Sukses

Keajaiban Istanbul bagi Manchester City hingga Liverpool di Final Liga Champions

Stadion Ataturk Istanbul Turki bukan hanya menjadi saksi sejarah bagi Manchester City yang pertama kali menang final Liga Champions. Di stadion yang sama, Liverpool juga pernah buat sejarah.

Liputan6.com, Jakarta - Manchester City menjadi pemenang saat laga final Liga Champions UEFA di Ataturk Olympic Stadium Istanbul, Turki pada Minggu, 11 Juni 2023 dini hari.

Dikutip dari Xinhua, Minggu, (11/6/2023), gelandang asal Spanyol Rodrigo alias Rodri mencetak satu-satunya gol pada menit ke-68 saat laga final liga Champions. Tim asuhan Pep Guardiola tersebut mengangkat trofi setelah final yang mendebarkan.

Suporter sepak bola Inggris yang memenuhi Ataturk Olympic Stadium atau Stadion Ataturk merayakan kemenangan 1-0.

“Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan perasaan ini. Merupakan kehormatan besar untuk mengangkat trofi di negeri kami,” ujar Gelandang City keturunan Turki Ilkay Gundogan.

Lewat Twitter, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Manchester City atas kemenangan mereka di Istanbul.

Dikutip dari Kanal Bola Liputan6.com, gol Rodri tersebut membawa Manchester City untuk pertama kalinya berhasil menjadi juara Liga Champions. Manchester City menjadi yang terbaik pada musim 2022/2023 setelah menang atas Inter Milan dengan skor 1-0 di Stadion Ataturk.

Bicara mengenai Ataturk Olympic Stadium yang berada di Istanbul Turki ini bukan hanya menjadi saksi sejarah bagi Manchester City yang pertama kali memenangkan liga antarklub Eropa tersebut.

Keajaiban Istanbul

Dikutip dari CNN, menyebutkan Istanbul dan setiap penggemar di dunia akan tahu persis permainan yang dibicarakan. Kata Istanbul itu membawa kilas balik saat final Liga Champions pada 25 Mei 2005 di Ataturk Olympic Stadium.

Pertandingan 18 tahun lalu itu menjadi salah satu paling berkesan dan ikonik dalam sejarah olahraga yang masih disebut oleh penggemar Liverpool sebagai “keajaiban Istanbul”.

2 dari 4 halaman

Comeback Terbaik Liverpool di Final Liga Champions

Memimpin 3-0 di babak pertama berkat gol menit pembuka Paolo Maldini dan dua gol dari Hernan Crespo, AC Milan sudah memiliki satu tangan di trofi ketika tim kembali ke ruang ganti.

Apa yang terjadi babak kedua, bagaimana pun membuat final Liga Champions 2005 menjadi ibu dari semua momen “saya ada di sana”, demikian mengutip dari CNN.

"Setiap penggemar sepak bola, tidak perlu menjadi penggemar Liverpool dan Milan, mengingat pertandingan itu,” ujar Mantan Bek Liverpool Sami Hyypia kepada CNN Sport pada 2020.

“Sungguh luar biasa kami tertinggal 3-0 melawan tim Italia di babak pertama dan kami berhasil memenangkannya pada akhir adu penalti,” ia menambahkan.

Momen comeback Liverpool tersebut, hanya ada tujuh menit antara kapten Liverpool Steven Gerrard mencetak gol pertama. Lalu Xabi Alonso menyamakan skor tepat setelah satu jam, periode yang mendebarkan dan kacau di mana The Reds tampaknya melakukan hal yang mustahil.

Tim asuhan Rafael Benitez tampil di babak kedua seperti tim yang sama sekali berbeda, tim penuh keyakinan yang bermain dengan keberanian dan tujuan. Namun, apa yang memicu perubahan yang tiba-tiba ini?

“Saya pikir pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah apa yang terjadi di paruh waktu?,” kata Hyypia.

“Saya sudah lupa berapa kali saya menjelaskan apa yang terjadi. Awalnya sangat sepi dan kami mendengar penonton menyanyikan “You’ll Never Walk Alone” di luar, dan itu luar biasa,” ia menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Dukungan Penonton

Ia menceritakan, tim Anda tertinggal 3-0 dan penonton beryanyi sepanjang babak pertama dan mungkin itu memberi kami sedikit kekuatan. Namun, Rafael Benitez cukup tenang.

“Dengar, tidak bisa terus seperti ini. Kita harus memberi penggemar sesuatu untuk disemangai di babak kedua, banyak dari mereka telah melakukan perjalanan jauh, bahkan dengan mobil ke Istanbul untuk mendukung kami,” ujar dia.

Bahkan setelah Gerrard mencetak gol pertama, sebuah sundulan yang dia rayakan dengan melambaikan tangannya dan berteriak dalam upaya membangkitkan semangat rekan satu timnya. Hyypia menuturkan, tim masih tidak percaya bisa melakukan comeback.

Adapun comeback Liverpool tersebut berlangsung di Stadion Ataturk Istanbul, stadion yang juga menjadi saksi sejarah Manchester City memperoleh piala Liga Champions untuk pertama kali.

4 dari 4 halaman

Mengenal Stadion Ataturk di Istanbul Turki

Berikut sejumlah hal mengenai Stadion Ataturk yang dikutip dari foottheball.com:

Lokasi Stadion Ataturk

Stadion Ataturk terletak di distrik Ikitelli, Turki Barat. Pembangunan stadion ini dimulai pada 1999 dan selesai pada 2002. Stadion Ataturk termasuk stadion terbesar di Turki. Bahkan menjadi rumah bagi banyak tim Turki. Adapun pembangunan stadion ini habiskan biaya USD 140 juta atau sekitar Rp 2,08 triliun (asumsi kurs Rp 14.867 per dolar AS).

Kapasitas

Dibangun sebagai bagian dari tawaran Turki untuk Olimpiade 2008, akhirnya gagal. Stadion Olimpiade Ataturk dapat menampung lebih dari 76.000 penonton.

 Nama Stadion

Stadion ini mendapatkan namanya dari Mustafa Kemal Ataturk, Pendiri dan Presiden Pertama Turki. UEFA memberikan status kompleks olahraga bintang lima pada 2004, dan membuatnya memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah kegiatan sepak bola Eropa. Akhirnya, musim final Liga Champions setelah itu digelar di Stadion Ataturk.

Lokasi Final Liga Champions 2023

Stadion ini semula dijadwalkan menjadi tuan rumah final Liga Champions 2020 setelah Bayern Munich mengalahkan PSG 1-0. Namun, karena pandemi COVID-19 yang merajalela di Turki, kegiatan itu dipindahkan ke Stadion Estadia da Luz Stadion di Lisbon, Portugal.

Kemudian diputuskan stadion itu menjadi tuan rumah di Final Liga Champions 2023 sebagai gantinya.