Sukses

Data Sapi Disebut Tidak Valid, BPS Gelar Sensus Pertanian 2013

Kabar tak sedap yang menghujam BPS terkait keabsahan data populasi sapi dibantah oleh Kepala BPS Suryamin. Lembaga ini akan menggelar Sensus Pertanian 2013 pada Mei 2013.

Kabar tak sedap yang menghujam Badan Pusat Statistik (BPS) terkait keabsahan data populasi sapi dibantah oleh Kepala BPS Suryamin. Lembaga ini akan membuktikan melalui program Sensus Pertanian 2013 yang rencananya digelar pada bulan Mei mendatang.

"Pekan-pekan terakhir ini, kami dikritik soal data populasi sapi hasil PSPK 2012. Tidak tanggung-tanggung, komentar yang muncul adalah bahwa BPS tidak turun ke lapangan," ungkap dia dalam Apel Sensus Pertanian 2013 di halaman Kantor BPS, Jakarta, Jumat (8/3/2013).

Menurut dia, peristiwa ini menjadi cambuk bagi BPS untuk bisa membuktikan kredibilitas lembaga tersebut sebagai instansi statistik.

"Kami harus buktikan bahwa tuduhan itu tidak benar, karena tantangan ke depan adalah menyukseskan Sensus Pertanian 2013 yang bakal dilaksanakan 1-31 Mei ini," kata dia.

Pada tahap awal tersebut, lanjut Suryamin, pihaknya akan masuk pada bagian penting, yakni pencacahan di lapangan. "Dalam situasi ini, kami siaga satu, karena menegangkan dan penuh kekhawatiran di mana kredibilitas BPS sebagai insan statistik dipertaruhkan," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya memberi dukungan kepada seluruh jajaran pegawai BPS, seperti KSK, Koordinator Statistik Kecamatan, Koordinator Liputan, Koordinator Tim dan Tim Pencacahan untuk berjuang bersama dalam program Sensus Pertanian 2013. Pasalnya dari tim tersebut, BPS mampu menghimpun kelengkapan data yang dibutuhkan.

"Kami berharap agar para petugas lapangan yang memang telah terlatih merupakan orang yang bermental baja, jujur dan tanggung jawab guna menghadapi tantangan di lapangan nanti," harap Suryamin.

BPS sebelumnya menyatakan sensus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data sebagai evaluasi dan penyusunan perencanaan pembangunan pertanian di Indonesia.

Sensus akan meliputi 33 provinsi, 497 kabupaten, 6.793 kecamatan, 77.144 kelurahan/desa dan 858.557 blok. Kemudian akan menggunakan 60.911 tim dan 243.664 petugas lapangan.

Sedangkan cakupan dari Sensus Pertanian adalah tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, baik pada rumah tangga, perusahaan, dan lainnya. (Fik/Ndw)