batam juga mengalami kenaikan yang positif sebagaimana sejalan dengan program prioritas Kota Batam yang berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur utilitas perkotaan.

“Kehadiran GNET Point merupakan strategi perusahaan untuk menjangkau semua level konsumen potensial di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat punya pengalaman baru yang lebih nyaman dan mudah dengan semakin dekatnya akses jangkauan ke produk-produk GNET. Sehingga proyek-proyek pembangunan di Batam dibangun oleh material yang punya mutu teruji,” ujar Ernest.

Peresmian GNET Point Batu Aji - Batam dibuka dengan serangkaian acara Grand Opening yang dipimpin oleh Sugiarto Limawan selaku Deputy General Manager Sales GIAS Group beserta jajarannya. Selain itu turut hadir juga perwakilan dari PT Bumi Lancang Kuning Pusaka (BLKP) dan PT Dharma Karya Barelang Perkasa (DKBP) yang merupakan sister company GIAS Group sebagai tamu undangan.

Sugiarto mengungkapkan bahwa pembukaan GNET Point ini masih dalam tahap awal dan akan terus berkembang di berbagai Kota di Indonesia. Dalam waktu dekat, GIAS Group akan segera meresmikan dua GNET Store lagi di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

 

2 dari 3 halaman

Konstruksi Lokal Menggeliat, IKM Bahan Bangunan Berpeluang Ambil Bagian Membangun Infrastruktur

Perkembangan kebutuhan bahan bangunan terus meningkat seiring dengan perbaikan sektor properti dan konstruksi dimasa pemulihan pandemi covid 19.

Data  Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin mencatat jika sektor real estate dan konstruksi sebagai pengguna produksi bahan bangunan di tahun 2022 dapat tumbuh masing-masing 2,78 persen dan 2,81 persen secara tahunan atau Year on Year (YoY).

“Selain itu, indikasi peningkatan penggunaan bahan bangunan di Indonesia juga dapat dilihat dari struktur anggaran di RAPBN 2022, di mana infrastruktur menempati urutan ke 3 dengan besar anggaran mencapai Rp 384,8 triliun,” Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan (PFBB) Kemenperin, Yedi Sabaryadi yang disampaikan Pejabat Fungsionalis, Tri Harsono di Rakernas Himpunan Usahawan Mikro Kecil Menengah Bangunan Nasional Indonesia (HUNI), di Favehotel, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (2/2/2023).

Jika dilihat dari sisi ekspor impor, kinerja ekspor barang galian non logam termasuk di dalamnya barang bangunan, meningkat pada periode tahun 2021. Namun demikian di periode yang sama, nilai impor industri barang galian non logam juga meningkat tajam sebesar 34,8 persen.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir nilai impor selalu lebih tinggi dari nilai ekspor, yang menandakan bahwa pasar dalam negeri masih besar yang dipenuhi dari barang-barang ekspor.

“Terlepas dari data ekspor dan impor, jika melihat peluang kontribusi IKM bahan bangunan di pasar dalam negeri, terdapat beberapa komoditas bahan bangunan yang diproduksi oleh IKM yang dapat ditingkatkan penetrasi pasarnya. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh kami dari Dirjen IKMA tahun 2022 diperoleh data 5 material yang paling dominan yang digunakan diproyek infrastruktur. Material tersebut yaitu semen, krikil, batu bata, keramik, termasuk di dalamnya produk turunan bahan bangunan seperti readymix dan tulangan beton. Dari hasil survey pada kajian tersebut disebutkan bahwa IKM bahan bangunan berperan dalam pengadaan bahan bangunan pada proyek mereka,” terang Yedi lagi.

 

3 dari 3 halaman

IKM

Ia menjelaskan, pada tahun 2021 Direktoratnya mempunyai nomenklatur Direktorat IKM Pangan Barang dari Kayu dan Furniture. Kini Nomenklaturnya berubah menjadi Direktorat IKM Pangan Furniture dan Bahan Bangunan (PFBB).

Perubahan ini menandakan bahwa jajarannya mendapat tugas baru untuk membina IKM bahan bangunan. Dan selama tahun 2022 sendiri, Direktorat IKM PFBB telah melaksanakan beberapa program yang berkaitan dengan IKM bahan bangunan.

“Program unggulan yang pertama adalah kajian potensi pembinaan dan pengembangan industri bahan bangunan. Secara garis besar kajian ini menghasilkan informasi material dominan yang dipakai oleh proyek pembangunan infrastruktur dan tipologi IKM bahan bangunan Indonesia sehingga menghasilkan beberapa usulan program pembinaan dari berbagai aspek strategisnya,” terang Yedi lagi.

Video Terkini