Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI menyebutkan pemerintah menganggarkan Rp2.044 triliun untuk Program Prioritas 2024, salah satunya untuk proyek pembangunan IKN Nusantara.
“Untuk mendukung berbagai reformasi dan langkah-langkah pembangunan fundamental 2024, kami munculkan anggaran prioritas dalam mendukung transformasi ekonomi,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja berlangsung di Jakarta, Selasa.
Baca Juga
Anggaran tersebut, katanya mencakup lima sektor, yaitu pendidikan, perlindungan sosial, infrastruktur, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Advertisement
Untuk pendidikan, pemerintah menganggarkan Rp643,1 triliun hingga Rp695,3 triliun. Anggaran pendidikan akan disalurkan untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemberian beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta link and match.
“Kami mulai dari yang paling dini, dari ibu hamil, PAUD, hingga yang sudah bekerja bisa mendapatkan alokasi pendidikan ini,” ujar Menkeu.
Kemudian, pemerintah menganggarkan Rp503,7 triliun hingga Rp546,9 triliun untuk perlindungan sosial. Anggaran itu dialokasikan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem melalui program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan bantuan langsung tunai (BLT) desa.
Anggaran juga disiapkan untuk penguatan perlindungan sosial (perlinsos), penguatan graduasi dari kemiskinan melalui program Sentra Kreasi Atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan, serta mendorong perlindungan sosial adaptif melalui protokol perlinsos di masa krisis atau bencana.
Untuk anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp396,9 triliun sampai Rp477,5 triliun untuk percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta infrastruktur pendukung transformasi ekonomi lainnya.
Anggaran kesehatan dialokasikan sebesar Rp187,9 triliun hingga Rp200,8 triliun untuk percepatan penurunan stunting serta penguatan teknologi farmasi, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan sistem kesehatan.
Terakhir, anggaran ketahanan pangan sebesar Rp104,3 triliun hingga Rp124,3 triliun dialokasikan untuk peningkatan produksi pangan domestik serta penguatan sarana dan prasarana, tata kelola sistem logistik, hingga ketersediaan dan keterjangkauan cadangan pangan nasional.
Arab Saudi Minat Investasi di IKN Nusantara, Mau Garap Apa?
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa investor Arab Saudi berminat untuk masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kemarin yang kita bicara dengan menteri investasinya, mereka berminat masuk ke IKN," ujar Bahlil ditemui usai forum bisnis Indonesia-Arab Saudi dikutip dari Antara, Selasa (30/5/2023).
Enam+03:11VIDEO: Perempuan Indonesia Kunci Pertumbuhan Ekonomi, Kok Bisa? Bahlil menyampaikan investasi yang sangat memungkinkan untuk IKN saat ini adalah properti guna membangun infrastruktur dan kota. Sebab, saat ini IKN masih dalam tahap pertama pembangunan.
Menurut Bahlil, investor Arab Saudi memiliki kesempatan untuk berinvestasi di IKN. Bahlil mengatakan terdapat beberapa proyek yang ditujukan khusus untuk pemerintah dan badan usaha serta yang ditawarkan penuh pada pihak swasta.
Lebih lanjut, forum bisnis Indonesia-Arab Saudi dinilai Bahlil sebagai momentum yang bagus untuk menyampaikan pandangan bersama antara pemerintah dua negara terhadap perdagangan dan investasi. Menurut Bahlil, investasi Arab Saudi tidak signifikan seperti negara lain.
"Dua minggu lalu saya bertemu dengan Menteri Investasi mereka (Khalif A. Al Falih) untuk mencari formulasi yang benar dan tepat dalam rangka kedua belah negara agar meningkatkan investasi kedua negara dan acara ini menjadi salah satunya," kata Bahlil.
Advertisement
Proyek Energi Terbarukan
Sementara itu, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan proyek energi terbarukan seperti listrik dengan tenaga angin, listrik tenaga surya dan listrik tenaga air.
"Ke depan pembangunan dari pembangkit listrik akan terus ditingkatkan dengan menggunakan energi terbarukan," ujar Heldy.
Indonesia mempunyai visi dan target di tahun 2045 untuk menjadi empat besar ekonomi dunia. Saat ini ekonomi Indonesia ada di urutan ke-16 dan untuk mencapainya pemerintah Indonesia melakukan transformasi ekonomi.
Lebih lanjut, dalam kegiatan transformasi ekonomi ini yang akan menjadi tulang punggungnya adalah kegiatan investasi hilirisasi. Menurut Heldy, terdapat 21 komoditas yang tercantum dalam road map hilirisasi seperti oil, gas, produk perkebunan, produk kehutanan, dan kelautan.