Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) telah mendesak Turki untuk setujui aksesi Swedia ke dalam NATO. Hal ini seiring Menteri Luar Negeri Antony Blinken menuturkan, “waktunya sekarang” bagi Swedia untuk bergabung dengan negara aliansi itu.
Dikutip dari Al Zaeera, Rabu (31/5/2023), berbicara bersama dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pada Selasa, 30 Mei 2023 , diplomat top Amerika Serikat (AS) menuturkan, Swedia telah memenuhi syarat untuk bergabung dengan NATO “sejak hari pertama” dan telah mengambil langkah signifikan untuk mengatasi masalah keamanan “sah” Turki.
Baca Juga
“Dari sudut pandang Amerika Serikat, sekarang waktunya untuk menyelesaikan aksesi Swedia,” ujar Blinken, di kota Lulea, Swedia utara.
Advertisement
Swedia dan negara tetangga Finlandia mulai mencari keanggotaan NATO tahun lalu setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Aliansi yang dipimpin AS memiliki pakta pertahanan kolektif, yang berarti serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.
Semua anggota NATO harus setuju untuk mengizinkan negara baru masuk ke blok tersebut. Finlandia resmi bergabung dengan aliansi bulan lalu, tetapi aplikasi Swedia masih tertunda.
Hongaria dan Turki belum meratifikasi aksesi Swedia, meskipun Ankara dipandang sebagai rintangan utama. Turki menuduh Swedia menyediakan tempat berlindung yang aman bagi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggapnya sebagai kelompok “teroris”.
Pada Juni 2022, Turki, Swedia dan Finlandia menandatangani apa yang disebut memorandum trilateral untuk mengatasi keluhan Ankara tentang kelompok bersenjata terlarang.
Turki, bagaimanapun menuturkan, Swedia belum memenuhi semua komitmennya dalam perjanjian tersebut. "Turki telah menyampaikan keprihatinan yang penting dan sah. Swedia dan Finlandia sama-sama menangani masalah tersebut. Jadi, waktu untuk bergerak maju adalah sekarang. Kami ingin melihat itu terjadi sebelum KTT Vilnius,” ujar Blinken yang mengacu pada pertemuan NATO di ibu kota Lituania pada Juli.
Pembahasan dengan AS
Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden menuturkan, pihaknya membahas tawaran NATO Swedia dengan rekannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan yang memenangkan pemilihan ulang pada Minggu, 28 Mei 2023. Mereka juga berbicara tentang dorongan Turki untuk membeli F-16, jet tempur AS.
“Saya mengucapkan selamat kepada Erdogan. Dia masih ingin mengerjakan sesuatu di F-16. Saya menuturkan kepadanya bahwa kami menginginkan kesepakatan dengan Swedia, jadi mari kita selesaikan,” ujar Biden.
Pada Selasa 30 Mei 2023, Blinken menuturkan, pemerintahan Biden tidak menganggap kesepakatan F-16 senilai USD 20 miliar dan tawaran NATO Swedia terkait. Akan tetapi, ia memperingatkan beberapa anggota parlemen AS melakukannya.
“Beberapa anggota Kongres, menhubungkan aksesi Swedia ke NATO dengan kemajuan F-16. Kongres adalah cabang pemerintahan yang sepenuhnya setara dan independent. Suara mereka dalam keputusan semacam itu, tentu sangat penting,” ujar dia.
Advertisement
Dukungan AS
Terlepas dari status NATO Swedia, Blinken menuturkan, AS akan mendukung keamanannya.
"Kami dan sekutu kami sama-sama berkomitmen dan berada dalam posisi yang baik untuk membantu Swedia mengatasi kebutuhan keamanannya, terlepas dari apakah aksesi terjadi besok atau dalam dua minggu atau dalam beberapa minggu setelah itu,” ujar dia.
Sementara itu, Kristersson menuturkan, pihaknya bergerak maju dengan memenuhi janjinya kepada “teman Turki” sesuai dengan memorandum trilateral.
“Kami selalu mengakui fakta setiap sekutu NATO harus membuat keputusannya sendiri, dan hanya Turki yang dapat membuat keputusan Turki dan kami sepenuhnya menghormati itu,” ujar dia.