Sukses

Bagi Dividen Rp 999 Miliar, Alfamart Cetak Laba Bersih Rp 2,8 Triliun di 2022

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart, membukukan pendapatan bersih Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp 96,93 triliun. Jumlah tersebut naik 14,16 persen dari 84,90 triliun pada tahun 2021.

Liputan6.com, Jakarta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart, membukukan pendapatan bersih Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar Rp 96,93 triliun. Jumlah tersebut naik 14,16 persen dari 84,90 triliun pada tahun 2021.

"Peningkatan ini juga didorong oleh pertumbuhan penjualan dan penambahan gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjanf tahun 2022," ungkap Tomin Widian, Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, dalam public expose hasil RUPST di Alfa Tower, Alam Sutera, Kota Tangerang, Rabu (17/5/2023).

Dalam pemaparan tersebut juga terungkap keuntungan bersih (neto) tahun 2022 sebesar Rp 96,9 triliun, naik 14 persen dibanding tahun 2021.

Lalu, keuntungan bruto sebesar Rp 20,1 triliun, dimana juga naik kisaran 14 persen dari tahun 2021. Sehingga, total laba usaha sebesar Rp 3,78 triliun, atau naik 35,42 persen.

Sehingga didapatkan, laba bersih tahun 2022 Rp 2,86 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 48,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau tahun 2021 sebesar Rp 1,9 triliun.

Bagi-Bagi Dividen

Sementara, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dalam RUPST juga menyepakati, dari laba bersih senilai Rp 2,8 triliun, sebanyak 35 persennya atau sekitar Rp 999 miliar, akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai.

"Atau senilai 24,06 per saham yang akan dibagikan pada 14 Juni 2023," ungkap Tomin.

Lalu, dari Rp 2,8 triliun sebanyak Rp 1 trilunnya juga dicadangkan sebagai dana cadangan. (Pramita Tristiawati)

 

 

2 dari 4 halaman

Alfamart Cetak Pendapatan Rp 26,16 Triliun Sepanjang Kuartal I 2023

Sebelumnya, Emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Alfamart mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4/5/2023), pendapatan neto pengelola gerai Alfamart pada kuartal I 2023 meningkat 14,23 persen menjadi Rp 26,16 triliun dari Rp 22,90 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 13,84 persen menjadi Rp 20,47 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 17,98 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 15,65 persen menjadi Rp 5,69 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 4,92 triliun.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha Rp 1,01 triliun naik 13,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 893,19 miliar.

Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 14,80 persen sebesar Rp 775,82 miliar dari Rp 675,80 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham ikut naik menjadi Rp 18,68 dari Rp 16,27. 

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 36,05 triliun dari Rp 30,74 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 23,96 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 19,27 triliun. 

Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 12,08 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 11,47 triliun.

Gerak Saham AMRT

Pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Mei 2023, saham AMRT naik 0,67 persen ke posisi Rp 3.020 per saham. Saham AMRT dibuka stagnan Rp 3.000 per saham. Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 3.030 dan terendah Rp 2.960 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.958 kali dengan volume perdagangan 170.574 lot saham. Nilai transaksi Rp 51,2 miliar.

3 dari 4 halaman

Alfamart Pasang Solar Panel di 11 Lokasi Gudang dan Cabang

Ikut membantu pemerintah penuhi target pencapaian Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen di tahun 2025, PT Sumber Alfaria Trijaya tbk, ikut menggunakan solar panel melalui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 11 lokasi kantor cabang dan gudangnya.

Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin mengatakan, 11 lokasi itu berada di Palembang, Banjarmasin, Medan, Parung, Bogor, Balaraja, Bandung, Rembang, Malang, Bali dan Karawang.

"Ada 11 lokasi salah satunya Tangerang. Dan langkah ini adalah wujud kami membantu pemerintah, serta berkontribusi menyelamatkan lingkungan," katanya.

Menurutnya, penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan ini untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional. Sebab, penerapan PLTS di perusahaan total kapasitas 784,92 kWp.

Dalam kapasitas itu, bisa menurunkan emisi karbon sebanyak 10 ribu ton, atau setara dengan 400 ribu pohon selama 25 tahun.

Sementara itu, Property and SMB Development Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Hans Haris Chandra mengatakan, program pengunaan PLTS ini merupakan agenda kedua pihaknya, setelah sebelumnya dilakukan pemasangan di kawasan Jawa Barat.

"Ini adalah tahun kedua kami menggunakan PLTS. Dimana sebelumnya telah kita coba pada tahun 2021 dan sangat memiliki dampak sangat baik. Maka dari itu, sebagai langkah berkelanjutan kami pasang lagi tahun ini di 11 cabang,"katanya.

Pihaknya juga telah merencanakan, pada tahun 2023, pihaknya kembali mengembangkan penggunaan PLTS di 9 cabang kantor dan gudang.

"Setelah ini, total yang sudah gunakan PLTS adalah 21 lokasi, yang mana telah kita hitung bahwa dapat mengefensiensi 20 persen pasokan listrik dari PLN," katanya. (Pramita Tristiawati)

  

4 dari 4 halaman

Menengok Kinerja Keuangan Emiten Pengelola Alfamart dan Indomaret pada 2022, Siapa Juaranya?

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) selaku induk Indomaret, telah mengumumkan kinerja tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, duo ritel ini kompak membukukan kinerja positif dengan adanya pertumbuhan baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan kedua perusahaan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/4/2023), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dari sisi laba bersih. Sepanjang 2022, Sumber Alfaria Trijaya membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,86 triliun, naik 48,26 persen.

Sedangkan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,3 triliun. Laba itu naik 39,13 persen dibandingkan laba 2021 sebesar Rp 926,92 miliar. Namun, dari sisi pendapatan, DNET lebih unggul.

Pada 2022, pendapatan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk naik 34,81 persen menjadi Rp 1,14 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 844,41 miliar. Sementara AMRT mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 14,16 persen menjadi Rp 96,92 triliun pada 2022, dari Rp 84,9 triliun pada 2021. 

Total Gerai

Melansir laman resmi perseroan, jaringan ritel PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai Indomaret hingga Desember 2022 adalah 21.251.

Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 42 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 5.000 jenis produk. Kini, keberadaan Indomaret makin diperkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak perusahaan dengan konsep bisnis Pusat Perkulakan.

Sementara jumlah gerai Alfamart diketahui telah mencapai 17.816 per Desember 2022. Jumlah ini sejalan dengan target perseroan untuk penambah 800-1.00 gerai baru pada 2022, di mana perseroan sebelumnya memiliki 16.492 gerai beroperasi pada 2021.