Sukses

Introvert Juga Bisa Sukses, Ini Keahlian Yang Dimiliki Para Introvert Sukses

Introvert yang kerap kurang mampu bersosialisasi dengan baik sering dikaitkan dengan kegagalan, tetapi mereka justru punya solusi untuk mengatasi hal tersebut

Liputan6.com, Jakarta Terjadi kesalahpahaman umum bahwa introvert harus meniru kepribadian yang umumnya dianggap melekat pada mereka yang ekstrovert untuk sukses, yaitu bersikap blak-blakan bahkan selalu mengangkat tangan dan memimpin komando di dalam suatu keadaan.

Namun, menurut penulis “The Introvert’s Guide to Becoming a Master Networker” Jevonya Allen seringkali introvert sukses dan jaya dengan menghindari situasi tersebut kemudian membangun lingkungan tempat mereka bisa berkontribusi dengan cara yang lebih nyaman, dikutip dari CNBC Make It

Ketika seorang introvert menyukai pengaturan yang lebih kecil kemungkinan mereka tidak ingin melamar ke perusahaan besar.

“Jika Anda berada dalam tim dan Anda melihat bahwa mereka mengharapkan Anda untuk berbicara, Anda mungkin lebih ingin berbicara dengan atasan Anda tentang bagaimana Anda dapat mengirimkan pemikiran Anda secara tertulis.” kata Allen.

Konsep ini berlaku hampir di semua tempat kerja dan sebagian besar situasi kehidupan biasa. Bagian yang paling menakutkan mungkin memilih keluar dari situasi ramah ekstrovert tanpa mengganggu orang lain, menurut Allen.

Di tempat kerja, Anda bisa saja meredakan stres dengan melakukan percakapan pribadi dengan manajer Anda. Allen menyarankan untuk bersiap-siap dengan memiliki contoh situasi jelas yang ingin Anda hindari, kemudian diikuti bagaimana Anda ingin berkontribusi dan mengapa itu akan membuat Anda berdua lebih bahagia dan lebih produktif.

Mempersiapkan hal tersebut sebelumnya dengan rinci, dapat membuat perbedaan besar. Seperti dikatakan Allen, “Kami [para introvert] pertama-tama harus memahami bagaimana kami muncul, kemudian Anda dapat merajut lingkungan Anda agar sesuai. Itulah yang membantu kami berkembang.”

Strategi ini pun bisa jadi solusi untuk mengetahui situasi sosial dengan cara yang lebih anggun. 

Melansir CNBC Make It, ini terjadi pada mantan CEO Yahoo Marissa Mayer yang menemukan bahwa acara atau pertemuan sosial membuatnya gugup bahkan marah pada sikapnya yang pemalu saat diwawancari Vogue pada 2013 lalu.

Waktu hendak mendapatkan peran di Yahoo tahun 2012, Mayer mengembangkan taktik untuk menjaga dirinya agar tidak melarikan diri dari ruangan yang penuh dengan orang asing, dirinya mengaku menetapkan tenggat waktu.

“Saya benar-benar akan melihat jam tangan saya dan berkata, 'Kamu tidak bisa pergi sampai waktu X. Dan jika kamu masih mengalami waktu yang buruk di waktu X, kamu bisa pergi,'” katanya.

Allen merekomendasikan untuk mengikuti beberapa tes kepribadian online bagi mereka yang membutuhkan bantuan untuk mengetahui cara menyesuaikan beberapa bagian di kehidupan sosial.

Secara khusus, dia merekomendasikan Indikator Myers-Briggs untuk siapa saja yang ingin mengukur seberapa tertutupnya mereka, dan penilaian DiSC jika Anda ingin membantu mencari cara terbaik untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda.

Terlebih, validitas ilmiah dari kedua tes tersebut telah diperdebatkan dengan sengit selama bertahun-tahun. Dalam konteks ini, Anda hanya menggunakan hasil sebagai alat informasi, itu menjadi poin data yang dapat membantu Anda menemukan jalan terbaik ke depan, menurut Allen.