Sukses

Waskita Karya Raih Kontrak Proyek Jalan dan Jembatan di Timor Leste Senilai Rp 513 Miliar

Proyek peningkatan Jalan Pasar Tono menuju Oesilo akan dikerjakan selama kurang lebih 2 tahun, dengan lingkup pekerjaan antara lain peningkatan kualitas Jalan dari Pasar Tono menuju Oesilo, lalu rehabilitasi dua jembatan eksisting.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali meraih kontrak pembangunan infrastruktur di pasar internasional. Kali ini, emiten dengan kode saham WSKT tersebut mendapat tugas untuk melakukan peningkatan Jalan Pasar Tono menuju Oesilo.

Ruas jalan tersebut merupakan wilayah Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada Selasa (16/5/2023) kemarin, dilaksanakan Groundbreaking Improvement and Upgrade Of The Existing Tono Market-Oesilo Border Road, With Two Existing Bridges, In Oecusse Region, yang turut dihadir para pejabat Timor Leste.

"Tentunya Kami sangat bangga sekali ditunjuk untuk mengerjakan proyek ini. Ini merupakan salah satu proyek Waskita yang berada di luar negeri. Kami akan semaksimal mungkin untuk mengerjakan proyek ini," kata Director of Operation I and QHSE Waskita Karya, I Ketut Pasek Senjaya Putra dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5/2023).

Ketut menjelaskan, proyek ini akan dikerjakan selama kurang lebih 2 tahun, dengan lingkup pekerjaan antara lain peningkatan kualitas Jalan dari Pasar Tono menuju Oesilo, lalu rehabilitasi dua jembatan eksisting.

"Serta pembuatan dinding penahan tanah serta perkuatan lereng sebagai pengamanan jalan akan bahaya longsor, mengingat kondisi eksisting merupakan tebing yang cukup terjal," terangnya.

Untuk nilai kontrak sendiri, Pasek menyebut sekitar USD 33,915 juta, atau setara Rp 513 miliar.

Pasek berharap proyek ini bisa selesai tepat waktu dan dengan hasil yang berkualitas. Pasalnya, ia menilai, apabila pengerjaan proyek ini selesai tepat waktu dan kualitasnya bagus, bukan hanya nama Waskita saja yang membanggakan, namun juga Indonesia.

"Kami yakin Waskita bisa menyelesaikan proyek ini dengan tepat waktu dan berkualitas tentunya, agar tidak mengecewakan Pemerintah Timor Leste. Karena hasil akhir yang baik itu nantinya bisa mengharumkan nama Waskita khususnya Indonesia," tutur dia.

2 dari 4 halaman

Waskita Karya Komitmen Selesaikan Pembangunan Jalan-Jembatan di 13 Daerah Sumut

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bidang Bina Marga Provinsi Sumut mengeluarkan surat pemberitahuan pemutusan kontrak pada Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi Sumut.

Menurut Senior Vice President Corporate Secretary, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ermy Puspa Yunita, meski sudah mengeluarkan surat pemberitahuan, namun hal tersebut bukan merupakan final.

"Masih ada tahapan-tahapan berikutnya, sampai keputusan tersebut bisa final. Yang jelas, Waskita berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut," kata Ermy, dalamketerangan diperoleh Liputan6.com, Senin (1/5/2023).

Ermy menegaskan, pihaknya masih sangat berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut. Hal itu dibuktikan dengan langkah-langkah seperti memobilisasi alat berat pada ruas-ruas baru yang akan dikerjakan di beberapa kabupaten/kota di Sumut.

"Termasuk juga penambahan set alat pekerjaan aspal untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan dan pembangunan Asphalt Mixing Plant (AMP) baru yang terletak di kabupaten Tarutung, Simalungun, Gunung Tua, Kotanopan, Binjai dan Nias," sebutnya.

 

3 dari 4 halaman

Mandiri Lakukan Penanganan

Diterangkan Ermy, Waskita Karya juga secara mandiri telah melakukan penanganan terhadap kendala utilitas yang seharusnya merupakan tanggung jawab dari pemilik utilitas, misalnya pipa milik PDAM dan pipa swadaya masyarakat yang berada pada posisi bahu jalan.

"Proyek tersebut juga per 16 April 2023 realisasi pengerjaannya sudah mencapai 37 persen dari rencana yaitu 57 persen. Keterlambatan dikarenakan beberapa hal yang menyangkut faktor eksternal," sebutnya. 

4 dari 4 halaman

Kendala Utilitas

Diakui Ermy, sejak dimulainya pekerjaan dari tanggal 10 Juni 2022 sampai dengan saat ini, masih terdapat kendala utilitas di lapangan yang menjadi tanggung jawab pemilik utilitas dan permasalahan pembebasan lahan.

Waskita Karya telah beberapa kali memberikan surat notifikasi namun hingga saat ini belum terdapat tanggapan tertulis dari pihak pengguna jasa. Hal tersebut yang menghambat pelaksanaan pekerjaan.

Ermy menuturkan, perseroan akan berdiskusi lebih lanjut dengan pihak penyedia jasa agar dapat melanjutkan proyek ini. "Sekali lagi kami tegaskan bahwa Waskita-SMJ-Utama KSO tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini," tandasnya.

 Â