Sukses

Ketemu Mendag, Bos TikTok Janji Bakal Berinvestasi di Indonesia

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (14/6).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (14/6).

Pada pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, TikTok memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia, khususnya dalam mempercepat proses digitalisasi.

“Tidak hanya menjadi platform hiburan, TikTok juga berpengaruh besar terhadap ekosistem UMKM Indonesia. Kami senang, perkembangan digital seperti TikTok mempermudah pertemuan antara pembeli dengan produsen,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Zulhas menambahkan, keberadaan platform digital membuat produsen dan pembeli terhubung secara langsung, sehingga memotong peran rantai distribusi. “Ini sangat berpengaruh, khususnya bagi pelaku bisnis UMKM,” lanjutnya.

Sementara CEO Shou mengungkapkan, kunjungannya ke Indonesia ingin bertemu dengan Menteri Perdagangan untuk mengungkapkan terima kasihnya secara langsung dukungan terhadap perkembangan TikTok, salah satunya dengan penerbitan izin TikTok Shop di Indonesia.

Saat ini sebanyak 5 juta pelaku bisnis dari masyarakat Indonesia menggunakan platform Tiktok. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya berjualan melalui niaga elektronik TikTok Shop.

“Kita utamakan keamanan dan dan keselamatan. Saya ingin bekerja dengan regulator untuk memastikan bahwa TikTok akan aman untuk pengguna indonesia. Salah satu harapannya adalah barang Indonesia dapat dijual tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri melalui platform TikTok,” imbuh CEO Shou.

CEO Shou berkomitmen untuk terus berkembang dan investasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting di dunia dan pasar terpenting kawasan Asia Tenggara.

2 dari 3 halaman

Bakal Stop Impor Buah-buahan, Mendag: Kita Mau Berdaulat

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia saat ini sedang upaya hentikan ketergantungan impor, salah satunya buah-buahan.

"Saya dulu jadi anggota DPR tahun 2004, kita itu impor buah cuma 50 ribu ton, sekarang mau 1 juta ton, mau diterusin?," ungkap Zulhas saat ditemui di Kawasan Industri Keroncong, Tangerang, Banten, pada Jumat (9/6/2023).

Karena itu, Zulhas mengaku sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memulai restrukturisasi impor Indonesia agar Indonesia tidak menjadi negara yang bergantung pada impor. 

"Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, (untuk impor) ditata. Jangan tergantung impor semua, kalau tergantung impor semua terus gimana kita? Katanya kita mau berdaulat, mau jadi negara maju 2045. Kalau cuman buah lengkeng keriput kering, jeruk kering yang sudah keriput itu, terus apel yang sudah dilapisi lilin saja kita mesti lomba-lomba ngimpor ngapain?," Sambungnya.

Ketua Partai Amanat Nasional itu mengatakan, Indonesia kaya akan buah-buahan seperti jambu kristal, buah naga, salak, duku, alpukat, nanas, pisang, dan rambutan yang mudah ditemukan di tanah air. 

"Kita punya duku, kita punya buah naga, kita punya alpukat, kita punya nanas, kita punya pisang, kita punya jambu kristal, kita punya salak, kita punya banyak sekali. Di rumah saya itu, saya metik rambutan, wah rambutannya (jenis rambutan) Aceh, (rambutan) Aceh itu maksudnya gampang dibuka kan," kata  Zulhas.

"Tapi kalau dibanjiri impor ya mati lah kita. Siapa yang mau nanam (buah-buahan di dalam negeri)?," lanjutnya.

Karena itu, kata Zulhas, Presiden Jokowi menugaskan pihaknya untuk menata kembali bisnis di dalam negeri. Lalu,  yang rugi makelar.

"Saya dikasih tugas sama Presiden untuk menata. Yang Rugi ada, makelar-makelar ya rugi lah mereka. Ditata,"pungkas Mantan Menteri Kehutanan itu. 

3 dari 3 halaman

Mendag: Mahasiswa Adalah Kunci Indonesia Jadi Negara Maju

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengimbau generasi muda, khususnya pelajar untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, mahasiswa merupakan kunci keberhasilan Indonesia 2045. 

Hal itu disampaikan Mendag Zulhas, pada Seminar Wawasan Kebangsaan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jumat (9/6/2023).

“Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi ke-5 di dunia dan kita memenuhi persyaratan untuk menuju ke sana. Mahasiswa adalah kunci Indonesia menjadi negara maju,” kata Zulhas.

Selanjutnya, Indonesia memiliki bonus demografi yang akan mencapai puncaknya  antara tahun 2025 dan 2038, katanya. Oleh karena itu, momentum ini tidak boleh disia-siakan agar Indonesia tidak terjebak sebagai negara pendapatan kelas menengah.

"Bonus demografi juga harus diikuti dengan jumlah manusia yang unggul dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” terangnya.

Mendag Zulhas menambahkan, tahun 2025-2038 merupakan titik awal dimana bangsa  menyongsong masa keemasan setelah 100 tahun kemerdekaan.

“Kita bisa kalau kita mau. Semoga cita-cita Indonesia menjadi negara maju 2045 dengan titik antar 2025-2038 bisa dilaksanakan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengapresiasi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah menggelar seminar wawasan kebangsaan.

“Sekali lagi, untuk menjadi negara dengan ekonomi ke-5 pada 2045 di dunia, mahasiswa adalah kuncinya,” pungkas Mendag. 

Live dan Produksi VOD