Sukses

Layanan BSI Error, Batas Pelunasan Biaya Haji Diperpanjang?

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menjamin proses pelunasan biaya haji tetap aman, meskipun layanan perbankan sempat mengalami gangguan sejak Senin, 8 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menjamin proses pelunasan biaya haji tetap aman, meskipun layanan perbankan sempat mengalami gangguan sejak Senin, 8 Mei 2023.

Namun, Hery buka kemungkinan batas pelunasan biaya haji akan diperpanjang 3 hari, dari seharusnya pada 12 Mei 2023. "Pembayaran terakhir kayaknya mundur ya, kalau enggak salah 15 Mei," ujar Hery singkat saat ditemui di Wisma Mandiri, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) juga telah memperpanjang waktu pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2023. Pelunasan yang sedianya berakhir Jumat (5/5/2023) diperpanjang selama 7 hari atau hingga 12 Mei 2023.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan, hingga hari ini tercatat sudah ada 188.964 jemaah haji Indonesia yang melakukan pelunasan.

Pelunasan BPIH 1444 H diketahui telah dibuka sejak 11 April 2023. Pelunasan ini sempat ditutup pada 18 April 2023 seiring cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Usai libur lebaran, pelunasan dibuka kembali pada 26 April 2023.

"Sampai hari ini sudah 188.964 jemaah melunasi. Masih ada 14.356 yang belum melunasi. Karenanya tahapan pelunasan diperpanjang hingga 12 Mei 2023," ujar Saiful beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, jamaah yang belum melunasi BPIH termasuk di dalamnya ada petugas haji daerah hingga pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

"Ada 264 petugas haji daerah dan 279 pembimbing ibadah KBIHU yang belum melunasi," tutur Saiful.

Adapun tahun ini, kuota jemaah haji Indonesia kembali normal, yakni 221.000 orang. Kuota tersebut terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.

Untuk 203.320 kuota jamaah haji reguler, terdiri atas 201.063 jamaah, 685 pembimbing pada KBIHU, serta 1.572 petugas haji daerah (PHD).

2 dari 4 halaman

Bos BSI: Layanan Transaksi ATM dan Mobile Banking Sudah Normal Hari Ini

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengklaim, layanan perbankan telah kembali normal per hari ini, Kamis (11/5/2023). Seluruh layanan baik di kantor cabang, mesin anjungan tunai mandiri (ATM) maupun BSI mobile banking sudah dapat digunakan nasabah untuk bertransaksi.

Hery mengatakan, proses normalisasi layanan BSI telah dilakukan oleh perseroan dengan baik, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman.

“Alhamdullilah pada hari ini, layanan cabang, ATM dan mobile banking sudah kembali normal dan dapat digunakan oleh para nasabah untuk melakukan transaksi,” ujar Hery dalam sesi konferensi pers di Wisma Mandiri, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

"Hari ini semua channel kita sudah aktif dan kembali normal. Nasabah bisa datang ke cabang untuk transaksi, kalau butuh uang tunai bisa ke ATM, dan bisa akses mobile banking," urainya.

Peningkatan Kapasitas

Pada hari ini, kata Hery, BSI melakukan peningkatan kapasitas agar core banking dan critical channel bisa kembali dipulihkan dengan cepat, stabil sehingga layanan kepada nasabah dapat sepenuhnya normal.

Dia menjelaskan, pada Minggu (7/5/2023), BSI melakukan mitigasi risiko di sistem IT milik perseroan dengan melakukan maintenance atau pemeliharaan.

Keesokan harinya pada Senin (8/5/2023), nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI menyusul proses maintenance sistem yang dilakukan. Pada hari tersebut, lanjutnya, BSI secara intens melakukan normalisasi layanan secara bertahap.

Hasilnya pada Selasa, (9/5/2023), nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Malam harinya, secara bertahap layanan BSI Mobile sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic. “Hari ini tanggal 11 Mei, BSI Mobile sudah dapat digunakan untuk bertransaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap,” pungkas Hery. 

3 dari 4 halaman

BSI Mobile Error 4 Hari, Dirut Jamin Data dan Dana Nasabah Aman

Aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bermasalah sejak 8 Mei 2023. Nasabah tidak bisa menggunakan aplikasi BSI Mobile selama 4 hari ini. Selain itu layanan perbankan lain seperti ATM juga sempat dikeluhkan.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi meminta maaf atas gangguan yang terjadi di sistem BSI ini. Namun, ia memastikan bahwa keamanan dana dan data milik nasabah terjamin.

BSI terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman. Saat ini, proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

"Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia," ujar Hery dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (11/5/2023).

Terkait dengan dugaan adanya serangan cyber penyebab layanan ATM dan BSI mobile error. BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.

"Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah," tutur Hery.

4 dari 4 halaman

Monitoring dan Proses Normalisasi

Hingga Rabu 10 Mei pukul 14.00 WIB, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia. "Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal," ungkapnya.

Hery pun menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah. Pihaknya juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI," pungkasnya.