Sukses

Manfaatkan Gipsum, Petrokimia Gresik Cetak Ekonomi Sirkular USD 124 Juta

Petrokimia Gresik mampu menjadikan gipsum yang awalnya merupakan cost center menjadi profit center.

 

Liputan6.com, Jakarta Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anak usaha Pupuk Indonesia terpilih sebagai pembicara dalam Forum International Fertilizer Association (IFA) Annual Conference 2023 di Praha, Republik Ceko, atas penanganan dan komersialisasi gipsum yang dinilai berhasil dan selaras dengan prinsip IFA untuk mengedapankan konsep ABG (Academic, Bussiness, Government) Collaboration dalam menghasilkan ekonomi sirkular, Rabu (24/5/2023). 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, kesempatan ini merupakan bentuk apresiasi IFA terhadap program inovasi Petrokimia Gresik dalam pengelolaan dan komersialisasi gipsum, dimana Petrokimia Gresik terus melakukan continuous improvement pada gipsum yang merupakan produk samping dari Pabrik Asam Fosfat.

"Di tengah presentasi, Mr. Volker Andresen yang menjabat sebagai Technical Director Sustainability IFA juga langsung memberikan apresiasi untuk inovasi Petrokimia Gresik ini. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk menghasilkan inovasi-inovasi berikutnya," tandas Dwi Satriyo.

Upaya continuous improvement gipsum yang sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan, dilakukan Petrokimia Gresik melalui beberapa jenis pemanfaatan gipsum menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan telah mendapatkan Surat Keputusan Pengecualian Limbah B3 Gipsum dengan Nomor 238/MenLHK/Setjen/PLB3/5/2021 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021.

"Dengan pengecualian ini, pemanfaatan gipsum di Petrokimia Gresik pun semakin optimal. Petrokimia Gresik mampu menjadikan gipsum yang awalnya merupakan cost center menjadi profit center," tandas Dwi Satriyo.

Ada tiga strategi yang dijalankan Petrokimia Gresik dalam memanfaatkan gipsum. Pertama, sebagai bahan baku purifikasi gipsum. Pemanfaatan gipsum menjadi purified gypsum mencapai 1.100.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi sirkular sebesar USD 80 juta setiap tahunnya.

Kedua, gipsum Petrokimia Gresik dioptimalkan menjadi bahan baku produk pembenah tanah Petrokimia Gresik dengan merk dagang PetroCAS. Untuk pemanfaatan gipsum sebagai bahan baku PetroCAS di Petrokimia Gresik sebesar 300.000 ton per tahun dengan ekonomi sirkular mencapai USD 21 juta.

 

 

2 dari 4 halaman

Gipsum Petrokimia Gresik

Terakhir, gipsum Petrokimia Gresik juga dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk ZA yang banyak digunakan sebagai agroinput pada perkebunan tebu. Penggunaan pupuk ZA terbukti mampu meningkatkan rendemen gula pada tanaman tebu.

"Adapun total pemanfaatan gipsum sebagai bahan baku pupuk ZA adalah sebesar 200.000 ton per tahun dengan ekonomi sirkular mencapai USD 23 juta," ungkap Dwi Satriyo.

Keberhasilan komersialisasi gipsum yang dilakukan oleh Petrokimia Gresik merupakan hasil kolaborasi antara Petrokimia Gresik dengan akademisi dan juga Pemerintah dalam upaya ekonomi sirkular.

"Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN serta penggerak ekonomi bangsa yang turut andil dalam terciptanya ekonomi sirkular, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk terus melakukan upaya penurunan emisi gas rumah kaca demi mewujudkan upaya Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) dengan pemanfaatan produk samping," pungkasnya.

Sementara itu, Annual Conference 2023 merupakan salah satu session pada IFA Phosphogypsum Working Group 11th Annual Meeting. Kegiatan yang mengangkat tema "From Waste to Inventory" ini menghadirkan pembicara dengan materi inovasi terbaik dalam pengelolaan produk samping dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

3 dari 4 halaman

PGN Pasok Gas 17 MMSCFD ke Petrokimia Gresik

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, mendukung ketahanan pangan Indonesia, dengan memenuhi kebutuhan gas bumi ke PT Petrokimia Gresik (PKG). Energi bersih tersebut berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, pasokan gas bumi ke PKG sebesar 15 – 17 MMSCFD, untuk mendukung produksi pupuk menjadi penopang ketahanan pangan di Indonesia. Dalam penyaluran gas dari Lapangan JTB, memanfaatkan Pipa Transmisi Gresik – Semarang yang dikelola oleh afiliasi Subholding Gas yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).

