Sukses

Sekarang Buka Tabungan Valas Bisa Lewat BRImo, Ada 10 Jenis Mata Uang

Lewat tabungan valas ini, nasabah BRI memiliki instrumen investasi alternatif dengan memanfaatkan naik turunnya nilai tukar mata uang asing.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengembangkan layanan untuk mempermudah nasabah menjalankan aktivitas perbankan. Terbaru, BRI meluncurkan fitur Buka Rekening BRItama Valas melalui aplikasi BRImo.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menjelaskan, fitur tabungan valas ini menjadi solusi untuk mengantisipasi nilai tukar kurs yang fluktuatif, bagi nasabah yang memiliki kebutuhan melakukan transaksi lintas negara.

"Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang memerlukan dana untuk berkegiatan di luar negeri maupun berbagai transaksi dengan menggunakan mata uang asing," kata Andrijanto dalam acara Talkshow Mudah Transaksi Valas Bersama BRImo, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Melalui tabungan valas ini, nasabah memiliki instrumen investasi alternatif dengan memanfaatkan naik turunnya nilai tukar mata uang asing. Selain fitur tabungan valas, BRImo juga dapat mengakses layanan BRItama Valas, Fitur Konversi Valas untuk jual beli valas, serta Fitur Transfer Internasional untuk pengiriman dana valas ke berbagai negara di seluruh dunia.

10 Jenis Mata Uang

Dalam fitur buka rekening valas, terdapat 10 jenis mata uang pilihan (USD, EUR, CNY, AUD, SGD, AED, GBP, JPY, HKD, dan SAR). Fitur Buka Rekening Valas ini memudahkannasabah membuka rekening untuk melindungi aset valas yang dimilikinya dari dampak depresiasi nilai mata uang.

Untuk top up saldo rekening, tersedia Fitur Konversi Valas memudahkan nasabah untukmelakukan jual-beli valas secara real time dengan menawarkan nilai exchange rate yang kompetitif (BRImo Rate). Nasabah, bahkan bisa melakukan transaksi minimum sebesar Rp200.000.

"Transfer valas lintas negara juga bisa dilakukan melalui Fitur Transfer Internasional. Fitur ini menawarkan layanan transfer dengan tujuan ke lebih dari 100 mata uang asing," ujar Andrijanto.

Per Mei 2023, jumlah transaksi finansial BRImo mencapai 1,1 milyar atau meningat 87,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, nilai transaksi juga tembus Rp 1.547 Triliun dengan peningkatan 76,3 persen secara year on year (yoy).

"BRImo sendiri saat ini telah memiliki lebih dari 100 fitur dan terhubung dengan berbagai aggregator/biller terbaik. BRI terus mengembangkan BRImo dengan menyiapkan beragam fitur menarik yang mengedepankan pada ecosystem transaction di dalam BRImo", pungkas Andrijanto.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Terapkan Sustainable Finance, Kredit Berkelanjutan BRI Berhasil Tembus Rp710,9 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang terus berkomitmen menerapkan sustainable finance atau keuangan berkelanjutan sebagai dukungan terhadap program ekonomi hijau pemerintah.

Seperti diketahui, isu lingkungan sendiri masuk dalam top ten global risk dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Pemerintah Indonesia dalam hal ini berkomitmen untuk menurunkan sekitar 32% efek gas rumah kaca pada 2030.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, BRI bersama-sama dengan seluruh stakeholder berupaya untuk merealisasikan target tersebut.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, namun harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder. Artinya ketika kita bicara green economy yang merupakan bagian dari sustainable finance, pasti ada kontribusi pemerintah, ada kontribusi dari sektor riil, ada kontribusi dari sektor keuangan, dan tidak kalah penting adalah ada juga kontribusi dari masyarakat secara umum,” ujarnya dalam acara Green Economy Forum, Selasa (6/6/2023) di Jakarta. 

Sebagai bank terbesar di Indonesia, BRI berhasil mencatat pertumbuhan penyaluran kredit berkelanjutan sebesar 11,1% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Angkanya bertambah menjadi Rp710,9 triliun pada akhir kuartal I-2023 dari yang sebelumnya Rp639,9 triliun per kuartal I-2022. Dengan kinerja tersebut, BRI optimistis dapat menjadi market leader dalam penerapan ESG.

Kredit berkelanjutan tersebut disalurkan pada berbagai sektor, diantaranya adalah segmen UMKM, energi terbarukan, hingga transportasi ramah lingkungan. Adapun kontribusi segmen UMKM menjadi yang terbesar dengan persentase hingga 88,7% terhadap portofolio Kredit Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) BRI atau setara Rp630,7 triliun.  

3 dari 3 halaman

BRI Terus Dorong Ekonomi Hijau

Solichin yang juga menjadi pengurus di bidang Legal dan ESG Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) menjelaskan, ekonomi hijau di Tanah Air perlu terus didorong. Dia memaparkan, bahwa portofolio sustainable finance 4 bank terbesar di Indonesia mencapai sekitar Rp1.290 triliun. Dari jumlah itu, porsi green project baru Rp326 triliun dan sisanya aspek sosial.

Oleh karena itu, dalam memandang ekonomi hijau yang lebih spesifik dari keuangan berkelanjutan, menurutnya bisa dilihat dari sisi aset maupun liabilitas. Dari sisi aset merupakan portofolio pinjaman yang bergantung pada demand. Dari sisi liabilitas akan menyangkut regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan yang sudah siap sekarang ini adalah green bond. 

Dari sudut pandang perbankan, Solichin mengharapkan ada insentif untuk menerbitkan green bond. Sebab, ketika bank menerbitkan green bond akan digunakan untuk membayar green project atau memutar ekonomi hijau.

“Nah green project itu pasti inginnya ada special interest. Kalau ingin pembiayaan green project makin cepat dengan potensi yang makin besar ke depan," kata Solichin.

Lebih lanjut, Solichin mengajak seluruh stakeholder bersama-sama memberikan dukunga agar nanti kalau perbankan menerbitkan green bond mendapatkan special interest, dapat diskon tidak harga premium seperti sekarang.

Video Terkini