Liputan6.com, Jakarta - Pembelian tiket presale atau prajual BCA konser Coldplay di Jakarta, Indonesia sudah dimulai pada Rabu, 17 Mei 2023 pukul 10.00 WIB. Saat pembelian tiket konser coldplay yang dapat diakses di coldplayinjakarta.com ternyata diumumkan antrean penuh, bahkan lebih dari 500 ribu users sedang menunggu.
Ternyata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga ikut war tiket atau perang tiket untuk membeli tiket Coldplay bagi keluarganya. Hal itu disampaikannya lewat akun Instagram resminya @sandiuno.
"Saya ini lagi war, tapi mau beli buat keluarga. Di kasih tahu bahwa coldplayinjakarta.com waiting room is full, more than 500 thousand users waiting in front of you, sementara yang kita tahu kapasitasnya cuma 80 ribu orang, di depan kita ada 500 ribu orang,” ujar dia seperti dikutip dari akun Instagram @sandiuno, Rabu (17/5/2023).
Advertisement
Sandiaga berharap Coldplay dapat menambah satu hari lagi untuk konser di Jakarta, Indonesia. Adapun Coldplay akan gelar konser di Stadion Gelora Bung Karno pada 15 November 2023.
“Mudah-mudahan, mereka mau tambah satu hari lagi untuk konser di Jakarta, Indonesia,” ujar dia.
Sandiaga pun mengingatkan kepada pecinta Coldplay untuk bersabar. “Kepada pecinta Coldplay mohon kesabarannya, ini ujian,” ujar dia.
Respons Warganet
Hingga artikel ini ditulis, unggahan Sandiaga Uno tersebut telah mendapatkan 2.052 tanda suka. Selain itu, ada 123 komentar dari warganet. Beragam komentar dari warganet.
“Pak Menteri..di eropa amerika bs manggung 2-4 hari, padahal jumlah penduduk sedikit, why Indonesia yg almost 300 jt penduduk Cuma 1 hari???Harusnya izin di kasih jika bs 3 hari konser so hrga bs terjangkau dan war tiket jadi lebih santai..ke depan tolong pak Menteri Indonesia bukan negara kecil jd buat minimal 2 hari lah konser,” tulis @iqbalxxxxxx
“Ilangin dulu celah sistem buat calonya pak. Mau seminggu jg kalo ada aja calo ya ttpe aja susah. Bnyk org rela bayar 2x lipat demi dapat tiket itu otomatis calo makin menggeliat,” tulis @ndyhaxxxx
“Setuju pak menteri,” tulis @chelsie.xxxxxx
“Kebanyakan calo sm ordal mas menteri,” @dewixxxxx
Advertisement
Ramai-Ramai War Tiket Konser Coldplay, Kemenkes: Sebelum Nonton, Vaksin Booster Dulu
Sebelumnya, band ternama Coldplay akan menggelar konser di Indonesia pada November mendatang. Ini merupakan konser pertama mereka di Tanah Air.
Tak heran masyarakat ramai-ramai melakukan war atau memburu tiket band favorit mereka yang dimulai pada pukul 10.00 WIB hari ini.
Euforia menyambut konser Coldplay di Indonesia tak luput dari perhatian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar calon penonton melakukan vaksinasi booster COVID-19 terlebih dahulu. Mengingat, penyebaran virus Corona masih terjadi meski status kedaruratannya telah dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Masih gratis (booster kedua), makanya kita yang mau nonton Coldplay booster dulu ya, masih lama kan November kan jadi vaksin dulu," kata Nadia.
"Kan kalau udah boleh nonton Coldplay mungkin udah boleh buka masker booster dulu lah,” kata Nadia saat ditemui usai acara Launching Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk Ibu Hamil dan Balita di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Salah satu syarat nonton Coldplay adalah telah melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap. Syarat ini bisa berubah sewaktu-waktu. Definisi vaksinasi lengkap sendiri yakni primer pertama dan kedua. Sementara booster tidak menjadi syarat.
Pesan Prokes Kemenkes
Maka dari itu, lanjut Nadia, booster menjadi pesan protokol kesehatan (prokes) dari Kemenkes. Di sisi lain, orang-orang yang sudah vaksinasi lengkap kebanyakan sudah lewat 6 bulan sehingga memungkinkan untuk vaksin booster.
Tak lupa, Nadia juga mengimbau penonton yang batuk pilek untuk tetap memakai masker.
“Vaksinasi booster dan yang batuk pilek pada saat konser pakai masker karena kan bisa aja nanti dicabut kan kedaruratan kesehatan tapi kan tetap kita waspada.”
Status Kedaruratan COVID-19 di Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Nadia juga menjelaskan soal status kedaruratan COVID-19 di Indonesia. Menurutnya, hal ini masih dalam tahap pembahasan.
“Kan masih dibahas, rekomendasi itu sudah ada pembahasan dari para epidemiologi, sedang dilaporkan ke Menko PMK dan Menko Perekonomian, juga Menko Marinves yang bergerak di bidang penanganan COVID,” kata Nadia.
“Ya kita tunggu saja kesimpulan karena ini masih marathon pembahasan ketiga Menko ini,” tambahnya.
Sementara terkait targetnya, Nadia mengatakan pencabutan status kedaruratan ini dilakukan secepatnya.
“Kalau target pasti, enggak ya, tapi secepatnya. Karena kan Indonesia sebenarnya jauh sebelum WHO mengumumkan pandemi COVID-19 terakhir kita itu sudah mengusulkan kepada WHO bagaimana atau langkah-langkah apa yang harus disiapkan Indonesia untuk bisa mencabut status kedaruratan kesehatan.”
Advertisement