“Penyaluran gas ke PKG juga bagian dari langkah PGN melaksanakan penugasan pemerintah, Sekaligus menjadi support bagi pemerintah dalam meutilisasi Pipa Gresem dan Lapangan JTB yang belum lama ini on stream,” kata Farms, di Jakarta, Sabtu (27/1/2023).

Menurutnya, PGN terus mendukung industri pupuk bertumbuh di masa pasca pandemi Covid-19. Penyaluran gas bumi ke PKG ini merupakan komitmen PGN dalam mengimplementasikan Kepmen ESDM No. 134K Tahun 2021 agar memberi stimulus industri pupuk dapat menggeliat kembali.

Faris melanjutkan, Pertamina Group mendukung ketahanan pangan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Diharapkan, melalui ketersediaan gas bumi yang dengan harga yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan, dapat menopang geliat produksi pupuk dalam negeri serta produktivitas pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu, dapat mendorong daya saing PKG sebagai produsen pupuk di Indonesia.

Ke depan layanan gas bumi untuk sektor pupuk akan semakin ditingkatkan. Melalui kerjasama Subholding Gas Group dengan PKG beberapa waktu lalu, Pertagas juga telah menandatangani nota kesepahaman untuk menyalurkan gas pada pengembangan pabrik pupuk baru milik PKG, baik kebutuhan pasokan gas bumi, maupun optimalisasi infrastruktur gas bumi yang ada.

“Penyaluran gas bumi ke PKG ini bernilai strategis untuk menambah perluasan manfaat dari jaringan gas bumi melalui Pipa Gresem di tahun 2023. Saat ini hingga masa-masa mendatang, PGN tetap memegang komitmen menyediakan gas bumi untuk industri pupuk. Selain pasokan, kami juga harus menjaga kehandalan infrastruktur gas agar penyaluran gas ke PKG semakin terjamin, efektif, dan efisien,” pungkas Faris.

4 dari 4 halaman

PGN Mulai Bangun Jargas di Yogyakarta

Subholding Gas Pertamina sudah mulai melaksanakan perluasan jaringan gas rumah tangga (jargas) di wilayah Yogyakarta. Tahun 2023, rencananya akan dibangun 12.900 Sambungan Rumah (SR) di Yogyakarta.

General Manager PGN Sales Operation Region III (SOR III) Edi Armawiria mengatakan, saat ini PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina tengah melakukan penetrasi pasar di Kota Yogyakarta dan Sleman, tepatnya di Kecamatan Gondokusuman dan Kecamatan Depok untuk menjaring keminatan calon pelanggan.

“Tim Sales PGN sedang gencar melaksanakan sosialisasi produk jargas atau GasKita yang ditujukan untuk rumah tangga dan usaha kecil. Kami berharap, banyak calon pelanggan di Kecamatan Gondokusuman dan Caturtunggal yang berminat untuk beralih menggunakan gas bumi dari PGN,” kata Edi, dalam keterangan tertulis, di Jakarta (26/01/2023).

Edi merinci, PGN menargetkan pembangunan 5.900 SR di Kecamatan Gondokusuman, yang tersebar di empat kelurahan. Sedangkan di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, PGN berencana membangun sekitar 7 ribu SR. Jumlah ini lebih banyak dari rencana awal ketika dilakukan penandatanganan kerjasama pembangunan jargas antara PGN SOR III dengan Pemerintah Kabupaten Sleman pada Oktober 2022 lalu.

Bagi masyarakat yang berada Kecamatan Gondokusuman dan Caturtunggal dapat dengan mudah melakukan pendaftaran melalui Kantor Perwakilan Sales Jargas di Yogyakarta atau dapat mendaftar secara online di http://pgn.id/daftar-gaskita.