Sukses

Erick Thohir Minta BSI Perkuat Keamanan IT

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan gangguan yang terjadi bagian dari proses transisi perbaikan sistem IT BSI. Namun di sisi lain, Erick tak menampik terjadinya serangan siber terhadap sistem IT BSI.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat sistem keamanan pada teknologi informasi perusahaan. Permintaan ini menyusul adanya kendala yang terjadi di sistem transaksi perbankan BSI dalam beberapa hari terakhir.

Erick Thohir meminta BSI memperbaiki kualitas keamanan IT agar tidak terulang kembali gangguan terhadap aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI.

Erick Thohir menyampaikan BSI merupakan tonggak bersejarah dalam perbankan nasional. Hasil merger terbukti membawa BSI ke peringkat enam perbankan di Indonesia. Dia meyakini BSI akan dapat menjadi bank nomor lima di Indonesia.

"Tentu tidak cukup keberpihakan, tidak cukup juga kinerja yang makin bagus, tetapi pelayanan yang harus ditingkatkan," ujar Erick di Cafe dan Money Changer Marina Bay, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5/2023).

Erick menyampaikan gangguan yang terjadi bagian dari proses transisi perbaikan sistem IT BSI. Namun di sisi lain, Erick tak menampik terjadinya serangan siber terhadap sistem IT BSI.

"Ada serangan, saya bukan ahlinya. Disebutkan ada tiga poin apalah itu sehingga mereka down hampir satu hari. Saya pantau Pak Dirut dan timnya ada di sana dan terbukti kemarin pagi atau sore kalau tidak salah itu sistem ATM-nya mulai jalan," kata Erick.

Erick menyampaikan perbaikan sistem IT merupakan bagian dari transformasi BUMN. Erick optimistis manajemen BSI dapat meningkatkan keamanan dan layanan kepada masyarakat.

Dibahas Bersama Dirut BSI

Sebelum terjadinya gangguan pada jaringan BSI, Erick baru saja bertemu Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada tiga hari lalu. Hery, ucap Erick, bahkan menyampaikan soal rencana dan strategi pengembangan IT BSI.

Erick pun berencana akan menjajaki kerja sama untuk pengembangan BSI dengan sejumlah investor Qatar.

"Pak Tiko (Wamen BUMN) akan roadshow mengenai BSI. Saya pun ke Doha (Qatar) nanti malam ketemu beberapa investor dari Qatar, kita coba perkuat basis pendanaan di BSI," kata Erick.

2 dari 3 halaman

Cek Saldo hingga Transaksi di BSI Mobile Masih Error, Nasabah Pusing

Sejumlah nasabah mengeluhkan layanan M-Banking Bank Syariah Indonesia (BSI) alias BSI Mobile masih belum bisa digunakan sepenuhnya. Layanan BSI error dan diketahui telah mengalami gangguan selama 3 hari terakhir.

Beberapa kendala berbeda disampaikan nasabah. Mulai dari aplikasi BSI Mobile yang belum bisa dibuka, pengecekan saldo yang belum bisa dilakukan, hingga proses transaksi yang tertahan.

Salah satu nasabah, Nisa menerangkan kalau dia belum bisa mengakses layanan cek saldo di BSI Mobile yang dimilikinya. Sementara untuk aplikasinya sudah bisa dibuka sejak Rabu (10/5/2023) pagi.

"Kalau buka aplikasi udah bisa, cek saldo yang belum," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (10/5/2023).

Dia mengatakan memang ada waktu yang sedikit lebih lama ketika membuka aplikasi BSI Mobile. Namun, dia mengira kalau itu imbas dari sinyal yang kurang stabil.

Senada dengan Nisa, nasabah lainnya, Tina mengaku belum bisa membuka aplikasi sama sekali. Ketika berusaha membuka aplikasi, muncul notifikasi error.

"Saya sih belum bisa buka BSI Mobile dari semalam, ada tulisan 'Permintaan kehabisan waktu'," ujar dia.

Sementara itu, warganet di linimasa Twitter pun mengeluhkan hal yang mirip. Ada nasabah yang mengaku kalau layanan transfer melalui Mobile BSI belum bisa dilakukan. Warganet lainnya menyebut kalau rekeningnya belum bisa dikirim sejumlah uang dari akun bank lain.

3 dari 3 halaman

BSI Mobile Error Diduga Kuat Karena Serangan Ransomware

Sebelumnya, beredar rumor sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) kena serangan ramsomware. Serangan ini diduga menyebabkan aplikasi BSI Mobile error sejak Senin malam (9/5/2023), dikeluhkan sejumlah nasabah di media sosial.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Rabu (10/5/2023), rumor BSI diserang ransomware masih ramai dibahas warganet di media sosial, terutama Twitter.

"Patut dicurigai ini bukan sekadar pemeliharaan, melainkan serangan ransomware para hacker. Di masa mendatang, BSI harus memperkuat sistem keamanan jaringannya, supaya nggak mudah dibobol hacker," tulis seorang warganet.

"Ini bisa saja jadi penyebab mengapa BSI bisa terkena serangan ransomware pada sistem pembayaran mereka. Dan memang banyak sekali kelompok hacker yang meretas sistem-sistem keamanan sebuah instansi atau lembaga dengan tujuan mengambil keuntungan," kata seorang pengguna Twitter.

"Pantes dari kemarin ga bisa akses BSI mobile bankingnya, kena ransomware ya katanya?," seru warganet lainnya.

Terkait rumor yang beredar, Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan gejala yang dialami sistem BSI memang agak mencurigakan (diduga kena serangan ramsomware).

"Isunya memang begitu, tetapi tanpa adanya bukti yang solid, kita tidak bisa memastikan. Kalau dari gejalanya sih memang agak mencurigakan. Semua layanan tidak bisa diakses, artinya memang database utama yang bermasalah," kata Alfons kepada Tekno Liputan6.com.

Ia mengimbau seharusnya perusahaan sekelas BSI yang notabenenya perbankan BUMN memiliki backup, sehingga masalah bisa selesai dalam bilangan jam.

"Harusnya kan ada backup, dan kalau backup bisa berjalan maka masalah selesai dalam bilangan jam. Namun kalau backup bermasalah juga, maka ini yang akan mengakibatkan masalah tidak selesai dalam hitungan jam," ucap Alfons menambahkan.Â