Sukses

Elon Musk Sudah Kantongi Nama CEO Baru Twitter, Ingin Tahu?

Elon Musk Musk mengatakan bahwa CEO baru akan mengambil peran di Twitter Inc, yang baru-baru ini berganti nama menjadi X Corp, dalam beberapa pekan mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk mengungkapkan dia telah menemukan CEO baru Twitter, beberapa bulan setelah mengatakan akan mundur dari jabatan tersebut.

Melansir CNN Business, Jumat (12/5/2023) Musk mengatakan bahwa CEO baru akan mengambil peran di Twitter Inc, yang baru-baru ini berganti nama menjadi X Corp, dalam beberapa pekan mendatang.

Namun, sang miliarder Elon Musk tidak mengungkap nama calon CEO baru Twitter.

Tetapi laporan Wall Street Journal menyebut, mengutip sumber, kepala periklanan NBC Universal, Linda Yaccarino menjadi salah satu kandidat yang dibahas untuk jabatan tersebut.

"Senang mengumumkan bahwa saya memiliki CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai bekerja dalam 6 minggu!," tulis Elon Musk dalam sebuah unggahan di Twitter.

Pada bulan Desember 2022, Musk memposting jajak pendapat di Twitter yang menanyakan pengguna apakah dia harus mundur sebagai CEO Twitter

Jajak pendapat itu berakhir dengan mayoritas pengguna memberikan suara setuju. 

Tidak tanggung tanggung, bos Tesla dan SpaceX itu menyatakan akan mematuhi hasil jajak pendapat, mengatakan dia akan menyerahkan peran itu "segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk mengambil pekerjaan itu!".

Kemudian pada bulan Februari 2023, dia menegaskan kembali bahwa dia berencana mencari pengganti CEO Twitter. 

Bahkan saat Musk bersiap untuk mundur dari jabatan CEO, dia kemungkinan akan mempertahankan kendali signifikan atas arah masa depan perusahaan.

Setelah resmi mengambil alih Twitter pada Oktober 2022, Musk membersihkan C-Suite, membubarkan dewan dan menjadi CEO sekaligus direktur tunggal platform tersebut.

2 dari 3 halaman

Elon Musk Mau Hapus Akun Twitter yang Lama Tidak Aktif

Beberapa waktu sebelumnya, Elon Musk mengumumkan akan menghapus akun-akun Twitter yang tidak aktif bertahun-tahun dari platform media sosial tersebut.

Melalui cuitan dari akun resminya, pemilik Twitter itu juga mewanti-wanti para pengguna lain bahwa dengan kebijakan itu, mereka mungkin akan melihat penurunan followers.

"Kami menghapus akun yang tidak memiliki aktivitas sama sekali selama beberapa tahun, jadi Anda mungkin akan melihat penurunan jumlah pengikut," kata Elon Musk, dikutip Selasa (9/5/2023).

Melalui cuitan lainnya yang membalas permintaan agar tidak menghapus akun Twitter tak aktif, CEO Tesla itu mengatakan bahwa akun-akun itu akan "diarsipkan."

Meski begitu menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk membebaskan handle atau "@" yang sudah tidak lama dipakai atau ditinggalkan, sehingga bisa digunakan oleh pengguna lain.

Namun Elon Musk tidak mengungkapkan kapan bersih-bersih akun Twitter tidak aktif itu akan mulai dilakukan. 

Di penjelasan kebijakannya, Twitter mengatakan bahwa akun yang dinyatakan aktif adalah akun yang melakukan login setidaknya setiap 30 hari. Akun media sosial itu bisa dihapus permanen apabila tidak aktif dalam jangka waktu yang lama.

Dikutip dari Tech Crunch, beberapa bulan terakhir, Twitter mempertimbangkan untuk menjual nama pengguna yang diinginkan, melalui lelang online demi menghasilkan pendapatan tambahan.

Belum jelas apakah rencana itu masih berlaku atau tidak, serta bagaimana prosesnya.

Di Desember 2022, Elon Musk juga mengungkapkan mereka akan segera membebaskan namespace dari 1,5 miliar akun, mencatat bahwa akun Twitter yang tidak aktif akan dihapus sebagai bagian dari proses tersebut.

3 dari 3 halaman

Mantan CEO Jack Dorsey Kritik Kepemimpinan Elon Musk di Twitter

Mantan CEO Twitter Jack Dorsey secara terbuka kritik kepemimpinan Elon Musk atas perusahaan tersebut.

Dikutip dari CNBC, Minggu (30/4/2023), Jack Dorsey menulis melalui unggahan di media sosial pada Jumat, 28 April 2023, "semuanya berjalan ke selatan” dan Elon Musk seharusnya menjauh dari akuisisi tersebut.

Pengguna Bluesky, platform media sosial baru yang ramai yang disebut-sebut sebagai alternatif potensial untuk Twitter memicu diskusi itu. Mereka bertanya kepada Dorsey, apakah dia yakin Musk adalah pemimpin yang tepat untuk Twitter, dan Dorsey menjawab tidak.

"Tidak. Saya juga tidak berpikir tidak bertindak tepat setelah menyadari waktunya buruk. Saya juga tidak berpikir dewan seharusnya memaksa penjualan. Semuanya berjalan ke selatan,”

Dia menambahkan, kalau senang platform media sosial baru seperti Bluesky sedang dibangun. Dorsey telah mendukung Bluesky sejak 2019, dan saat dia masih menjabat sebagai CEO Twitter.

Sebelumnya, Dorsey menyebutkan kalau Elon Musk sebagai “solusi tunggal” untuk mengambil alih Twitter. Dalam unggahan cuitan pada April 2022, Dorsey mempercayai misi Musk untuk memperluas kesadaran melalui plaform tersebut.

Namun, setahun kemudian, pendapat Dorsey tampaknya memburuk. Musk yang juga CEO Tesla dan SpaceX telah menimbulkan kemarahan atas pengambilalihan Twitter yang kacau balau, yang diperoleh sekitar USD 44 miliar pada akhir tahun lalu.

Pemutusan hubungan kerja yang yang tinggi dari Elon Musk, kebijakan besar-besaran dan perubahan fitur telah mengguncang kepercayaan pengiklan, politikus dan selebritas.

Banyak yang secara terbuka mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan dan mengurangi pemakaian Twitter termasuk Elton John, Jim Careey dan MTA, agen angkutan umum kota New York.

Video Terkini