Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan pembangunan rumah susun (Rusun) TNI AU Halim Perdanakusuma di Jakarta, yang dilaksanakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan pada Tahun Anggaran 2022-2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, selain diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Kementerian PUPR juga membangun rusun untuk mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.
"Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2023).
Advertisement
Rusun TNI AU Halim Perdanakusuma dibangun di Jalan Dwikora Raya, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur sebanyak 1 tower, 3 lantai dengan jumlah hunian 44 unit. Bangunan ini dibangun 3 lantai dengan tipe 36 m2 untuk tiap unitnya.
Rusun ini mulai dibangun pada 22 Desember 2022 sesuai kontrak dan ditargetkan selesai September 2023. Pekerjaan kontruksi dikerjakan oleh kontraktor PT Insan Pesona dengan nilai kontrak Rp 21,3 miliar.
Saat ini tengah dikerjakan instalasi pembesian kolom, pemasangan bekisting kolom, pengecoran kolom Zona 2, pemasangan bekisting pile cap dan tie beam, instal pembesian pile cap dan tie beam.
Kemudian pemasangan scafolding, pemasangan bekisting balok dan plat lantai 2 (Zona 1), dan pembesian balok dan plat Lantai 2 (Zona 1). Secara keseluruhan, progres konstruksi sudah mencapai 15,4 persen.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan pembangunan rusun ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi TNI AU Halim Perdanakusuma.
"Kami harap dengan menghuni rumah yang layak dapat meningkatkan produktivitas para TNI AU Halim Perdanakusuma dalam bekerja," ujarnya.
2.100 Eks Pejuang Timor Timur Dapat Bantuan Rumah Gratis di Kupang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan 2.100 unit rumah khusus (rusus) untuk para eks pejuang Timor Timur yang bermukim di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rusus tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi rumah tahan gempa (RTG) Rumah Instan Sedehana Sehat (Risha) tipe 36, dengan luas tanah kavling 150 meter persegi dan akan diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya sama sekali.
“Pembangunan rumah khusus ini kami berikan secara gratis dan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi pemerintah terhadap para warga pejuang eks Timor Timur. Kami ingin mereka ikut merasakan hasil pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga menerangkan, saat ini proses pembangunan rumah tersebut telah dimulai dan ditandai dengan peletakan batu pertama.
"Guna mempercepat proses pembangunan rumah khusus tersebut, pihaknya juga akan mengunakan teknologi RTG Risha, sehingga prosesnya lebih cepat," imbuhnya. Ditjen Perumahan juga akan berkolaborasi dengan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, dalam rangka penyediaan infrastruktur permukiman mengingat jumlah kebutuhan rumah khusus yang akan dibangun cukup besar.
Beberapa hal yang menjadi fokus pembangunan dalam skala kawasan permukiman yang diperlukan yakni pematangan lahan, kavling, site plan, jaringan air bersih dan sanitasi beserta fasilitas umum dan sosial.
“Dalam memberikan bantuan perumahan ini pemerintah tidak memungut biaya apapun kepada masyarakat Pejuang Eks Timor Timur. Kami juga meminta agar masyarakat melaporkan apabila ada oknum yang datang dan meminta uang administrasi untuk mendapatkan bantuan perumahan karean bantuan ini gratis,” tegas Yublina.
Advertisement
Rumah Khusus
Berdasarkan data yang ada, rumah khusus yang dibangun memiliki Tipe 36 dengan luas tanah berukuran 10 x 15 meter atau 150 meter persegi. Kementerian PUPR juga akan melengkapinya sarana dan prasarana dasar permukiman antara lain jaringan air bersih, jalan lingkungan, dan fasilitas umum lainnya.
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah khusus bagi warga pejuang timor timur dibagi dalam tiga paket pekerjaan fisik. Antara lain, pekerjaan pembangunan rumah khusus Paket I, dilaksanakan sebanyak 727 unit oleh PT Brantas Abipraya (Persero), dan Paket II sebanyak 687 unit oleh PT Nindya Karya (Persero).
Selanjutnya, untuk Paket III sebanyak 686 unit dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Khusus Bagi Warga Pejuang Timor Timur dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero).