Liputan6.com, Jakarta - Microsoft mengumumkan menunda penawaran kenaikan gaji kepada karyawan penuh waktu. Hal tersebut terungkap dalam surat elektronik yang disampaikan CEO Satya Nadella kepada seluruh karyawan pada Rabu 10 mei 2023.
Melansir CNBC, Kamis (11/5/2023), langkah menunda kenaikan gaji ini diambil sebagai upaya Microsoft mengurangi biaya karena pertumbuhan pendapatan yang melambat dan banyak klien yang lepas.
Baca Juga
Pada Januari, perusahaan pembuatan perangkat lunak ini mengatakan akan memangkas sebanyak 10 ribu pekerja, atau hanya di bawah 5 persen dari tenaga kerjanya.
Advertisement
Microsoft tak sendiri. Seperti diketahui bahwa Alphabet, Amazon, Meta, dan perusahaan teknologi lainnya juga telah melakukan perampingan dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami akan mempertahankan anggaran bonus dan penghargaan saham kami lagi tahun ini, namun, kami tidak akan terlalu banyak mendanai sejauh yang kami lakukan tahun lalu, membawanya lebih dekat ke rata-rata historis kami,” tulis Nadella di email.
Microsoft tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Nadella mengatakan bonus kinerja untuk eksekutif puncak Microsoft akan turun jauh dari tahun lalu.
Pada bulan April, Chief Financial Officer Microsoft Amy Hood mengatakan pertumbuhan pendapatan setiap tahunnya pada kuartal saat ini akan melambat dari 7,1 persen menjadi 6,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Perusahaan juga mengusahakan biaya operasional untuk tumbuh kurang dari 2 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan 7,4 persen di kuartal I.
Kecerdasan Buatan
Selain tentang gaji, Nadella menyoroti upaya Microsoft untuk memanfaatkan pasar kecerdasan buatan (AI) yang tengah berkembang.
“Kami jelas membantu mendorong perubahan platform besar di era baru AI ini, dan melakukannya dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif sambil juga menghadapi ketidakpastian ekonomi makro global,” tulis Nadella.
Pada bulan Januari, Microsoft mengumumkan investasi senilai miliaran dolar dalam start-up OpenAI, yang mengandalkan cloud Azure Microsoft untuk menjalankan ChatGPT yang viral tersebut dan menyediakan model bahasa besar seperti GPT-4 untuk menjalankan aplikasi dari Microsoft dan berbagai perusahaan lain, dikutip dari CNBC.
Hood mengatakan bulan lalu pengeluaran modal Microsoft akan meningkat dari kuartal ke kuartal karena investasi dalam infrastruktur Azure AI.
Advertisement