Sukses

Berkat Inovasi Karyawan, Petrokimia Gresik Kantongi Rp 277,9 Miliar

Petrokimia Gresik mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp277,9 miliar melalui inovasi yang dilakukan sepanjang tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta Petrokimia Gresik mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp277,9 miliar melalui inovasi yang dilakukan sepanjang tahun 2022. Capaian ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) XXXVII di GOR Tri Dharma.

Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, dari nilai value creation tersebut, sebesar Rp67,9 miliar atau hampir 25 persen berdampak langsung terhadap laba perusahaan atau direct financial benefit. Besarnya value creation ini menjadi bukti jika inovasi yang dijalankan Insan Petrokimia Gresik mampu membawa perusahaan untuk terus tumbuh.

"Persaingan pasar semakin kompetitif, di sisi lain perkembangan teknologi juga terus membawa perubahan sistem yang mengharuskan Petrokimia Gresik adaptif. Untuk itu, seluruh Insan Petrokimia Gresik harus terus berpikir inovatif untuk membawa perusahaan ini tumbuh dan melampaui batas maksimal," tandas Dwi Satriyo.

Value creation ini, tambahnya, merupakan sumbangsih dari 91 persen karyawan inovatif di sepanjang tahun 2022 yang tergabung dalam 1.599 Gugus Inovasi. Keterlibatan karyawan ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sekitar 81% dan tergabung dalam 1.158 gugus inovasi. Ini menjadi salah satu bukti jika semangat inovasi di Petrokimia Gresik terus tumbuh dan mendarah daging menjadi DNA dalam setiap Insan Petrokimia Gresik.

"Kompetisi saat ini tidak nampak, karena persaingan bisnis yang ada sekarang adalah persaingan ide dan kreativitas bagaimana cara pelaku usaha bisa menjadi leader dengan melakukan drive pasar. Semua itu hanya bisa dimenangkan dengan berinovasi," tandas Dwi Satriyo.

Adapun inovasi Petrokimia Gresik di tahun 2022 membuahkan sejumlah prestasi, diantaranya pada ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) 2022, Petrokimia Gresik Group berhasil meraih sebelas Diamond yang merupakan penghargaan tertinggi di ajang tersebut, enam Platinum, dan dua Gold.

Selain itu juga, Petrokimia Gresik dan Petrokimia Gresik Group juga mendapatkan lima penghargaan "4STARS" di ajang Internasional Asia Pacific Quality Organization (APQO) 2022.

"Kami berharap keterlibatan karyawan dalam berinovasi yang sudah luar biasa di tahun ini bisa semakin meningkat tahun depan, sehingga Petrokimia Gresik semakin siap menghadapi tantangan,” tutup Dwi Satriyo.

 

 

2 dari 3 halaman

Manfaatkan Gipsum, Petrokimia Gresik

Sebelumnya, Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anak usaha Pupuk Indonesia terpilih sebagai pembicara dalam Forum International Fertilizer Association (IFA) Annual Conference 2023 di Praha, Republik Ceko, atas penanganan dan komersialisasi gipsum yang dinilai berhasil dan selaras dengan prinsip IFA untuk mengedapankan konsep ABG (Academic, Bussiness, Government) Collaboration dalam menghasilkan ekonomi sirkular, Rabu (24/5/2023). 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, kesempatan ini merupakan bentuk apresiasi IFA terhadap program inovasi Petrokimia Gresik dalam pengelolaan dan komersialisasi gipsum, dimana Petrokimia Gresik terus melakukan continuous improvement pada gipsum yang merupakan produk samping dari Pabrik Asam Fosfat.

"Di tengah presentasi, Mr. Volker Andresen yang menjabat sebagai Technical Director Sustainability IFA juga langsung memberikan apresiasi untuk inovasi Petrokimia Gresik ini. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk menghasilkan inovasi-inovasi berikutnya," tandas Dwi Satriyo.

Upaya continuous improvement gipsum yang sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan, dilakukan Petrokimia Gresik melalui beberapa jenis pemanfaatan gipsum menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan telah mendapatkan Surat Keputusan Pengecualian Limbah B3 Gipsum dengan Nomor 238/MenLHK/Setjen/PLB3/5/2021 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021.

"Dengan pengecualian ini, pemanfaatan gipsum di Petrokimia Gresik pun semakin optimal. Petrokimia Gresik mampu menjadikan gipsum yang awalnya merupakan cost center menjadi profit center," tandas Dwi Satriyo.

Ada tiga strategi yang dijalankan Petrokimia Gresik dalam memanfaatkan gipsum. Pertama, sebagai bahan baku purifikasi gipsum. Pemanfaatan gipsum menjadi purified gypsum mencapai 1.100.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi sirkular sebesar USD 80 juta setiap tahunnya.

Kedua, gipsum Petrokimia Gresik dioptimalkan menjadi bahan baku produk pembenah tanah Petrokimia Gresik dengan merk dagang PetroCAS. Untuk pemanfaatan gipsum sebagai bahan baku PetroCAS di Petrokimia Gresik sebesar 300.000 ton per tahun dengan ekonomi sirkular mencapai USD 21 juta.

3 dari 3 halaman

Gipsum Petrokimia Gresik

Terakhir, gipsum Petrokimia Gresik juga dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk ZA yang banyak digunakan sebagai agroinput pada perkebunan tebu. Penggunaan pupuk ZA terbukti mampu meningkatkan rendemen gula pada tanaman tebu.

"Adapun total pemanfaatan gipsum sebagai bahan baku pupuk ZA adalah sebesar 200.000 ton per tahun dengan ekonomi sirkular mencapai USD 23 juta," ungkap Dwi Satriyo.

Keberhasilan komersialisasi gipsum yang dilakukan oleh Petrokimia Gresik merupakan hasil kolaborasi antara Petrokimia Gresik dengan akademisi dan juga Pemerintah dalam upaya ekonomi sirkular.

"Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN serta penggerak ekonomi bangsa yang turut andil dalam terciptanya ekonomi sirkular, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk terus melakukan upaya penurunan emisi gas rumah kaca demi mewujudkan upaya Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) dengan pemanfaatan produk samping," pungkasnya.

Sementara itu, Annual Conference 2023 merupakan salah satu session pada IFA Phosphogypsum Working Group 11th Annual Meeting. Kegiatan yang mengangkat tema "From Waste to Inventory" ini menghadirkan pembicara dengan materi inovasi terbaik dalam pengelolaan produk samping dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.