Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah akan terpenuhi dengan adanya pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem). Pengembangan infrastruktur pipa gas bumi ini merupakan upaya untuk pemanfaatan energi bersih yang dapat meningkatkan daya saing.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I ruas Semarang-Batang sepanjang 60 Km berdiameter 20 inchi direncanakan rampung Agustus tahun 2023. Sedangkan pemenuhan Kebutuhan gas untuk industri akan dimulai pada Desember 2023.
Baca Juga
"Pembangunan Pipa Cisem tahap I akan sesuai dengan rencana, pada Agustus sistem sudah siap menerima gas," kata Arifin, di Jakarta, Jumat (9/5/2023).
Advertisement
Adapun potensi pemanfaatan Pipa Gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMSCFD dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengungkapkan, PGN selaku Subholding Gas Pertamina siap menjadi mitra Kementerian ESDM untuk menyukseskan pemanfaatan pipa Cisem, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.
Komitmen tersebut ditunjukan dengan menyelesaikan pembangunan pipa distribusi yang terkoneksi dengan pipa transmisi Cisem ruas Semarang-Batang. Pipa distribusi tersebut akan memenuhi kebutuhan gas bumi Jawa Tengah khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang).
“Pengembangan infrastruktur pipa distribusi gas di KIT Batang kami targetkan selesai bersamaan dengan penyelesaian pembangunan Pipa Cisem pada Agustus 2023. Kami juga membangunan infrastruktur pendukung seperti pipa servis dan MRS pelanggan,” paparnya.
Pengujian Pipa
Achmad mengungkapkan, saat ini pembangunan dalam tahap pekerjaan fisik seperti penjajaran pipa sepanjang sekitar 4 Km, penggalian dan lowering pipa, serta pengelasan dan pengujian pipa. Pada tahap awal, PGN membangun pipa distribusi sepanjang 5 km diameter 8 inchi dan akan dilanjutkan pada tahap pengembangan 2,3 km.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz melanjutkan, kebutuhan di KIT Batang fase 1 sebesar 12 BBTUD dimana yang telah berproses menuju perjanjian jual beli gas (PJBG) adalah PT KCC Glass Indonesia dengan kebutuhan kurang lebih 8 BBTUD dan PT Rumah Keramik Indonesia sekitar 4 BBTUD. Pemenuhan kebutuhan gas buminpelanggan di KIT Batang berasal dari PEPC JTB.
“Gas untuk KIT Batang dapat meningkatkan market share PGN baik itu peningkatan volume dan omzet penjualan, serta jumlah pelanggan segmen komersial dan industri khususnya di area SOR 3 Jateng Jatim Bali Nusra. Selain itu, akan mengoptimalisasi implementasi inisiatif marketing PGN 360 Integrated Solution sebagai pengembangan bisnis PGN Group,” tutur Faris.
Advertisement
PGN 360 Integrated Solution
PGN 360 Integrated Solution merupakan layanan terintegrasi PGN berupa pembangunan infrastruktur gas bumi, pemanfaatan bumi di berbagai sektor, layanan engineering, operasi dan pemeliharaan, serta sistem pendukung lainnya yang tersebar di barbagai wilayah di Indonesia.
Maka dengan pengoperasian pipa distribusi di KIT Batang akan meningkatkan eksistensi PGN di Jawa Tengah sebagai stimulus pemanfaatan gas bumi.
“Kami berprinsip mendukung pengembangan industri di Jawa Tengah dengan pengembangan pemanfaatan gas bumi. Dengan melihat demand yang cukup besar, artinya produktivitas industri di KITB ini juga besar. Secara revenue, tidak hanya PGN saja yang mendapatkan benefit namun juga bagi industri untuk daya saing serta pendapatan daerah Jawa Tengah,” imbuh Faris.