Liputan6.com, Jakarta Analisis DCFX Lukman Leong memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin ini berkisar antara 14.850 per USD hingga 14.950 per USD.
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS setelah pernyataan dari the Fed Jerome Powell (Ketua The Fed) yang bernada dovish. Namun, penguatan akan terbatas, dengan investor masih menantikan penyelesaian masalah debt-ceiling," kata dia kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca Juga
Pada Senin pagi, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 0,09% atau 14 poin ke posisi 14.916 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.930 per USD.
Advertisement
Menurut Lukman, sangat penting untuk mengetahui apakah debt-ceiling akan dinaikkan atau tidak dinaikkan. "Apabila tidak dinaikkan, maka akan pemerintah AS akan default," ucapnya.
Lebih lanjut, implikasi dan skenario dari debt ceiling disebut sangat banyak, antara lain default, pemangkasan spending, dan menaikkan pagu.
"Efek ke dolar juga akan beda-beda, sehingga investor cenderung wait and see," ujar Lukman.
Utang AS
Dalam kesempatan lain, Analis ICDX Revandra Aritama menyampaikan bagaimana AS menghadapi situasi utang berpeluang menjadi penggerak utama dalam pergerakan mata uang dolar AS.
Di dalam negeri Indonesia, kondisi data ekonomi dinyatakan relatif baik. Data inflasi, neraca perdagangan, dan program untuk menyimpan dolar sudah dijalankan kendati kondisi AS berpengaruh besar terhadap USD.
"Namun, dengan kondisi Indonesia yang baik, peluang untuk rupiah lanjut menguat pascakondisi utang AS juga terbuka," ujar dia pada Jumat (19/5/2023).
Â
Sri Mulyani Patok Nilai Tukar Rupiah 14.700-15.300 per USD di APBN 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok nilai tukar rupiah berkisar antara Rp 14.700-15.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menyusul posisi rupiah sendiri yang tengah menguat hingga Mei 2023.
Hal ini disampaikan Menkeu usai mengikuti Rapat Paripurna di DPR RI membahas tentang Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024.
"Untuk APBN 2024 kisaran nilai tukar tadi adalah 14.700 hingga Rp 15.300 dalam kondisi 2022 dan hingga bulan Mei ini rupiah kita relatif tadi yang saya Sebutkan High performance," ujarnya usai Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Jumat (19/5/2023).
Menkeu Sri Mulyani bilang, penguatan nilai tukar rupiah ini juga sejalan dengan kondisi ekspor-inpor yang cukup baik. Terbukti dari catatan surplus yang masih dibukukan.
Selain itu, mulai kembali masuknya arus pendanaan (capital inflow) ke Indonesia juga dinilai jadi satu pertanda baik di mata Sri Mulyani.
"Karena secara eksternal kita cukup baik di mana tadi saya Sebutkan neraca perdagangan ekspor impor kita membaik dan sudah terjadi Capital inflow lagi, Ini menimbulkan dukungan fondasi bagi rupiah kita untuk tetap terjaga stabil," terang Sri Mulyani.
Informasi, pemerintah sendiri mematok ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,7 persen di 2024 mendatang. Pada saat yang sama, inflasi juga diprediksi bisa stabil di tahun depan.
Advertisement
Upaya Stabilitas
Lebih lanjut, Bendahara Negara ini mengungkap Bank Indonesia turut berperan dalam menghadirkan kebijakan untuk menjaga stabilitas. Baik itu dari sisi stabilitas inflasi maupun nilai tukar.
"Kita semuanya tahu bahwa bank Indonesia terus melakukan kebijakan di dalam menjaga stabilitas baik itu stabilitas dari sisi inflasi, harga maupun nilai tukar," kata dia.
"Jadi dari sisi asumsi untuk tahun depan sesuai dengan pembahasan bersama kita tetap menggunakan range namun dengan kinerja eksternal kita yang cukup baik dan capital inflow yang juga meningkat ini juga memberikan fondasi yang baik bagi pembahasan menyangkut asumsi nilai tukar," sambung Menkeu Sri Mulyani Indrawati.