Liputan6.com, Jakarta Kemajuan industri digital yang pesat dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Berbagai kemudahan dari kemajuan teknologi turut mempengaruhi perilaku belanja online masyarakat. Tidak bisa disangkal, saat ini belanja online sudah dianggap sebagai solusi utama dalam memenuhi kebutuhan secara praktis dan fleksibel.
Belanja online melalui e-commerce jadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk momen-momen penting seperti Ramadan dan Perayaan Hari Besar Keagamaan. Seperti diketahui, pada akhir kuartal satu menuju awal kuartal 2 di tahun 2023 ini, para pemain e-commerce baru saja melalui momen Ramadan. Periode ini merupakan salah satu momen penting, dimana antusiasme dan aktivitas berbelanja online masyarakat Indonesia sangat tinggi.
Baca Juga
Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7 Kali Lipat di Kampanye 12.12, Produk Fesyen dan Kosmetik Terlaris
ShopeeFood Checkout Murah Jadi Pilihan Favorit Pengguna, Penjualan Merchant Meningkat 6 Kali Lipat
Brand Lokal dan UMKM Bersinar di Akhir Tahun, Penjualan Melonjak hingga 7 Kali Lipat di Puncak 12.12 Birthday Sale
Tren Perilaku Belanja Online
Advertisement
Berdasarkan hasil riset Snapcart yang bertajuk ‘Tren Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023’ sejumlah 98% responden tertarik untuk berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan. Melihat tingginya persentase tersebut, tidak heran jika momentum ini pun dimanfaatkan oleh para pemain e-commerce untuk berlomba menyediakan sejumlah promosi serta terobosan baru guna menarik minat pengguna.
Pada survei yang sama dipaparkan, Shopee menduduki peringkat pertama sebagai e-commerce yang paling sering digunakan untuk berbelanja persiapan dan kebutuhan selama bulan Ramadan (65%). Memimpin jauh dari posisi kedua yaitu Tokopedia (21%), diikuti oleh TikTok Shop (7%) dan Lazada (5%). Hal ini didukung dengan hasil survei bahwa 64% responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang menawarkan promo Ramadan terbesar, jauh melampaui Tokopedia (20%), TikTok Shop (7%) dan Lazada (6%).
Hal ini juga didukung dengan hasil survei yang menunjukan Shopee menduduki peringkat pertama pada salah satu indikator utama yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada 3 bulan terakhir menjelang momen Ramadan. Berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO) atau merek yang paling sering digunakan, 61% responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (9%) dan Lazada (7%).
Melalui riset yang sama juga dipaparkan faktor pertimbangan responden dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan. Adapun persebarannya, Gratis Ongkir (71%), Menyediakan Metode Pembayaran COD (37%), Program Ramadan yang Menarik (36%) dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16%). Menariknya, selain promo atau program seru yang memang sudah menjadi daya tarik sejak dulu, saat ini kecenderungan mulai bergerak pada fitur-fitur interaktif. Mengikuti perubahan perilaku masyarakat menjadi fokus utama para pemain e-commerce saat mengembangkan inovasi serta fitur interaktif di platformnya.
E-Commerce Gencar Hadirkan Fitur Interaktif
Melalui hasil riset di atas, ditemukan bahwa pengguna tertarik untuk mendapatkan interaksi tidak hanya melalui permainan namun juga pengalaman berbelanja melalui fitur live shopping. Dengan mulai beragamnya preferensi konsumen saat menggunakan platform e-commerce, para pemain semakin gigih menghadirkan fitur-fitur interaktif. Mulai dari menghadirkan fitur live streaming, yang memberikan akses pada pengguna untuk berinteraksi secara proaktif dengan penjual hingga konten video pendek yang kreatif.
Berdasarkan hasil temuan Snapcart, 46% memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling digunakan konsumen untuk menemani rutinitas Ramadan nanti. Diikuti Shopee Video (43%), Tokopedia Play (24%) dan Laz Live (8%).
Tidak hanya pengguna, penjual juga menilai hadirnya fitur interaktif sebagai peluang meningkatkan penjualan karena memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pembeli secara lebih proaktif.
Melalui survei ‘Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller’, Ipsos mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi para online seller dalam memilih platform marketplace yang mereka gunakan, dimana 84% dari responden mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa dampak positif terhadap bisnis mereka, disusul oleh fitur live streaming (81%), dan konten video singkat (55%). Melihat hal ini, para platform marketplace pun berlomba untuk menyediakan fitur live streaming seperti Shopee LIVE, Tokopedia Play, dan Laz Live. Survei Ipsos menemukan bahwa 60% dari responden memilih Shopee sebagai marketplace dengan fitur interaktif terbaik, disusul oleh Tokopedia (18%), TikTok Shop (13%) dan Lazada (5%).
