Liputan6.com, Jakarta PT PLN Indonesia Power menginisiasi pengembangan pembangkit listrik energi hijau dan bersih sebesar 7 Giga Watt (GW) melalui Proyek Hijaunesia 2023. Subholding Genco 1 tersebut pun mengajak mitra strategis untuk berpartisipasi.
Ke depannya, melalui Proyek Hijaunesia 2023 ini PLN Indonesia Power akan mengembangkan Green Energy sebesar 7 GW yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, mengatakan Hijaunesia 2023 ini memiliki total 13 proyek, dengan 12 proyek solar pv dan 1 proyek tenaga angin.
Advertisement
Hal ini merupakan gebrakan yang diinisiasi Sub Holding PLN IP, dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
“Pada prinsipnya PT PLN (Persero) sebagai holding mendukung Proyek saya berharap forum ini dapat menjadi contoh aksi nyata percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan berkontribusi pada upaya global untuk dunia yang lebih hijau,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).
PLN Indonesia Power pun menggelar Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia 2023 bertajuk Investment Opportunity for Renewable Energy Projects. Tujuannya, ntuk mengajak mitra strategis guna menciptakan pembangkit berenergi bersih untuk masa depan yang berkelanjutan.
Transisi Energi
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, proyek yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia ini akan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam kegiatan Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia ini dihadiri berbagai calon mitra strategis, baik dari dalam maupun luar negeri dari 15 negara.
“Saat ini sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mempercepat transisi energi ke pengembangan energi terbarukan, PLN IP telah menginisiasi penyusunan Proyek Hijaunesia 2023 yang mencakup multi proyek,” ungkapnya.
Edwin menambahkan, proyek ini akan melibatkan mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan untuk Tanah Air.
“Kami akan mengajak mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan, saat ini kami mencari mitra yang mempunyai visi yang sama dengan kami serta berkomitmen pada keunggulan dan bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,” tuturnya.
PLN Gandeng Perusahaan China Garap Proyek Pembangkit Listrik EBT
PT PLN (Persero) menjalin kesepakatan bisnis dengan perusahaan konstruksi (Engineering, Procurement, Construction/EPC) China Communications Construction Dredging Co Ltd (CCCC) di Beijing, China. Kesepakatan ini ditandatangani untuk mempercepat pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, saat ini perusahaannya sedang mempercepat pembangunan pembangkit EBT, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Pumped Storage di Tanah Air.
Dengan menggandeng CCCC yang merupakan perusahaan konstruksi terbesar di China, diharapkan bisa mempercepat proses transisi energi dari energi fosil menuju EBT guna mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.
"Kerja sama yang telah terbangun antara PLN dan CCCC diharapkan bisa mempercepat pembangunan pembangkit EBT. Dengan demikian, Indonesia akan semakin mempercepat proses transisi energi," ujar Darmawan, Senin (22/5/2023).
Selain kerja sama tersebut, dengan segudang pengalaman yang dimiliki oleh CCCC, Darmawan menambahkan, PLN bisa menyerap ilmu dari perusahaan tersebut serta berdiskusi hingga berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur EBT, Liquid Natural Gas (LNG), dan terminal untuk gasifikasi .
CCCC sendiri merupakan perusahaan yang telah terlibat dalam banyak proyek besar di Negeri Tirai Bambu dan luar negeri. Beberapa proyek terbesarnya termasuk pembangunan jembatan Teluk Hangzhou, pelabuhan terbesar di dunia yang berlokasi di Shanghai, serta pembangunan Bendungan Tiga Ngarai di China.
“Kesepakatan kerja sama ini dapat meningkatkan kepercayaan investor. melalui kerja sama yang solid antara PLN dengan CCCC juga diharapkan dapat mempererat hubungan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia,” tutur Darmawan.
Advertisement
PLN Pasok Listrik 2.075 kVA ke Pertamina EP Papua Field Klamono
PT PLN (Persero) memasok kebutuhan listrik Pertamina EP sebesar 2.075 kiloVolt Ampere (kVA) untuk operasional site Klamono, di Sorong, Papua Barat.
Dengan menggunakan listrik PLN, Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) akan mengurangi penggunaan pembangkit diesel sendiri dan berpindah menggunakan listrik PLN.
Manager PT Pertamina EP Papua Field Site Klamono, Muslim Nugraha, menyampaikan apresiasi atas terealisasinya penyambungan listrik ke site Klamono, dirinya berharap kerja sama ini dapat membantu produksi migas lebih efisien.
“Kerja sama ini akan menurunkan biaya per barel untuk produksi migas kami, menurunkan emisi karbon secara signifikan, dan mendayagunakan anggaran yang dihemat untuk program kerja lain dalam meningkatkan produksi migas. Ke depannya, kami yakin PLN dapat memberikan layanan listrik yang andal, berkualitas, dan terbaik," ungkap Muslim.
Muslim mangatakan, PEP Papua kini dapat lebih fokus pada operasional dan pengembangan bisnis intinya. Dengan pasokan listrik PLN, PEP site Klamono berpotensi menghemat penggunaan 828.000 liter solar per tahun atau setara dengan Rp 18 miliar dan menurunkan emisi karbon sebesar ekuivalen 253 ton CO2 .
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan kolaborasi BUMN ini dilakukan dengan memberi layanan Captive Power Acquisition. Dengan program tersebut, para pelaku bisnis dapat menghentikan pembangkit milik sendiri dan beralih ke listrik PLN, sehingga para pelaku bisnis bisa fokus meningkatkan produktivitas usahanya.
"PLN siap menghadirkan listrik yang andal sehingga produksi migas Pertamina EP makin meningkat. Tentunya, kami di PLN siap memberikan layanan terbaik, tidak hanya untuk Pertamina EP Papua Field, tapi untuk pada seluruh pelaku bisnis yang ada,” kata Budiono.
Dukung Perkembangan Kendaraan Listrik Tanah Air, PLN Perbanyak SPKLU
Dalam rangka mendukung perkembangan kendaraan listrik Tanah Air, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menambah fasilitas pendukung mobilitas Electric Vehicle (EV).
Wilfrid Sahat Siregar, Senior Officer Direktorat Retail dan Niaga PLN menjelaskan, sejauh ini PLN telah membangun 161 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di seluruh Indonesia.
"Kita sangat mendukung ekosistem EV yang ada di Indonesia, kami sudah membangun 161 SPKLU di seluruh Indonesia," tuturnya di ajang Perlinkindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Komitmen PLN pun semakin diperjelas dengan meluncurkan SPKLU generasi kedua. Nantinya, SPKLU generasi kedua ini dapat diakses menggunakan aplikasi PLN Mobile.
"Nanti pengguna kendaraan konversi atau listrik bisa melakukan pengecasan di SPKLU tersebut dengan menggunakan PLN Mobile," lanjutnya.
Kemudian, PLN juga telah membangun 108 SPKLU untuk acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 6-11 Mei 2023 lalu.
Selain itu, PLN pun ikut serta mensuport musim mudik Lebaran kemarin dengan menyediakan SPKLU di sepanjang rest area Ibu Kota Jakarta sampai Bali.
Bukan hanya SPKLU saja, PLN juga menambah deretan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), SPBKLU ini sendiri berfungsi untuk menukar baterai pada kendaraan listrik jika sudah hampir habis.
"Ini sudah kami bangun di seluruh Indonesia sebanyak 1263, agar teman-teman yang menggunakan kendaraan listrik bisa dengan nyaman karena ketersediaan infrastruktur yang ada di seluruh Indonesia," ujar Wilfrid.
Advertisement