Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan berbagai program dan strategi dalam rangka penanggulangan perubahan iklim, termasuk menghadapi el-nino yang diperkirakan datang di bulan Agustus 2023 mendatang.
Untuk dapat mendukung kelancaran dan keberhasilan program, Ditjen PSP bersinergi dengan berbagai pihak dan juga menyiapkan strategi menghadapi kekeringan el nino untuk daerah yang terdapat irigasi dan tidak.
Baca Juga
"Di daerah beririgasi akan dilakukan pengawalan ketat pelaksanaan pembagian air dan gilir giring air irigasi yang berasal dari waduk maupun bendung. Untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi, dapat memanfaatkan sumber-sumber air yang masih tersedia melalui pompanisasi, irigasi air tanah dan normalisasi saluran," terang Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil, Senin (8/5/2023).
Advertisement
Sedangkan untuk daerah non irigasi, Ali Jamil mengatakan pihaknya akan dilakukan pemanfaatan irigasi air tanah, pompanisasi air permukaan, pemanfaatan embung dan bangunan konservasi air lainnya.Â
"Kita juga gencarkan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur tata air. Di antaranya, irigasi air tanah, infrastruktur tata air permukaan, embung dan bangunan konservasi air lainnya," sebut Ali Jamil.
Kementan Bangun 2.177 Unit Irigasi Perpompaan
Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian, Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menambahkan, Kementan sejak tahun 2020-2022 telah membangun 2.177 unit irigasi perpompaan. Dengan estimasi luas layanan per unit 20 hektare (ha), maka luas oncoran atau yang dapat diairi saat musim kemarau mencapai 43.540 ha.
"Pembangunan irigasi perpipaan sejak 2020-2022 telah dibangun sebanyak 439 unit, sedangkan pengembangan embung, dalam empat tahun terakhir (2020-2023) mencapai 1.531 unit. Dengan estimasi luas layanan 25 ha/unit, maka mampu memberikan dampak pertanaman seluas 38.275 ha," jelasnya.
Pada tahun 2023 ini disiapkan 18 unit irigasi perpipaan, 500 unit pembangunan embung pertanian (membram/plastic), 220 unit rehabilitasi embung pertanian, 59 unit irigasi perpompaan dan 1.107 unit rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk mengantisipasi musim kemarau.
Advertisement
Mentan SYL Dorong Petani Mengikuti AUTP
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sudah memberikan arahan kepada semua jajarannya. Arahan tersebut antara lain dengan membangun kolaborasi nasional dengan seluruh pihak di pusat dan daerah untuk bersama memantau perkembangan musim kemarau di tiap-tiap daerah.Â
"Maka, kita semua harus bersiap melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama kemarau. Maka para petani agar terus menjaga seluruh bangunan irigasi dan konservasi air ini dengan baik sehingga dapat berfungsi dengan normal," ujar Mentan SYL.
Dalam antisipasi kegagalan panen, Mentan SYL mendorong para petani melindungi lahannya dengan mengikuti AUTP. Sehingga jika ada kegagalan tidak perlu was was karena akan mendapat ganti rugi dari asuransi.Â
"Manfaatkan pula pembiayaan dengan KUR untuk mempermudah kegiatan usaha tani para petani dalam hal pembiayaan pertanian," terangnya.
Lebih lanjut, Mentan menjelaskan, Kredit Usaha Alsintan juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh program Taksi Alsintan yang dapat dipergunakan untuk percepatan tanam sebagai antisipasi dari perubahan iklim mendatang.
Â
(*)