Advertisement
Promo Menarik, Kampanye Tematik dan Fitur Interaktif
Andi Sukma, Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance, Ipsos Indonesia mengatakan dalam memenuhi kebutuhan Ramadan selama sebulan penuh, marketplace menjadi solusi yang dipilih oleh masyarakat.
“Di momen ini, marketplace berlomba-lomba untuk memberikan penawaran yang terbaik bagi para konsumen nya, dimana aspek inipun sejalan dengan dampak yang paling dirasakan oleh online seller terhadap bisnis mereka. Promo menarik, kampanye tematik, serta fitur interaktif yang dihadirkan oleh marketplace menciptakan potensi konsumen yang lebih besar bagi online seller dan akhirnya meningkatkan omzet penjualan mereka di bulan Ramadan ini,” kata Andi Sukma.
Riset yang sama juga mengungkapkan bahwa marketplace yang dinilai telah menjawab kebutuhan dan paling sering digunakan seller selama bulan Ramadan ialah Shopee (76%), kemudian Tokopedia (11%), TikTok Shop (8%), dan Lazada (2%).
Perubahan perilaku belanja yang bergerak terlihat dari mulainya masyarakat memperhatikan fitur-fitur interaktif dan meningkatnya fungsi sebuah platform. Tersedianya fitur hiburan menarik membuat para pengguna lebih aktif dan kreatif, selain itu fitur-fitur ini juga menawarkan hiburan yang memperkuat engagement konsumen sehingga mendorong mereka untuk kembali berbelanja di platform tersebut.
Tersedianya fitur interaktif di platform e-commerce diawali oleh gamification yang berhasil menarik antusiasme pengguna. Ketertarikan ini juga semakin didorong oleh kesempatan mendapatkan hadiah serta penawaran tambahan saat memenangkan rangkaian permainan di platform e-commerce. Pada tahun 2022 perkembangan perilaku ini sudah terlihat.
Karakteristik Perilaku Belanja Online
Dilansir dari hasil riset ‘Karakteristik Perilaku Konsumen dan Preferensi dalam Berbelanja Online’ yang dirilis Snapcart dijabarkan segmentasi karakter perilaku belanja di Indonesia, dimana data menunjukkan ada tiga tipe perilaku konsumen. Yang menempati posisi teratas yaitu tipe discount seekers (51%) atau konsumen pemburu diskon yang berbelanja didorong oleh berbagai tawaran promosi, need-based customers (25%) atau mereka yang cenderung berbelanja sesuai dengan kebutuhan, dan wandering customers (21%) yaitu para pengguna yang sangat gemar browsing dan mencoba sejumlah fitur interaktif yang ditawarkan oleh platform e-commerce.
Diskon masih menjadi magnet utama bagi konsumen Indonesia saat berbelanja, akan tetapi respon positif dari masyarakat akan sejumlah fitur hiburan yang dihadirkan oleh pemain e-commerce turut andil dalam meningkatkan popularitas sebuah platform belanja online.
Menariknya, segmentasi karakter perilaku belanja tidak hanya berangkat dari perbedaan preferensi, prioritas kebutuhan hingga gaya hidup. Fitur interaktif lainnya yang juga sudah diminati adalah fitur gamification dimana pada platform e-commerce 51% responden memilih Shopee Tanam sebagai game yang paling digemari. Tentunya jauh unggul dibandingkan Tokopedia Panen Telur (13%) dan Lazada Coin Tree (2%).
E-Commerce Pengunjung Tertinggi versi SimiliarWeb
Melihat perkembangan yang cukup signifikan, diikuti dengan inovasi para pemain e-commerce yang terus hadir mengikuti kebutuhan pengguna, menjadi sangat menarik untuk diperhatikan. Agar dapat menjadi platform belanja online yang diandalkan, para pelaku e-commerce juga harus menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dengan baik, bagi pembeli maupun penjual. Maka itu, selain menarik minat pelanggan, platform e-commerce turut beradu strategi untuk senantiasa menjadi perpanjangan tangan yang dapat meningkatkan peluang bagi penjual untuk memperluas pangsa pasar dan mengembangkan bisnis mereka.
Posisi Shopee sebagai jawara e-commerce Indonesia juga diperkuat oleh data dari SimilarWeb yang menunjukkan bahwa Shopee masih menduduki posisi pertama sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung tertinggi selama bulan April 2023 dengan 165 juta pengunjung, jauh mengungguli Tokopedia yang meraih 109 juta pengunjung dan Lazada 82 juta pengunjung. Temuan dari data.ai juga menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2022, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak baik di Google Play atau Apple Store, dan menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak.
Persaingan adu strategi para pemain e-commerce Tanah Air memang menjadi topik yang selalu menarik untuk diikuti. Bila menilik dari sejumlah hasil riset di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Shopee masih unggul dibandingkan kompetitornya, baik dalam kelengkapan fitur dan promosi guna memberikan pengalaman berbelanja terbaik bagi pembeli maupun menjadi perpanjangan tangan penjual dalam memaksimalkan potensi bisnisnya.
(*)
Advertisement