Liputan6.com, Jakarta Atalian Global Services Indonesia, perusahaan penyedia layanan facility management (FM) terkemuka dan saat ini tengah menjalani transisi merek (brand) menjadi OCS Group Indonesia berkomitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan (sustainability) melalui penandatanganan komitmen berkelanjutan.
Seremonial penandatangan, yang dilakukan pada kegiatan bertajuk “Sustainability Commitment Launch” di Jakarta, 17 Mei 2023, diselenggarakan dalam rangka dukungan terhadap perayaan World FM Day tahun ini.
Baca Juga
Komitmen berkelanjutan OCS Group Indonesia ditandatangani bersama mitra-mitra utama, yaitu Diversey Indonesia, Signify Indonesia, Trace+, dan Inecosolar.
Advertisement
Chief Executive Officer of OCS Group Indonesia, Jeffry Johary, mengungkapkan bahwa perusahaan akan memprioritaskan pada empat target utama ESG (Environment, Social, and Governance): pengurangan jejak karbon, budaya kesehatan dan keselamatan, pengembangan masyarakat usia muda dan produktif, serta tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami telah menentukan sejumlah hal yang harus dilakukan dan kami akan bekerja sama secara erat dengan mitra-mitra sustainability kami untuk mencapai target ini sepenuhnya di tahun 2040,” jelas Jeffry.
Mengikuti proses akuisisi OCS Group oleh Clayton Dubilier & Rice, Atalian telah mengesahkan penjualan sejumlah operasionalnya di Britania Raya, Irlandia, dan Asia kepada perusahaan investasi tersebut pada Maret 2023, yang akan menjadikannya sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan dan manajemen fasilitas (facility services and facilities management) internasional terbesar di dunia.
Selama 12 bulan mendatang, bisnis ini akan bersatu dalam satu brand – OCS – yang membuka lembaran baru bagi kedua perusahaan dengan warisan lebih dari 150 tahun.
Atalian Global Services Indonesia adalah perusahaan penyedia facilities management terkemuka di Indonesia. Dengan kekuatannya berfokus pada inovasi dan keberlanjutan, Atalian Global Services Indonesia menawarkan solusi komprehensif yang dapat disesuaikan bagi perusahaan di berbagai industri termasuk perbankan, retail, FMCG, manufaktur, e-commerce, healthcare, dsb.
Sejumlah layanan Atalian Global Services Indonesia yaitu cleaning, security & safety, technical maintenance, front of house, pest control, landscaping, energy management, dan facility management.
BPKP Terbitkan Pedoman Implementasi ESG BUMN
Sebelumnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menerbitkan pedoman asesmen penerapan faktor Environmental, Social, and Governance atau ESG pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara Sally Salamah mengungkapkan, pedoman asesmen ini akan menjadi acuan bagi BPKP dalam menilai penerapan ESG pada BUMN di triwulan II tahun 2023.
Pedoman ini berisikan indikator-indikator lingkungan, sosial, tata kelola, dan ekonomi untuk memotret kualitas penerapan ESG pada sekitar 23 BUMN.
"Pedoman ini bertujuan untuk mendukung peningkatan value BUMN dengan mengintegrasikan ESG dan juga mendukung pencapaian target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia," kata Sally Salamah, dikutip dari keterangan tertulis BPKB, Selasa (18/4/2023).
BPKB menjelaskan, potret penerapan faktor-faktor ESG ini ditujukan untuk mengidentifikasi Area of Improvement (AoI) untuk meningkatkan kualitas implementasi ESG pada masing-masing BUMN dan selanjutnya dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah.
Diharapkan, asesmen ini dapat mengakselerasi dukungan BUMN terhadap tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Salah satu langkah awal adalah menganalisis sustainability report yang diterbitkan.
"BPKP juga mendorong BUMN untuk terus berkomitmen mendukung pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, khususnya dalam mengintegrasikan ESG dalam keputusan yang diambil oleh organ perusahaan," tutur Sally.
Advertisement
Mendukung Inisiatif BUMN dalam Implementasi ESG
Adapun dukungan dari Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely atas kegiatan BPKP untuk mendukung inisiatif BUMN dalam menegakkan pelaporan dan implementasi ESG secara berkesinambungan.
Hal ini merupakan suatu keniscayaan karena BUMN perlu mendapatkan rated pendanaan dan diterapkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari dan secara berkesinambungan.
Pedoman Asesmen ESG yang diterbitkan ini juga sangat signifikan untuk mendorong penerapan ESG pada BUMN, kata Vice President of Engagement Monash University Indonesia Grace Wangge.
Senada dengan pernyataan Grace, System Lead for Sustainable Finance at the ClimateWorks Centre John Vong juga menyatakan hal serupa.
"Pedoman Asesmen ESG ini akan mengakselerasi perkembangan target dekarbonisasi Indonesia bagi seluruh BUMN," ujarnya.
Sebagai informasi,BPKP s ejak tahun 2022 telah berkolaborasi dengan para ahli dari Monash University Indonesia dan ClimateWorks Centre dalam pengembangan kapasitas auditor intern dalam pengawasan ESG, salah satunya dengan menerbitkan pedoman asesmen ESG tersebut. Beberapa kegiatan lainnya yang telah dilakukan yaitu pelatihan, seminar, dan focus group discussion.