Liputan6.com, Jakarta - Kurs USD ke Rupiah terpantau masih berada di kisaran yang sama beberapa hari terakhir. Berdasarkan informasi di laman resmi Bank Indonesia, pada Kamis (11/5/2023) kurs jual dolar AS berada di Rp 14.819,73 juga kurs belinya sebesar Rp 14.672,27.
Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.699,54 dan kurs beli Rp 18.512,00. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.242,42 dengan kurs beli Rp 16.077,87.
Baca Juga
Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.012,21 dan kurs beli Rp 9.909,65.
Advertisement
Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.958,91 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.848,26 per 100Â Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.138,98 diikuti kurs beli Rp 2.117,67.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,19 dengan kurs beli Rp 11,07 per Won yang mengalami penurunan pada keduanya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.892,20 serta kurs beli sebesar Rp 1.873,35.
Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.160,28 dan kurs beli Rp 11.047,56 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.328,03 dan kurs beli Rp 3.291,22.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 266,30 dan kurs beli Rp 263,51 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 439,62 dan kurs belinya Rp 434,99 per Baht.
Rupiah Hari Ini Perkasa ke 14.723 per Dolar AS di Tengah Penurunan Angka Inflasi AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Kamis pagi ini. Penguatan rupiah hari ini terjadi di tengah investor mencerna data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menurun.
Pada Kamis (11/5/2023), nilai tukar rupiah hari ini naik sembilan poin atau 0,06 persen ke posisi 14.723 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.732 per dolar AS.
"Lebih karena inflasi AS yang menurun, sehingga market melihat peluang kenaikan suku bunga lebih kecil," kata analis ICDX Revandra Aritama dikutip dari ANTARA.
Revandra menuturkan inflasi AS April 2023 berada di level 4,9 persen menekan sentimen kenaikan suku bunga. Setelah sebelumnya sentimen kenaikan nilai suku bunga bank sentral AS atau The Fed memiliki peluang yang lebih besar menyusul prediksi inflasi AS masih tetap berada di level 5 persen.
Selain itu, sebelumnya ada juga perkiraan bahwa inflasi AS April 2023 berpeluang naik menyusul laporan pasar tenaga kerja AS yang berada di level yang sangat baik.
Dengan tingginya penyerapan tenaga kerja, kemampuan masyarakat untuk berbelanja akan meningkat hal ini mendorong konsumsi dan yang pada gilirannya mendorong inflasi. Namun kenyataannya, laporan inflasi AS April mengalami penurunan, Walaupun penurunannya tipis, tetapi itu juga menekan sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Â
Advertisement
Prediksi Gerak Rupiah Hari Ini
Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena indeks harga konsumen (IHK) AS yang lebih rendah dari perkiraan pada April mungkin menandakan bahwa inflasi mereda.
Indeks dolar AS, yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,12 persen menjadi 101,4797 pada akhir perdagangan.
Revandra memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran 14.600 per dolar AS hingga 14.800 per dolar AS.
Pada Rabu 10 Mei 2023, rupiah ditutup meningkat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi 14.732 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.742 per dolar AS.
Â