Liputan6.com, Jakarta - Sepertinya Presiden Joko widodo (Jokowi) adalah orang yang sangat menghargai waktu. Sampai-sampai para menteri takut terlambat untuk menghadiri rapat bersama orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen lucu di media sosial. Bendahara negara ini memposting foto saat dia sedang terburu-buru di Istana Negara. Dalam postingan tersebut dia menceritakan foto tersebut diambil saat dia tengah terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantor Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
“Buru-buru lari kecil menuju ruang rapat di Istana Merdeka pagi tadi untuk rapat intern dengan Presiden dan beberapa menteri,” tulis Sri Mulyani di akun Instagram @smindrawati, dikutip Kamis (1/6/2023).
Advertisement
Pada foto pertama yang diunggah tersebut, terlihat Sri Mulyani sedang berjalan sambil membawa tas jinjing biru dongker bermotif batik di sebelah kanan. Tak hanya membawa tas, ia pun menenteng sebuah tablet di tangan kanannya. Di foto ini, terlihat dia tengah terburu-buru.
Sementara itu, pada foto kedua, jarak Sri Mulyani tampak lebih dekat dengan kamera. Dia pun sedikit berpose sambil tersenyum lebar ke arah kamera.
Dia mengaku pagi itu (Rabu, 31 Mei2023) sempat panik karena takut terlambat. Setibanya di lokasi tujuan, rapat belum juga dimulai.
“Untung nggak terlambat. Takut disetrap.. muka agak panik,” ungkapnya.
Diakhir caption postingannya, Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang mengabadikan momen tersebut. “Terima kasih fotonya Mbak Erlin,” pungkasnya.
Sri Mulyani: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen di 2024 Itu Realistis
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, proyeksi Pemerintah terkait target ekonomi Indonesia bisa tumbuh antara 5,3 persen hingga 5,7 persen pada 2024, merupakan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cukup realistis.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-25 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023, dengan agenda Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok- Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2024, Selasa, (30/5/2023).
"Pemerintah memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 antara 5,3 hingga 5,7 persen adalah sebuah proyeksi yang cukup realistis," kata Sri Mulyani.
Menkeu melihat disisi domestik, aktivitas konsumsi dari sisi agregat demand juga diperkirakan mulai menguat pada tahun 2024.
Hal ini sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat dengan inflasi yang terus terkendali dan meningkatnya penciptaan kesempatan kerja, karena kegiatan yang semakin normal, mendorong investasi juga meningkat.
Disamping itu, penyelenggaraan pemilu tahun 2024 dan Pilkada serentak diperkirakan akan turut mendorong aktivitas perekonomian. Kemudian, investasi diharapkan meningkat, khususnya terkait sektor-sektor yang berbasis hilirisasi baik itu mineral maupun produk-produk pertanian.
Selain itu, diharapkan pembangunan smelter terus meningkat mendorong belanja modal korporasi pada sektor-sektor terkait.
"Percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural dilakukan pemerintah diharapkan dapat terus memperbaiki iklim investasi dan iklim bisnis di Indonesia sehingga makin mendorong daya tarik investasi yang lebih besar," ujar Menkeu.
Advertisement
Tetap Waspada
Oleh karena itu, Pemerintah sepakat dengan pandangan berbagai fraksi tentang pentingnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan karena gejolak dunia masih akan terus terjadi. Menkeu menegaskan, tensi geopolitik menjadi salah satu sumber ketidakpastian yang sangat tinggi.
Kondisi likuiditas Global juga cenderung ketat serta tingkat suku bunga acuan Global yang diperkirakan akan pada tingkat yang tinggi untuk jangka waktu yang relatif lama adalah faktor yang bisa menimbulkan downside risk atau risiko ke bawah terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Kendati demikian, bendahara negara ini menegaskan, pihaknya akan terus melakukan antisipasi dari berbagai tantangan, baik dalam jangka pendek menengah dan panjang.