Sukses

Mengintip Persiapan Garuda Indonesia Terbangkan Jemaah Haji 2023

Bakal berangkatkan jemaah haji nanti tengah malam, sejumlah persiapan dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia di musim haji 2023.

Liputan6.com, Jakarta Akan memberangkatkan jemaah haji 2023 nanti tengah malam, sejumlah persiapan dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia di musim haji 2023.

Bakal ada pembeda yang mengharuskan maskapai tersebut bekerja ekstra mempersiapkan angkutan musim haji tahun ini. Mulai dari jumlah lansia yang lebih banyak, jumlah jemaah yang mulai menyamai tahun 2019 atau sebelum pandemi, sampai desain interior pesawat yang dibuat nyaman untuk para jemaah.

"Untuk musim haji 2023, kami diberi tugas oleh pemerintah, untuk jemaah haji reguler, sebanyak 287 kloter, terdiri dari 104 ribuan jemaah. Makanya kami turunkan 14 pesawat, jenis Boeing 777 dan Airbus A-330," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setia Putra, saat ditemui di Hangar 2 GMF, Bandara Soekarno Hatta, Selasa (23/5/2023).

Penerbangan tersebut berasal dari 9 embarkasih, terdiri dari wilayah Jakarta, Solo, Aceh, Medan, Padang, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, dan Lombok.

Untuk malam ini, Irfan mengaku, bila dirinya akan melepas kloter dari Solo Jawa Tengah. Sementara, Ade Susardi, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia akan mendampingi Menteri Agama untuk melepas jemaah dari Bandara Soekarno Hatta.

"Kloter dari Solo akan berangkat nanti malam pukul 00.30, nanti 10 menit setelahnya kloter dari Jakarta baru akan berangkat," kata Irfan.

Menurut Irfan, jumlah jemaah yang diberangkatkan oleh Garuda Indonesia tahun ini lebih banyak selepas pandemi COVID-19. Sebab, saat pandemi atau selama 2,5 tahun lalu tidak memberangkatkan haji.

Lalu tahun lalu, hanya 50 persen atau sekitar 50 ribuan penumpang. Kali ini, meski masih lebih sedikit dari tahun 2019 atau sebelum pandemi, maka jumlahnya sudah mencapai 104 ribuan jemaah.

Terlebih, dari total 104 ribuan jemaah haji tersebut, ternyata 30 persennya berusia lansia atau diatas 65 tahun. Makanya, persiapan dilakukan lebih kepada pelayanan lansia. "Makanya, awak kabin kita berikan pelatihan khusus," kata Irfan.

 

2 dari 4 halaman

Profil Penumpang

Dari segi pelayanan awak kabin, Irfan memastikan, pihaknya akan mendampingi dari bandara, di dalam pesawat, hingga mendarat di Jeddah atau Madinah.

Sebab, selain lansia, tantangan lainnya adalah, 80 persen calon jamaah haji nantinya baru pertama kali naik pesawat ke luar negeri dan juga berlatarpendidikan SMP atau sederajat.

"Jadi nanti misalnya di atas pesawat itu kan perjalanan jauh, diatas 10 jam, lalu kalau mau pakai toilet, nanti awak kabin akan mengajarkan tanpa harus membuatnya malu," katanya.

Dari segi interior pesawat pun dibuat lebih nyaman, dimana di kelas ekonomi untuk jemaah reguler tersebut, diberikan bantal bergambar onta dan ucapan selamat beribadah haji 2023. Juga terdapat murotal yang disetel untuk menyambut para jemaah di atas pesawat.

3 dari 4 halaman

Pemerintah Saudi Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia, Ingin Beri Layanan Terbaik

Sebelumnya, Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci mulai Rabu, 24 Mei 2023. Terkait hal ini, Pemerintah Arab Saudi melalui Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah, Muhammad Abdurrahman Al Bijawi menyatakan kesiapan negaranya menerima jemaah haji asal Indonesia.

Salah satu inovasi yang akan kembali diterapkan dalam menyambut jemaah haji Indonesia yakni fasilitas fast track atau jalur cepat keimigrasian di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.

"Kita akan melihat tanggal 24 Mei atau 5 Zulqaidah saat kedatangan jemaah haji Indonesia. Kita akan bersama-sama menyambutnya," ujar Abdurrahman.

Hal ini disampaikan Abdurrahman saat memberikan pernyataan pers usai menerima kunjungan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid di kantornya, di Madinah, Senin (22/5/2023).

Dia mengaku sangat senang menerima kunjungan misi haji Indonesia. "Kami sudah sangat rindu untuk memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia yang sangat tertib dan baik," ujarnya.

Tiga bulan lalu, kata dia, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah berkunjung ke Jakarta untuk melihat persiapan Bandara Soekarno Hatta dalam menerapkan fast track. Dengan fast track, waktu pemrosesan oleh imigrasi Arab Saudi dapat dipangkas.

Bila pelayanan standar proses imigrasi memakan waktu 2 jam lebih, dengan jalur cepat ini pemrosesan di bandara Arab Saudi hanya butuh sekitar 30 menit. Dengan begitu, jemaah tidak perlu berlama-lama mengantre di bandara, sehingga bisa langsung naik bus yang disediakan PPIH untuk diantar ke hotel.

"Kami sangat berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji dan itu merupakan perintah langsung dari Raja Salman agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan tenang, dengan khusyuk, dan kembali ke Tanah Airnya mendapatkan haji mabrur," papar Abdurrahman.

4 dari 4 halaman

Bahas Tasreh Jemaah Haji

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi Zaenal Muttaqin yang turut hadir dalam pertemuan bilateral tersebut menyampaikan bahwa kedua negara juga membahas mengenai tasreh atau surat izin khususnya untuk masuk Raudhah di Masjid Nabawi bagi jemaah haji Indonesia.

"Tadi dibahas juga soal tasreh ziarah, khususnya ke Raudhah. Jemaah kita akan diberikan tasreh untuk masuk ke Raudhah," ungkap Zainul.

Dengan tasreh tersebut, menurut Zainul, jemaah tidak perlu mendaftar untuk mendapatkan reservasi di aplikasi Nusuk. Meski begitu, jemaah juga tetap bisa memilih memakai aplikasi tersebut secara mandiri.

Raudhah merupakan suatu tempat di dalam Masjid Nabawi, Madinah yang dahulu berada di antara kediaman Rasulullah SAW dengan mimbar tempat beliau berdakwah. Tempat itu disebut sebagai taman surga dan merupakan salah satu tempat mustajab untuk memanjatkan doa.

 Â