Liputan6.com, Jakarta Konsep rumah ramah lingkungan dan menyatu dengan alam, ternyata laris manis pasca-pandemi COVID-19. Bahkan, meski ditawarkan dengan harga diatas Rp 2 miliar, peminat terutama dari kaum milenial, masih tinggi akan hunian rumah tapak elit tersebut.
Bahkan, Summarecon Serpong yang kembali menawarkan klaster kesembilan di kawasan Symphonia berkonsep the real attic yaitu Strozzi, dibuka dengan harga Rp2,4 miliar.
"Klaster ini akan dipasarkan kepada konsumen secara perdana mulai tanggal 10 Juni 2023 sebanyak 78 unit," kata Magdalena Juliati selaku Executive Director Summarecon Serpong, Jumat (2/6/2023).
Advertisement
Menurutnya, pasca Pandemi COVID-19, hunian yang didesain menyatu dengan alam, ruangan banjir pencahayaan alami, sangat diminati calon penghuni. Konsep dari Strozzi 90 persen mengadaptasi dari konsep klaster terdahulu yaitu Leonora.Â
"Permintaan yang terus hadir setelah peluncuran Leonora pada awal tahun lalu mendapatkan perhatian yang sangat besar atas keunikan dari konsep the real attic sehingga menjadi terkenal dan viral, yang berhasil meraup kesuksesan di dalam penjualannya," ujar Magdalena.
Menurutnya, konsep the real attic yang didesain sejak awal sebagai ruang ideal dan sehat lengkap dengan pencahayaan dan sirkulasi udara alami, bukan sekedar ruang tambahan yang dipaksakan.Â
Keunggulan dua pilihan attic ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi dari sebagai ruang yoga, mini studio workout, atau bisa juga difungsikan sebagai working space, mini library hingga kamar tidur.Â
"Tidak hanya itu, dengan balutan warna earth tone, diberikan pilihan fasad yang dapat menyesuaikan karakter penghuni hingga infrastruktur yang lengkap. Strozzi juga dibalut dengan gaya arsitektur modern minimalis," katanya.
Â
Â
Industri Properti Bangkit Kembali di Kuartal I 2023, Pasar Apartemen Tak Lesu Lagi
Industri properti di tanah air yang mengalami kebangkitan sepanjang 2022 dan terus berlanjut di kuartal I 2023. Pertumbuhan positif industri properti seimbang antara sisi penjual maupun konsumen.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023 yang baru saja dirilis terlihat bahwa pada kuartal I 2023 industri properti di tanah air mendapatkan sentimen positif khususnya pada indeks harga dan permintaan baik dari sisi penjual maupun pembeli.
"Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023 menunjukkan kenaikan indeks harga properti sebesar 1,7 persen secara kuartalan pada kuartal pertama 2023 dan kenaikan indeks harga sebesar 7,1 persen secara tahunan. Kenaikan secara kuartalan dan tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada kuartal sebelumnya," jelas Marine dalam keterangan tertulis, Minggu (28/5/2023).
Marine menjelaskan, dari sisi suplai, indeks suplai pada kuartal I 2023 masih stagnan pada angka yang sama dengan kuartal sebelumnya yaitu sebesar 0,3 persen. Namun secara tahunan, indeks suplai menunjukkan kenaikan sebesar 6,6 persen.
Sementara dari sisi permintaan, indeks permintaan naik sebesar 14,5 persen secara kuartalan.
Sebelumnya, pada kuartal IV 2022, indeks permintaan turun hingga 20 persen secara kuartalan. Namun demikian, indeks permintaan pada kuartal pertama 2023 ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2022 sehingga terjadi penurunan sebesar 19,7 persen secara tahunan.
Advertisement
Pasar Apartemen Bangkit
Marine menambahkan, seiring kebangkitan sektor properti di tanah air, pasar apartemen atau hunian vertikal yang sempat mengalami kelesuan di masa pandemi, kini mulai berangsur bangkit.
Pasar apartemen diproyeksikan dapat bangkit kembali ke tingkat permintaan sebelum pandemi. Tren hunian vertikal mendapatkan momentum sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023 menunjukkan adanya momentum kenaikan minat terhadap apartemen terlihat yang terjadi di wilayah DKI Jakarta.
Indeks permintaan apartemen pada kuartal pertama 2023 mengalami kenaikan sebesar 13,4 persen sementara indeks harga apartemen naik tipis sebesar 0,9 persen sedangkan indeks suplai apartemen mengalami penurunan tipis sebesar 0,4 persen.
Menariknya, di saat permintaan terhadap hunian di Jabodetabek menurun secara tahunan, permintaan terhadap apartemen di DKI Jakarta justru meningkat. Permintaan terhadap apartemen naik sebesar 15 persen secara kuartalan dan 3 persen secara tahunan pada kuartal pertama 2023 ini.
Kenaikan permintaan terhadap apartemen di DKI Jakarta justru lebih tinggi dibandingkan permintaan terhadap rumah tapak yaitu sebesar 13 persen secara kuartalan dan -14 persen secara tahunan.