Liputan6.com, Jakarta Harga pangan usai Lebaran terus mengalami perubahan. Ada yang harganya turun, namun juga ada yang harganya naik.
Dikutip Liputan6.com dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, Senin (15/5/2023), harga pangan hari ini yang menagalami kenaikan diantaranya beras, daging ayam, telur ayam, dan bawang putih.
Baca Juga
Di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur, harga beras rata-rata naik dari minggu lalu Rp 13.200 per kg kini menjadi Rp 13.400 per kg atau naik tipis Rp 200 per kg. Untuk harga daging ayam, naik dari sebelumnya Rp 41.500 per kg kini menjadi Rp 42.000 per kg.
Advertisement
Sementara kenaikan juga terjadi untuk pangan jenis telur ayam yang naik dari Rp 29.250 per kg kini dijual menjadi Rp 31.500 per kg. Sedangkan untuk harga bawang putih juga naik menjadi Rp 47.800 dari sebelumnya Rp 45.300 per kg.
Di sisi lain, jenis pangan yang harganya turun diantaranya daging sapi, bawang merah, dan cabai merah. Daging sapi di Pasar Kramatjati dijual Rp 135.00 per kg, turun dari harga minggu lalu Rp 140.000 per kg.
Harga bawang merah tercatat juga turun dari Rp 55.000 per kg minggu lalu, hari ini dijual Rp 50.000 per kg. Terakhir, penurunan juga terjadi untuk harga cabai merah dari sebelumnya Rp 52.500 per kg hari ini dibandrol Rp 50.950 per kg.
Terlepas ada sejumlah bahan pangan yang naik dan turun, ada juga yang stabil. Harga cabai rawit misalnya, stabil di harga Rp 47.500 per kg. Harga minyak goreng juga bertahan di Rp 19.500 per kg. Masih ada gula pasir yang stabil di Rp 15.000 per kg.
Harga Pangan Dunia Merangkak Naik Pertama Kali, Harga Beras Harus Diwaspadai
Indeks harga pangan dunia naik pada bulan April 2023, menandai kenaikan pertama dalam setahun.
Hal itu diungkapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yang melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global.
Melansir Channel News Asia, Senin (8/5/2023) indeks harga pangan FAO menunjukkan bahwa rata rata harga pangan secara global naik 127,2 poin pada April 2023 dibandingkan 126,5 pada Maret 2023.
Meski mencatat kenaikan, harga pangan dunia masih turun sekitar 20 persen dari rekor tertinggi yang tercatat pada Maret 2022 setelah perang Rusia Ukraina.
Badan pangan berbasis di Roma itu menjelaskan, kenaikan harga pangan pada bulan April didorong oleh tingginya harga gula, daging dan beras, yang mengimbangi penurunan indeks harga sereal, susu dan minyak sayur.
"Saat ekonomi pulih dari perlambatan yang signifikan, permintaan akan meningkat, memberikan tekanan ke atas pada harga pangan," kata Kepala Ekonom FAO, Maximo Torero.
Indeks harga gula melonjak 17,6 persen dari bulan Maret, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2011.
Â
Advertisement
Prediksi FAO
FAO mengatakan kenaikan itu terkait dengan kekhawatiran pasokan yang lebih ketat menyusul revisi turun perkiraan produksi di India dan China, bersama dengan perkiraan yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya pada output di Thailand dan Uni Eropa.
Sementara itu, harga daging naik 1,3 persen, harga susu turun 1,7 persen, harga minyak sayur turun 1,3 persen dan indeks harga sereal turun 1,7 persen.
"Kenaikan harga beras sangat mengkhawatirkan dan inisiatif Laut Hitam perlu diperbarui untuk menghindari lonjakan gandum dan jagung lainnya," kata Torero, mengacu pada kesepakatan untuk mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.