Liputan6.com, Kepri - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan I 2023 mencapai 6,51 persen. Pertumbuhan ini seiring dengan percepatan ekonomi pasca darurat Covid di Hentikan oleh Word Health Organitation (WHO).
Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) wilayah Provinsi Kepri Indra Soeprarjanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri mengalami perkembangan yang baik dengan capaian 6,51 persen.
Baca Juga
"Angka 6,51 persen ini menunjukkan kenaikan jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022 yang mana saat itu pertumbuhan Kepri sebesar 2,83 perse," kata Indra, Sabtu (13/5/2023).
Advertisement
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan I 2023 lebih tinggi dari capaian nasional yang tercatat sebesar 5,03 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kepri secara year on year juga berada di peringkat pertama di antara provinsi lainnya di Sumatera.
"Capaian pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepri di triwulan I tahun 2023 ini, tentunya menjadi semangat dan motivasi untuk meraih pertumbuhan yang lebih baik kedepannya," kata Indra.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa Provinsi Kepri sebagai bagian dari regional sumatera berkontribusi sebesar 7,38 persen terhadap PDRB Sumatera, dan mendukung PDB nasional sebesar 1,61 persen.
Menurutnya, APBN sebagai instrumen fiskal, juga berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian secara makro.
Contohnya selama pandemi Covid-19, kata dia, APBN telah bekerja sangat keras dalam menjalankan fungsinya.
"Kebijakan anti-siklus (countercyclical) APBN selama pandemi Covid19 berperan efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun regional," jelasnya.
Peran APBN
Indra mengatakan peran APBN di Provinsi Kepulauan Riau sangat penting. Pertumbuhan ekonomi di Kepri telah menunjukkan progres pemulihan yang signifikan sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas usaha masyarakat di provinsi Kepulauan Riau.
Di sisi lain, berkurangnya kasus Covid-19 secara global juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepulauan Riau untuk kembali bangkit meningkatkan perekonomian daerah.
"Hal tersebut pastinya tidak terlepas dari keberhasilan Pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 melalui efektivitas kebijakan fiskal dan APBN 2022 dalam menavigasi proses pemulihan ekonomi," ujar Indra.
Indra menjelaskan dari sisi pendapatan, dimana sampai dengan akhir April 2023 telah terealisasi Pendapatan Negara di regional Kepulauan Riau sampai dengan akhir April 2023 sebesar Rp4.216,59 miliar atau telah mencapai 35,70 persen dari total target pendapatan yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar di mana sampai akhir April 2023 sebesar Rp3.608,32 miliar atau 37,79 persen dari target pendapatan pajak tahun 2023, lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2022," kata Indra.
Selanjutnya, Indra menjelaskan bahwa total Belanja Negara di Kepulauan Riau sampai akhir April 2023 sebesar Rp4.159,80 miliar atau 25,31persen dari total pagu.
Belanja Negara di Provinsi Kepri terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat sampai April sebesar Rp1.824,80 miilar atau 21,49 persen, realisasi ini lebih tinggi 32,36 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya
"Hal ini karena terdapat realisasi belanja barang dan modal yang lebih tinggi pada tahun 2023 dan penyaluran gaji 13," ungkapnya.
Advertisement
Transfer Daerah
Selanjutnya, kata Indra, terdapat realisasi penyaluran TKDD di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp 2.335,00 miliar atau 29,41 persen. lebih tinggi 0,74 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2022.
Sampai dengan akhir Februari 2023, transfer ke daerah yang telah tersalurkan adalah Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, DAK Nonfisik, DID, dan Dana Desa.
"TKDD tahun 2023 mengalami peningkatan 5,17 persen dibandingkan 2022 dikarenakan pada beberapa pemerintah daerah terdapat proyek Prioritas Nasional dan Major Project pada tahun 2023," katanya.