Sukses

Tersangkut Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan, Intip Sederet Mega Proyek Garapan Waskita Karya dan WIKA

Kondisi keuangan BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus diusut oleh Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi keuangan BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus diusut oleh Kementerian BUMN. 

Tindak lanjut ini dikarenakan Kementerian BUMN mencurigai adanya manipulasi laporan keuangan yang dilakukan dua BUMN karya tersebut.

"Di beberapa karya seperti Waskita Karya dan WIKA ini pelaporan keuangan tidak sesuai dengan kondisi riilnya. Artinya dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun, padahal cash flow nya tidak pernah positif," kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo atau kerap disapa Tiko dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN, beberapa waktu lalu.

Sehubungan dengan itu, kementerian BUMN bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) saat ini tengah melakukan investigasi.

Pemerintah sebagai pemegang saham Wasita Karya dan Wijaya Karya tersebut, berjanji akan melakukan tindakan tegas apabila ditemukan bukti adanya manipulasi laporan keuangan.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebenarnya merupakan BUMN karya andalan Indonesia. Sejumlah proyek pun telah digarap oleh kedua BUMN ini, berikut ulasannya:

Waskita Karya

Sejumlah proyek yang digarap oleh Waskita Karya antara lain

  • Masjid Sheikh Zayed Solo yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
  • Jembatan Kelok Sembilan
  • Jalan Tol Bali Mandara
  • LRT Sumatera Selatan
  • Jalan Tol Batang Semarang
  • Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
  • Bendungan Way Sekampung

Wijaya Karya

Sejumlah proyek yang digarap oleh Waskita Karya antara lain

  • MRT Jakarta
  • Terminal Patiman
  • Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati
  • Jakarta International Stadium (JIS)
  • Gedung Sarinah
  • Wisma Atlet Kemayoran
  • Pelabuhan Terminal Patimban
  • LRT Jakarta

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jika Terbukti Manipulasi Laporan Keuangan, Bubarkan Waskita Karya dan WIKA Jadi Opsi Terbaik?

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengendus ada dugaan manipulasi laporan keuangan di PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaka Karya Tbk. Tindakan tegas disebut jadi pertimbangan jika dugaan manipulasi laporan keuangan itu terbukti.

Menanggapi ini, ekonom Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita menilai opsi pailit atau pembubaran BUMN tak serta-merta menjadi satu-satunya pilihan.

"Perkara apakah akan dibubarkan atau direstrukturisasi, tergantung kesepakatan Kementerian BUMN dan DPR lah. Yang jelas tidak semudah itu membubarkan perusahaan BUMN sebesar itu," ujar dia kepada Liputan6.com, Minggu (11/6/2022).

Menurutnya, sejumah risiko perlu jadi pertimbangan. Jika opsinya adalah pembubaran, maka risiko seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga tanggungan utang yang tersisa.

Ditambah lagi citra BUMN Tbk termasuk Waskita Karya dan WIKA nantinya akan tertanggu jika masalah ini diatasi dengan cara yang kurang tepat.

"Tentu ada risikonya, mulai dari PHK besar-besar, peggantian utang oleh pemerintah, dan citra BUMN terbuka yang hancur di mata investor, yang bisa merembet ke BUMN terbuka lainya, jika itu dilakukan," kata dia.

"Yang jelas opsinya tidak hanya dibubarkan. Tapi semua opsi tentu ada risiko dan benefitnya," pungkas Ronny.

3 dari 4 halaman

Harus Diaudit

Dua BUMN Karya, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya diduga melakukan manipulasi laporan keuangan atas kinerjanya. Kementerian BUMN diminta menelusuri lebih jauh terkait dugaan ini.

Ekonom Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita menilai tindak lanjut yang bisa dilakukan dengan adanya audit investigasi. Baik melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Dugaan manipulasi laporan keuangan Wika perlu ditindaklanjuti. Biasanya BPK melakukan audit investigasi, jika ada laporan yang mencurigakan. Jadi kementerian BUMN bisa meminta BPK melakukan itu," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (11/6/2023).

Menurutnya, laporan investigasi itu bisa menjadi rujukan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terjun lebih dalam mencari pelaku korupsi. Artinya, setiap kasus hukumnya berpotensi terkuak.

Pada konteks ini, diketahui Menteri BUMN Erick Thohir kerap menggandeng BPKP hingga Kejaksaan Agung menelusuri tindak pidana di lingkungan BUMN.

Sementara itu, terkair kasus hukum yang tengah berjalan melibatkan Waskita, Ronny tak mau mengambil kesimpulan terlalu cepat. Menurutnya, kasus hukum dan penelusuran dugaan manipulasi laporan keuangan bisa berjalan sendiri-sendiri.

"Yang jelas, jalani prosedurnya saja masing-masing. Kasus yang berjalan, harus dipercayakan kepada institusi hukum terkait. Sementara dugaan manipulasi laporan keuangan memerlukan prosedur tersendiri, tanpa perlu dikaitkan dengan kasus hukum yang sedang berjalan," bebernya.

4 dari 4 halaman

Bukan yang Pertama

Ronny mencatat, dugaan adanya manipulasi laporan keuangan bukan terjadi saat ini saja. Tapi pernah juga terjadi di lingkungan BUMN lain seperti Garuda Indonesia.

Per 2019 lalu, ada dua komisaris yang enggan menandatangani hasil laporan keuangan tahun buku 2018. Setelah ditelusuri, ternyata terbukti ada manipulasi laporan keuangan, dari yang sebelumnya mencatatkan rugi, menjadi mwncatatkan keuntungan.

"Akhirnya terbukti Garuda melakukan manipulasi, dengan mamasukan rencana pendapatan di masa depan sebagai pendpatan di tahun itu. Kasus ini menjadi awal terbukanya bobrok Garuda beberapa tahun lalu," ujar dia.

"Jadi memang diperlukan tindaklanjut dari dugaan manipulasi ini, agar terang benderang urusannya. Jika memang telah terjadi manipulasi, harus dibenahi segera," sambung Ronny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini