Sukses

Menko Airlangga Ajak Investor AS Tanam Duit di Proyek Transisi Energi Indonesia

Terkait dengan transisi energi, Deputi Bianchi mengungkapkan sikap optimisme bahwa permintaan dunia akan produk ramah lingkungan termasuk kendaraan listrik akan mengalami peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima United States Trade of Representatives (USTR) yang diwakili Deputi Sarah Bianchi. Pertemuan ini sebagai awalan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministerial Meeting di Detroit Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan ini, berbagai topik ekonomi strategis menjadi perhatian dalam diskusi hangat antara Menko Airlangga dengan Deputi USTR Bianchi, antara lain menyangkut proses perundingan IPEF, potensi kerjasama kedua negara di bidang transisi energi dan posisi strategis Critical Minerals dalam IPEF.

Membuka pertemuan, Deputi USTR Bianchi memberikan pujiannya atas partisipasi dan kontribusi Indonesia yang konstruktif dalam perundingan ketiga IPEF yang berlangsung di Singapura pada tanggal 8-15 Mei 2023 lalu.

“Pemerintah AS berharap perundingan dalam Pilar I IPEF dapat mencapai kemajuan yang signifikan sebelum pertemuan IPEF tingkat Presiden pada bulan November 2023” ujar Bianchi dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023).

Sebagaimana diketahui, USTR menangani proses perundingan Pilar I IPEF, sementara U.S DOC (Department of Commerce) menangani Pilar II-IV IPEF. Deputi Bianchi juga menyampaikan beberapa klaster dalam Pilar I IPEF yang menjadi fokus AS antara lain Trade Facilitation, Services Domestic Regulation, Agriculture, Environment dan Labor.

Melanjutkan pembahasan terkait dengan transisi energi, Deputi Bianchi mengungkapkan sikap optimisme bahwa permintaan dunia akan produk ramah lingkungan termasuk kendaraan listrik akan mengalami peningkatan.

 

2 dari 3 halaman

Iklim Bisnis Makin Kondusif

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengajak para Investor asal AS untuk menanamkan investasi pada sejumlah proyek terkait transisi energi di Indonesia, guna mewujudkan green economy di kawasan Indo-Pasifik.

Iklim bisnis yang semakin kondusif, posisi strategis Indonesia di ASEAN, serta pertumbuhanekonomi yang tinggi pasca disrupsi global tahun 2020-2022, menjadi daya tawar Indonesia dalam menggaet para Investor dari luar negeri.

Dalam topik Critical Minerals pada IPEF, Menko Airlangga menyampaikan pentingnya ekonomi berkelanjutan yang tangguh dan kompetitif untuk mendukung tranformasi teknologi dekarbonisasi. “Indonesia menginginkan kerjasama dan hilirisasi dalam bidang ekstraksi Critical Minerals dan bahan baku lain yang dibutuhkan dalam energi bersih” ujar Menko Airlangga.

Critical Minerals merupakan salah satu pembahasan utama dalam Pilar II Supply Chain IPEF, dimana pemerintah AS saat ini memiliki agenda mengembangkan rantai pasok global dalam kawasan Indo-Pasifik, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta keamanan energi global.

 

3 dari 3 halaman

Hilirisasi

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan target pemerintah Indonesia perihal hilirisasi dalam ekosistem energi bersih yang berteknologi tinggi, dengan mengembangkan manufaktur yang dapat menghasilkan EV Batteries, komponen eletronik, solar panel dan semikonduktor.

Pertemuan antara Menko Airlangga dan Deputi USTR Bianchi diakhiri dengan keinginan bersama kedua negara untuk menyelesaikan perundingan IPEF di seluruh Pilar (Pilar I-IV), serta mewujudkan ekosistem energi bersih di kawasan Indo-Pasifik.