Sukses

Bangun Tol Puncak Butuh Uang Rp 25 Triliun, Kapan Mulai?

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji pembangunan Jalan Tol Puncak. Estimasi dana yang dibutuhkan kira-kira sekitar Rp 25 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji pembangunan Jalan Tol Puncak. Estimasi dana yang dibutuhkan kira-kira sekitar Rp 25 triliun.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, mengatakan saat ini sudah ada pemrakarsa yang tertarik untuk mengusulkan investasi di Jalan Tol Puncak. Meskipun sudah menyiapkan kajian, namun ia belum menyebut siapa pihak pemrakarsa tersebut.

"Saat ini sudah ada pemrakarsa yang tertarik untuk mengusulkan investasi di Jalan Tol Puncak. Saat ini calon pemrakarsa sedang siapkan kajian, mudah-mudahan waktu dekat akan disampaikan ke PUPR untuk kami kaji," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Triono menjelaskan bahwa ruas tol baru tersebut nantinya bakal tersambung langsung dengan jalan bebas hambatan eksisting lain, yakni Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).

"Kalau dari jalur masuk Tol Bocimi nanti bisa lanjut ke puncak tembus Cianjur. Ini nanti sifatnya tol to tol. Tapi spesifiknya seperti apa nanti diusulkan langsung secara keseluruhan atau bertahap, itu yang kami akan tunggu," sebutnya.

Studi Kelayakan Tol Puncak

Triono menyampaikan, pemrakarsa saat ini sudah memperoleh izin untuk melakukan studi kelayakan, atau feasibility study (FS). Menurut pemetaan, nantinya Jalan Tol Puncak bakal terbentang sepanjang 50-52 km dari Caringin sampai ke Cianjur.

"Itu (pintu masuk awal) dari Bocimi. Nanti akan kami sodet lanjutan ke Cianjur. Proses pengerjaan terbagi menjadi beberapa seksi, perkiraan 5 seksi. Itu sedang didalamkan, apakah diusulkan (pengerjaan) seksi 1-2 (terlebih dulu) atau bagaimana, kami masih menunggu. Belum bisa kita jawab secara detil. Bola masih di pemrakarsa," ungkapnya.

Menurut dia, pemerintah menyambut baik usulan pembangunan Jalan Tol Puncak. Diharapkan jalan yol baru tersebut bisa mengurangi kemacetan ruas non-tol.

"Perkiraan, dari hasil kajian, (kebutuhan dana) sekitar hampir Rp 25 triliun. Tapi ini masih tentatif, ini masih di pemraksrsa. Itu akan bertahap. Tidak langsung full. Mereka akan langsungkan, dari Caringin, Cisarua, Gunung Mas. Ini yang dalam waktu dekat akan kita push ke sana," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Ridwan Kamil: Jalur Puncak 2 Diangkat sebagai Proyek Nasional

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan jalur Puncak 2 akan segera dibangun oleh pemerintah pusat.

"Ada berita baik, jalur Puncak 2 itu sudah diangkat sebagai proyek nasional," kata Ridwan Kamil di Bogor, kepada wartawan, Jumat (31/3/2023).

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang menghitung nilai investasi dan mencari investor untuk pembangunan proyek jalan penghubung Bogor-Cianjur sebagai solusi kemacetan di Jalan Raya Puncak.

"Alternatif Puncak yang selama ini tidak ada solusi, Insyaallah walaupun mungkin butuh waktu ya sudah mulai disurvei, dikerjakan, dihitung anggarannya," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil.

 

3 dari 3 halaman

62,8 Kilometer

Jalur Puncak 2 akan dibangun sepanjang 62,8 kilometer terdiri 48,7 kilometer masuk wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer berada di wilayah Cianjur.

Jalan yang akan dibangun mulai dari kawasan Sentul-Hambalang-Sukamakmur-Pacet-Cipanas.