Sukses

Rupiah Melemah Hari Ini 14 Juni 2023, Besok Diprediksi Tetap Loyo Menuju 14.960 per Dolar AS

Dalam penutupan pasar sore ini, Rupiah ditutup melemah 43 poin, walaupun sebelumnya sempat melemah 60 poin di level 14.906 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta Indeks dolar Amerika Serikat (AS) atau USD kembali melemah pada Rabu, 14 Juni 2023. Indeks dolar AS adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia.

Namun, pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah juga melemah hingga 0,29 persen atau 42 poin menjadi 14.905 per dolar AS dari sebelumnya 14.863 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, USD melemah terhadap mata uang lainnya dan berjuang untuk menemukan teman selama sesi saat ini, setelah data inflasi AS yang lemah sebagian besar memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga. 

Seperti diketahui, inflasi konsumen AS naik hanya 0,1 persen bulan lalu, menandai peningkatan year-on-year sebesar 4,0 persen, kenaikan terkecil sejak Maret 2021.

"Dengan jeda sekarang sebagian besar diperkirakan, ketidakpastian sebagian besar tergantung pada bahasa yang akan digunakan pejabat The Fed untuk memandu langkah di masa depan, yaitu, apakah bank sentral ingin memperkuat gagasan bahwa siklus pengetatan belum selesai," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis pada Rabu, (14/6/2023).

Adapun Bank sentral China yang memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam 10 bulan pada Selasa (13/6), menghasilkan spekulasi bahwa lebih banyak stimulus sedang dalam perjalanan karena Beijing berupaya mendukung pemulihan ekonomi pasca-COVID.

Di Inggris, data ekonomi yang dirilis hari Rabu menunjukkan bahwa produk domestik bruto Inggris tumbuh sebesar 0,2 persen pada April 2023.

Angka ini sesuai yang diharapkan, kata Ibrahim, tetapi sektor manufaktur dan konstruksi mengalami kontraksi. Namun, pertumbuhan upah yang kuat pada hari Selasa, yang mendorong kemungkinan berlanjutnya pengetatan oleh Bank of England minggu depan.

Dalam penutupan pasar sore ini, Rupiah ditutup melemah 43 poin, walaupun sebelumnya sempat melemah 60 poin di level 14.906 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 14.863 per dolar AS.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 14.890- Rp. 14.960," ungkap Ibrahim.

2 dari 3 halaman

Ekonomi Indonesia Berjalan Positif

Sementara di Indonesia, perekonomian saat ini terus positif. 

Ibrahim menjelaskan, hal tersebut bisa terlihat dari data ekonomi yang cukup bagus, baik data PMI Indonesia, Neraca perdagangan, neraca pembayaran, cadangan devisa dan lain-lainnya.

"Namun membaiknya perekonomian indonesia akan terhambat oleh laju perlambatan ekonomi China sebagai mitra bisnis utamanya," kataya.

Namun, perlambatan ekonomi China dikhawatirkan pasar dapat berdampak pada pelemahan kinerja ekspor Indonesia. Hal itu mengingat Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

"Namun demikian, ekspor indonesia tidak banyak dari manufaktur sehingga komoditas ekspor yang di ekspor yang terkait komoditas masih dibutuhkan China untuk menopang pemulihan," tambah Ibrahim.

3 dari 3 halaman

Apa yang Harus Diantisipasi Pemerintah?

Ibrahim menyarankan, dengan perlambatan ekonomi yang terjadi di China maka pemerintah dan Bank Indonesia harus tetap waspada dan terus menerapkan strategi bauran ekonomi guna untuk memperkuat pondasi perekonomian Indonesia.

"Dan sebagai penguatnya adalah Undang-Undang Omnibus Low Cipta Kerja," sebutnya.

"Dengan melihat pelemahan mata uang rupiah maka bank Indonesia terus melakukan intervensi di perdagangan valuta asing dan obligasi dalam bentuk rupiah di pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Sehingga bisa menahan laju pelemahan mata uang rupiah lebih dalam lagi," katanya.