Sukses

Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Dibanding Negara Lain

Data OJK menunjukkan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2021 baru mencapai 3,18 persen, yang terdiri dari penetrasi asuransi sosial 1,45 persen, asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, dan sisanya asuransi wajib.

Liputan6.com, Jakarta Penetrasi perusahaan asuransi kepada masyarakat di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara lain. Data OJK menunjukkan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2021 baru mencapai 3,18 persen, yang terdiri dari penetrasi asuransi sosial 1,45 persen, asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, dan sisanya asuransi wajib

Berkaca dari hal tersebut, PT Asuransi Jasaraharja Putera mengadakan literasi keuangan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang well literate dengan tema 'The Miracle of Today for Tomorrow' di SMA Negeri 2 Purworejo pada Selasa, 9 Mei 2023 lalu. Literasi keuangan tersebut menyasar kalangan pelajar Kelas X di SMA Negeri 2 Purworejo.

Melalui kegiatan itu, para pelajar sebagai generasi penerus diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait dasar-dasar pengelolaan keuangan serta jenis lembaga jasa keuangan yang berizin dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK).

Kegiatan ini telah dihadiri oleh 282 siswa/siswi. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dibuka dengan sambutan dari Kepala SMA N Negeri 2 Purworejo Ibu Fitarini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jawa Tengah & DIY Bapak Sumarjono dan Direktur Teknik PT Jasaraharja Putera Bapak Suhardiman.

"Sejak media sosial berkembang, banyak ditemui semacam oknum penipuan daring dan pinjaman online (pinjol) dimana kebanyakan masyarakat belum tahu itu sebenarnya legal atau ilegal. Oleh karena itu, kami ajak anak-anak pelajar ini agar mengenal industri jasa keuangan, sehingga bisa memitigasi potensi (menjadi korban)," jelas Direktur Teknik PT Asuransi Jasaraharja Putera Suhardiman Hamid, dikutip Jumat (12/5/2023).

Dalam kegiatan itu, pihaknya memberikan pemaparan materi terkait dasar pengelolaan keuangan, jenis lembaga keuangan, semisal asuransi, sekaligus mengenalkan produk-produk asuransi Jasaraharja Putera dan cara menggunakan produk serta jasa keuangan, termasuk mengecek keabsahan hukum pelaku jasa keuangan terkait.

Literasi Keuangan

Menurut Suhardiman, memberikan literasi keuangan adalah kewajiban bagi seluruh lembaga jasa keuangan di Indonesia, bahkan dikatakannya pemerintah telah mewajibkan seluruh perusahaan asuransi, perbankan, dan lembaga jasa keuangan lain untuk melaksanakan literasi keuangan agar meningkatkan kesadaran atas pengelolaan keuangan bagi masyarakat.

"Jika berbicara desinty rasio misalnya di asuransi dan inspirasi penetrasi perusahaan asuransi kepada masyarakat itu masih kecil sekali dibanding negara lain. Di Indonesia, tingkat desinty ratio masih di bawah 10 persen. Karenanya kami ingin meningkatkan hal itu. Sebab, asuransi termasuk jalur yang pembayaran ringan dan memiliki manfaat lebih besar ketika terjadi insiden," ucapnya.

Dengan kegiatan literasi keuangan itu, ia yakin anak-anak muda (pelajar) akan termotivasi lebih mengenal inklusi uang dan memilih atau mitigasi untuk berinvestasi di lembaga keuangan yang tepat serta terdaftar OJK.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Literasi

Dilanjutkan paparan materi sesi I yang disampaikan oleh Bapak Anang Witjaksono selaku Internal Audit Head lalu dilanjutkan paparan materi sesi II oleh Bapak I Komang A selaku Business I Group Head dan selanjutnya terdapat paparan materi company profile yang disampaikan langsung oleh Ibu Widya Marisa selaku Corporate Secretary.

Kepala Kantor OJK Regional 3 Jateng-DIY, Sumarjono, mengatakan bahwa literasi sangat penting karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak melek keuangan. Mengingat kini banyak terjadi penipuan yang membawa nama badan atau perusahaan melalui email, sms, Whatsapp, atau aplikasi.

"Kita harus hati-hati tidak boleh klik link secara sembarangan. Karena dengan sekali klik, data-data penting kita akan mudah tersedak (dihack). Sehingga untuk mengenali keaslian jasa keuangan itu bisa dengan cara cek ke kontak hotline OJK di 157 atau WA 081157157157. Cukup dengan ketikan nama perusahaan terkait maka akan terlihat apakah terdaftar atau tidak," urainya.

Menurut Sumarjono, masih ada ketimpangan antara literasi dan litursi keuangan di masyarakat. Sebab, kala masyarakat belum terlalu paham produk-produk jasa keuangan, tetapi mereka sudah menggunakan. Ia menilai hal itu menjadi masalah besar. Karena masyarakat yang tidak paham cara kerja jasa keuangan terkait justru bakal merasa dirugikan sehingga tak sedikit yang menjadi korban penipuan.

"Saya berharap kegiatan literasi itu bisa meningkatkan pemahaman terkait produk jasa keuangan. Sehingga kita tidak mudah tertipu dengan perusahaan yang secara hukum tidak terdaftar dan diawasi OJK," harap nya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan paparan materi saja tetapi ada pemberian hadiah sebagai bentuk pengapresiasian kepada siswa siswi yang telah hadir seperti pemberian souvenir dan permainan quiz dimana para siswa siswi yang berhasil jawab dengan benar mendapatkan hadiah powerbank, e-money dan kipas.

 

 

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Layanan

Jasaraharja Putera menjadi perusahaan asuransi yang selalu berupaya meningkatkan pelayanannya untuk membantu masyarakat mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan inovasi dan efisiensi produk yang baik.

Kepala SMA Negeri 2 Purworejo, Fitarini, mengaku sangat mengapresiasi PT Jasaraharja Putera yang bersedia menggelar kegiatan literasi keuangan. Pasalnya, di saat bersamaan para murid Kelas X SMA Negeri 2 Purworejo ada kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang tema utama kewirausahaan dengan satu materi terkait literasi keuangan.

"Kami bersyukur, kegiatan itu merupakan gandengan tangan yang luar biasa. Menurut saya, literasi keuangan sangat penting bagi anak-anak. Karena mereka harus mampu membranding diri menjadi seorang pengusaha. Sehingga saya selalu mendorong anak-anak agar punya jiwa usaha yang kuat. Jangan sampai mereka menunggu S1 baru punya pekerjaan tapi bisa dimulai dari sekarang," paparnya.

Kemudian, untuk membekali hal itu maka perlu didukung dengan pemahaman terkait literasi keuangan karena masih rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan anak muda, terbukti masih banyak dari siswa/siswi tidak bisa mengelola keuangan mereka secara baik oleh karena itu Jasaraharja Putera mengharapkan hasil dari kegiatan ini menyadarkan murid-murid untuk bisa mengelola uang yang diberikan orang tua dipakai secara baik dan menghindari mereka untuk terpelosok atau terlibat dengan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Video Terkini