Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan SPBU khusus nelayan dibangun di tiap titik pusat permukiman nelayan. Tujuannya, memudahkan akses bahan bakar yang harganya terjangkau.
Teten mencatat ada 11 ribu titik desa nelayan yang tersebar di Indonesia. Namun, hingga saat ini baru terbangun 338 SPBU Nelayan. Maka, menurutnya pom bensin khusus nelayan ini perlu lebih diperbanyak lagi ke depannya.
Baca Juga
"Ada 11 ribu desa nelayan, tapi baru ada 338 SPBU. Maka Pemerintah akan bangun secara bertahap SPBU mini supaya pasokan BBM dekat dengan desa nelayan," ungkapnya saat Peresmian SPBUN Koperasi Tunas Usaha Sejahtera sekaligus Mukernas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di Lhoknga, Aceh, mengutip keterangan resmi, Senin (15/4/2023).
Advertisement
Teten mengatakan perluasan SPBU nelayan lewat program Solar subsidi untuk Koperasi (Solusi) Nelayan ini merupakan program kerja sama. Diantaranya, kerja sama bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dia menegaskan program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia.
"Kami melihat pentingnya kita membangun jaringan SPBU mini untuk nelayan. Kami menyadari 60 persen biaya produksi nelayan habis hanya untuk membeli bahan bakar. Selama ini nelayan membeli BBM di pasar eceran yang mahal antara Rp10 ribu sampai Rp12 ribu. Persoalan ini harus segera diselesaikan," kata dia.
Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan saat ini sudah ada 7 SPBU Nelayan yang hadir melalui program Solusi yakni di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur.
Diperbanyak Jadi 250
Dia memastikan pemerintah akan memperbanyak SPBUN melalui program Solusi di Indonesia. Program ini sendiri merupakan kemitraan antara Pertamina sebagai penyuplai, dan koperasi sebagai pengelola di titik SPBU Nelayan.
"Tahun ini ada 7 piloting dan bahkan Presiden meminta diperbanyak menjadi 250. InsyaAllah kita akan kejar target itu," ujarnya.
Menurut Menteri Teten, sektor kelautan Indonesia sebenarnya memiliki potensi keunggulan dengan keragaman sumber daya laut yang besar. Namun, pengembangannya saat ini belum dilakukan secara optimal.
"Saya selalu menyebut contohnya Norwegia yang menjadikan budi daya salmon sebagai sumber pendapatan utama negaranya. Sementara kita punya beragam komoditas potensial seperti tuna, kerapu, udang, dan banyak lainnya. Kalau itu bisa dikelola dengan baik, kita bisa menjadikan sumber daya ekonomi kelautan sebagai keunggulan domestik," kata Menteri Teten.
Advertisement
Kembangkan Potensi
Untuk itu, dia berharap Koperasi Tunas Usaha Sejahtera tidak hanya mengelola solar bagi para nelayan. Tapi juga mengembangkan potensi sumber daya yang ada agar bisa meningkatkan kesejahteraan para nelayan anggotanya.
"Koperasi nelayan jangan hanya menyalurkan solar tapi juga bisa mengelola bisnis turunan hasil dari para nelayan," bebernya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum KNTI Dani Setiawan menambahkan harapan besarnya agar upaya pemerintah untuk memperbanyak SPBU bagi nelayan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan. Dalam acara itu hadir 37 dewan pengurus pusat dan dewan pengurus wilayah KNTI.
"Mudah-mudahan ini dapat berkontribusi besar pada nelayan di Indonesia," kata Dani.
SPBU Nelayan di Kalsel
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus memperbanyak SPBU khusus nelayan di berbagai daerah. Terbaru, Menteri Trenggono meresmikan SPBU khusus nelayan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
SPBU khusus nelayan ini hasil kolaborasi 3 menteri yakni:
• Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
• Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir
• Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Trenggono mengatakan, permasalahan ketersediaan dan penyaluran BBM sektor kelautan dan perikanan, seperti kuota BBM, akses SPBU nelayan yang sulit dan jumlah SPBU nelayan yang belum optimal telah didiskusikan dengan BPH Migas dan Pertamina untuk memperoleh solusi yang tepat.
"Karena memang KKP tidak punya kewenangan langsung mengenai kuota ini, tapi akan terus kami perjuangkan bersama-sama," ujar Menteri Trenggono mengutip keterangan resmi, Selasa (4/4/2023).
Beroperasinya SPBN di Aluh-Aluh akan mempermudah nelayan setempat yang jumlahnya mencapai 1.340 orang, dalam memperoleh BBM bersubsidi jenis solar maupun pertalite. Pada tahap awal sebanyak 70 kiloliter BBM bakal disalurkan kepada nelayan yang telah terverifikasi oleb pemda sebagai penerima yakni yang memiliki kartu Kusuka dan Bukti Pencatatan Kapal Perikanan (BPKP).
Advertisement