Sukses

Pemulung dan Penyapu Jalan di Prabumulih Bisa Dapat Rumah Gratis, Cek Syaratnya

Pemerintah tengah menyiapkan 100 unit rumah gratis untuk warga kurang mampu semisal pemulung dan penyapu jalan di Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan 100 unit rumah gratis untuk warga kurang mampu semisal pemulung dan penyapu jalan di Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan.

Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan, pengadaan rumah gratis tersebut merupakan pilot project dari program Rumah Inti Tahan Gempa (Ritta).

Biaya pembangunannya berasal dari anggaran Kementerian PUPR, dengan nominal Rp 35 juta per unit untuk bangunan intinya saja. Sementara untuk pengadaan lahan merupakan hibah dari pemerintah provinsi setempat.

"Jumlahnya sekitar 100 unit. Itu (penghuninya) rata-rata adalah pekerja informal, pemulung dan penyapu jalan. Kami siapkan site plan-nya, design-nya juga dari kita, tipe 18, tanahnya itu 72 meter persegi," jelas Fitrah di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Tanah dari Pemda

Fitrah menjelaskan, alokasi tanahnya berasal dari pemerintah daerah. Sementara anggaran pembangunan 100 rumah gratis tersebut berasal dari program corporate social responsibility (CSR).

"Kemudian nanti gasnya itu dari Pertamina di sana, jalan aksesnya dari pemerintah provinsi, dan kebutuhan air dari pemerintah daerah," imbuh dia.

Selain pemulung dan penyapu jalan, ia melanjutkan, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lainnya juga berhak mendapatkan rumah gratis tersebut. Salah satu syaratnya, masuk kategori warga kurang mampu dengan penghasilan sebulan tidak mencapai Rp 1 juta.

"Syaratnya belum punya rumah, harus miskin. Jadi kita langsung survey. Soalnya kalau dari pemerintah kota itu kan punya data kemiskinan, dan kita akan survei lalu akan kita validasi, apakah mereka benar miskin atau tidak," ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain menyediakan rumah layak huni, Kementerian PUPR juga berharap pilot project program Ritta di Prabumulih tersebut bisa dilanjutkan sekaligus jadi klaster usaha bagi penduduk setempat, contohnya pemulung.

"Nanti kita juga coba untuk kerjasama dengan teman teman cipta karya untuk menyiapkan pemotong plastik (untuk hasil sampah pulungan) supaya jadi butiran butiranm itu kan harganya lebih mahal kalau mereka jual dengan botol," tuturnya.

"Jadi secara perlahan kita siapkan rumahnya dan secara ekonomi juga kita siapkan itu namanya pilot project, program Ritta namanya," pungkas Fitrah.