Liputan6.com, Jakarta Jelang uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama TNI/Polri melakukan pengecekan terkait faktor keamanan dan keselamatan di berbagai titik proyek.
Dalam hal ini, KCIC bersama Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Kodam Jaya, dan Kodam 3 Siliwangi mengamankan sejumlah titik, mulai dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar, Bandung. Dalam rangka mempersiapkan tahap pengujian (commissioning test) tahap pertama yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
Baca Juga
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, pengecekan bersama ini perlu untuk memitigasi dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan yang akan terjadi jelang pelaksanaan commissioning test.
Advertisement
Melalui kegiatan tersebut berbagai titik rawan dan kesiapan pengamanan dipetakan. Tujuannya, agar dapat segera dilakukan pencegahan dan peningkatan pengamanan bersama-sama sehingga pelaksanaan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat berjalan lancar
"Pengecekan bersama dilakukan untuk melihat rencana pengamanan jalur KCJB yang akan segera dilakukan test commissioning. Commissioning test ini perlu pengamanan yang maksimal karena merupakan tahapan yang cukup penting dimana kesiapan sarana dan prasarana KCJB akan dicek secara menyeluruh," ujar Rahadian dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).
Pengecekan bersama yang dilakukan meliputi kondisi rel KA Cepat, terowongan, titik jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung yang dekat dengan pemukiman, kesiapan peralatan dan petugas pengamanan, serta objek-objek lainnya yang berpotensi adanya gangguan keamanan dan keselamatan.
Libatkan Otoritas Setempat
Selain dengan TNI/Polri, pemeriksaan juga melibatkan kewilayahan setempat untuk mempercepat proses sosialisasi dan pencegahan gangguan keamanan yang dapat terjadi.
Rahadian menjelaskan, setelah adanya Kegiatan tersebut, agar seluruh pihak yang terlibat dapat mulai melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan pengamanan dalam rangka memastikan kesiapan commisioning test Kereta Cepat Jakarta Bandung.
"KCIC berterima kasih kepada Kepolisian dan TNI yang sudah membantu KCIC dalam menyelesaikan proyek KCJB. Kolaborasi yang baik antar pihak ini diharapkan mampu membantu percepatan terwujudnya Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara," tutur Rahadian.
Advertisement
Kereta Cepat Jakarta Bandung Kebut Pasang Pencegah Kebisingan Sepanjang 60 Km
Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan menggunakan sound barrier atau pencegah kebisingan untuk menghalau emisi suara yang dihasilkan oleh operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Pemasangan sound barrier ini merupakan salah satu langkah KCIC untuk menerapkan konsep layanan KCJB yang ramah lingkungan.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya akan terus memperhatikan kenyamanan serta kepedulian pada lingkungan yang dilalui oleh trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kehadiran Kereta Cepat Jakarta Bandung ini diharapkan dapat berlangsung dengan lancar tanpa menimbulkan ketidaknyamanan di tengah-tengah masyarakat.
“Tidak hanya fokus di operasional, KCIC juga selalu memperhatikan keberlangsungan wilayah yang dilalui oleh KCJB. Dengan dipasangnya sound barrier tersebut, kenyamanan dan ketentraman lingkungan sekitar trase KCJB tidak akan terganggu oleh suara kereta api cepat yang melintas,” ujar Dwiyana.
Operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dioperasikan dengan mematuhi Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan, dengan menjaga tingkat kebisingan di sekitaran pemukiman maksimal 55 desibel(db).
Selain itu, WHO menetapkan bahwa kebisingan yang sudah melebihi 65db sudah termasuk dalam kategori polusi suara.
Selanjutnya
Saat beroperasi, kereta cepat akan menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan di angka 49-69 db. Untuk mencapai standar yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan WHO, maka dilakukan pemasangan sound barrier berbahan acrylic untuk mengurangi kebisingan sebesar 30db.
"Setelah dilakukan pemasangan sound barrier, maka tingkat kebisingan KCJB menjadi 19-39 db," terang Dwiyana.
Sepanjang trase KCJB terdapat 60 km sound barrier yang akan dipasang pada jalur yang dekat dengan pemukiman. Produksi materialnya sendiri telah selesai 100 persen yang dilanjutkan saat ini berprogres untuk pemasangannya. Proses pemasangan terus dikebut pengerjaannya dengan tetap memastikan ketelitian dan keamanannya.
“Keberadaan Kereta Api Cepat pertama di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang dengan tetap memperhatikan sustainability dari wilayah yang dilalui. Dipasangnya sound barrier ini akan mengurangi gangguan atau polusi suara yang ada sehingga seluruh masyarakat di trase KCJB tetap dapat beraktivitas dengan nyaman," pungkas Dwiyana.
Advertisement