Sukses

Menuju Indonesia Emas 2045, Bappenas Rancang Upaya Super Prioritas Transformasi Sosial

Sasaran visi Indonesia Emas 2045 khususnya di bidang ekonomi adalah ingin mencapai pendapatan per kapita setara negara maju bahkan tingkat kemiskinan harus menuju 0% ditargetkan pada angka 0,5-0,8%.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan angka kemiskinan hilang dan pertumbuhan ekonomi tinggi menuju Indonesia Emas dalam 20 tahun lagi atau pada 2045. Untuk itu, saat ini pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, sasaran visi Indonesia Emas 2045 khususnya di bidang ekonomi adalah mencapai pendapatan per kapita setara negara maju. Selain itu pemerintah juga menargetkan tingkat kemiskinan menuju 0% atau tepatnya pada angka 0,5%-0,8%.

Sedangkan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich menambahkan, untuk mencapai target tersebut tidak mudah. Alasannya, masih adanya isu dan tantangan yang menghadang saat ini.

Salah satunya, pandemi yang berjalan selama 2 tahun terakhir menyebabkan penurunan angka kemiskinan jadi melambat.

"Padahal 2019 sudah menurun di 9,22 persen sejak persentase yang tinggi di 2005 sebesar 17,75 persen. Namun, di 2020 angka kemiskinan mencapai 10,19 persen yang kemudian berhasil turun hingga 9,57 persen," jelas dia seperti ditulis pada Senin (22/5/2023).

Selain itu,angka stunting (21,6%) dan angka kematian yang masih tinggi, hingga kesenjangan pendidikan antarkelompok berdasarkan wilayah dan pendapatan menjadi tantangan yang masih muncul dari bidang kesehatan dan pendidikan. Kondisi penduduk yang siap kerja di Indonesia juga kebanyakan masih terbatas hanya dari lulusan SMP dan SMA.

Transformasi Sosial

Menanggapi hal tersebut, dalam RPJPN menuju 2045, pemerintah merancang upaya super prioritas transformasi sosial. Dalam hal kemiskinan sendiri, rencananya akan ditopang dengan sistem Regsosek dan perlindungan sosial adaptif terutama ketika dihadapkan dengan situasi krisis/bencana yang berakibat kemiskinan.

Masih terkait kondisi ekonomi nasional, ada pula langkah tranformasi yang mencakup masing-masing wilayah, yaitu Sumatera yang akan difokuskan untuk pengentasan kemiskinan daerah 3T, khususnya: Kepulauan Meranti; Kepulauan Nias; Mentawai; Lingga; Musi Rawas Utara; Pesisir Barat; dan Pulau Enggano.

Diikuti transformasi wilayah Kalimantan yang akan difokuskan pengentasan kemiskinan di daerah 3TP, mencakup seluruh wilayah Kalimantan terutama Kalimantan Barat. 

2 dari 3 halaman

Skenario Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Emas 2045

Menurut Amalia, kondisi Indonesia saat ini sudah mencapai upper middle income sampai 2022 lalu. Selain itu, beliau juga merangkum pencapaian ekonomi Indonesia yang menunjukkan kontraksi ekonomi yang terbilangkecil dibanding negara tetangga lain, pertumbuhan ekonomi capai 5% dan cenderung stabil, inflasi indonesia pun relatif terjaga karna pengelolaan ekonomi makro indonesia cukup baik.

Meski begitu, Amalia juga menekankan bahwa angka 5 % saja tidak cukup untuk membawa indonesia keluar dari status upper middle untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, produktivitas ekonomi menjadin fokus negara saat ini.

Produktivitas ekonomi Indonesia terus menurun sampai jadi yang terendah. Walau berada sedikit di atas India, Indonesia jauh di bawah negara maju lainnya, seperti China. Ini terjadi karena deindustrialisasi dini.

Amalia juga memaparkan gambaran skenario pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai Indonesia Emas 2045, yaitu skenario pertumbuhan hingga 6%. Dengan rata-rata tersebut, optimistis Indonesia mampu keluar dari status upper middle di 2041.

Selain itu, faktor penghambat lainnya adalah kondisi pekerja Indonesia yang berpindah dari tenaga kerja sektor pertanian ke sektor jasa dengan produktivitas lebih rendah, diikuti jumlah tenaga kerja terampil yang terlampau sedikit.

3 dari 3 halaman

Arah transformasi ekonomi Indonesia

Ada 5 arah transformasi ekonomi yang sudah direncanakan, menurut Amalia:

  • Meningkatkan Menerapkan IPTEK untuk mendorong produktivitas ekonomi
  • Penerapan ekonomi hijau
  • Transformasi digital secara masif dan diterapkan bagi seluruh masyarakat
  • Konektivitas ekonomi domestik dan global
  • Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

Amalia menegaskan bahwa kunci untuk mendorong produktivitas sektor ekonomi adalah industrialisasi.

“Industrialisasi… kita buat itu agak besar dan bold, inilah menjadi inti dari segalanya, inti kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah di dalam indsutrialisasi serta mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di masa depan.” jelasnya dalam kegiatan bincang publik yang dapat diakses melalui pertemuan daring menggunakan Zoom.

Ada pulaupaya super prioritas yang akan menjadi ‘game changer’ bagi perekonomian Indonesia. Beberapa dari upaya tersebut yang perlu digarisbawahi:

  • Peningkatan anggaran IPTEK dan inovasi hingga proses komersialisasinya terhadap masyarakat
  • Memperkokoh sektor manufaktur hingga menembus share 30% yang akan mendasari produktivitas ekonomi 
  • Pembangunan Ibu Kota Nusantara

Amalia juga menuturkan tahapan transisi energi terbarukan untuk menuju Ekonomi Hijau 2025-2045 yang di dalamnya akan melibatkan: pembangkit listrik batubara, PLTN skala besar, serta hidrogen untuk industri dan transportasi.

Lebih lanjut, Amalia mengingatkan bahwa untuk memiliki kekuatan ekonomi nasional di tengah persaingan kekuatan ekonomi global peningkatan konektivitas antar wilayah sangatlah penting.

“Wilayah yang satu dengan yang lain tidak boleh bersaing, justru saling melengkapi hingga terbentuk rantai nilai yang menjadi satu kekuatan atau yang kita sebut dengan domestic value chain.” katanya.

Video Terkini