Sukses

Hasil Hannover Messe 2023, Wiraraja Industrial Park Batam Sudah Diisi 6 Perusahaan dengan Total Investasi Rp 12 Triliun

Total investasi yang dibawa masuk ke Indonesia oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebesar USD 800 juta atau sekitar Rp12 triliun dan akan menciptakan lapangan kerja bagi 13.000 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Wiraraja Industrial Park yang berlokasi di kawasan Kabil, Kota Batam, Kepulauan Riau, telah diresmikan pada 5 Juni 2023.  Kawasan industri ini merupakan hasil dari kesepakatan Hannover Messe 2023 yang berlangsung pada April lalu.

Peresmian Wiraraja Industrial Park ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam peresmian Airlangga mengatakan bahwa Wiraraja Industrial Park merupakan salah satu momen penting bagi Indonesia dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 serta mengakselerasi peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini sudah ada enam perusahaan yang juga diresmikan yakni:

  1. PT Apollo Solar Indonesia,
  2. PT Marubeni Global Indonesia,
  3. PT Tynergy Technology Group,
  4. PT Wiraraja Yunan International,
  5. PT Alpha Solar Indonesia,
  6. Jaya Electrical Energy.

Total investasi yang dibawa masuk ke Indonesia oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebesar USD 800 juta atau sekitar Rp12 triliun dan akan menciptakan lapangan kerja bagi 13.000 orang.

Keberhasilan masuknya investasi di Indonesia tidak terlepas dari promosi dan kemudahan investasi yang diberikan. Airlangga menyampaikan, Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif investasi yang sangat menjanjikan, antara lain tax holiday, tax allowance, import duty exemption, dan super tax deduction.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko SA Cahyanto menyampaikan, kesuksesan masuknya investasi tersebut juga tidak terlepas dari partisipasi Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023 dan dukungan berbagai stakeholder,

Salah satunya peran KJRI Los Angeles yang memfasilitasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian terhadap rencana investasi Tynergy di Indonesia.

“Selanjutnya, Kementerian Perindustrian akan terus mendorong promosi dan percepatan realisasi asing masuk ke Indonesia,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023). 

2 dari 4 halaman

Menko Airlangga Resmikan Wiraraja Industrial Park, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi membuka Grand Opening of 6 Companies di Wiraraja Industrial Park yang berlokasidi kawasan Kabil, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (5/6). Acara tersebut menjadi salah satu momen penting bagi Indonesia dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Dalam sambutannya, Menko Airlangga menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil menjadi salah satu negara anggota G20 yang paling sukses dalam pemulihanekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini mampu mencapai 5,03% (yoy).

“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Indonesia telah mampu mengatasi dampak pandemi dengan baik,” kata Menko Airlangga dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (5/6/2023).

Selain itu, Menko Airlangga juga berharap agar Kepulauan Riau ikut mengalami kebangkitan ekonomi dengan menargetkan pertumbuhan yang lebih baik. Salahsatunya di sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau ditargetkan meningkat dari 800 ribu orang tahun lalu menjadi 2,9 juta orang padatahun ini.

Dalam upaya mengatasi inflasi, Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat inflasi dari 4,33% (yoy) menjadi 4% (yoy) pada bulan Mei lalu. Dengan target inflasi tahun ini sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 3% dengan toleransi plus minus 1 persen, bisa dikatakan telah tercapai.

“Sementara negara-negara lain masih berjuang melawan inflasi, Indonesia justru berhasil mengendalikan inflasi dengan baik,” ujar Menko Airlangga.

Dari sisi perdagangan, Indonesia juga telah mencatatkan surplus selama 36 bulan berturut-turut. Pada bulan April lalu, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD3.94 miliar.

Meski demikian, terjadi penurunan pada Purchase Managers Index (PMI) saat ini menjadi 50,3 yang diakibatkan ketidakpastian perekonomian global.  

 

3 dari 4 halaman

Investasi

Sementara itu, Wiraraja Industrial Park sendiri telah mampu meraup investasi senilai USD800 juta atau sekitar Rp12 triliun, dengan menciptakan lapangan kerja untuk sekitar 13.000 orang.

“Di samping itu, saat ini sedang dilakukan hilirisasi pasir silica di area industri ini, yang membutuhkan energi yang besar, perlindungan lingkunganyang baik, serta pasar yang baik,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan tersebut. Pembangunan PLTS ini telah diberikan fasilitassebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Selain itu, Indonesia juga sedang dalam pembicaraan dengan pihak Singapura untuk penggunaan dan ekspor energi ini ke Singapura. Hal ini diharapkan menjadiperubahan penting dalam sektor energi di Batam, terutama setelah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus di Nongsa,” ungkap Menko Airlangga.

  

4 dari 4 halaman

Momen Emas bagi Indonesia

Menko Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena Indonesia mampu bertahan dalam pertumbuhan ekonomi yang kuat. Juga disebutkan bahwa ekspor dari kawasan industri Indonesia telah menjadi contoh yang baik dan memberikan kepercayaan bahwa rantai pasokan (supply chain) dari Indonesia dapat diandalkan setelah masa pandemi Covid-19.

“Banyak negara kini melihat potensi Indonesia sebagai mitra yang handal dalam rantai pasokan,” jelas Menko Airlangga.

Di akhir sambutan, Menko Airlangga menyebutkan bahwa ini adalah momen emas bagi Indonesia untuk merebut peran penting dalam rantai pasokan global. Indonesiatelah menonjol di forum G20 dengan SDM yang berkompeten dan pekerja keras.

Selain itu, sektor energi Indonesia juga dianggap berbiaya relatif rendah dan terkendali, terutama dalam penggunaan gas. Kini, yang diharapkan adalah peranregulator dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk menciptakan iklim yang sehat bagi industri sehingga mereka dapatberoperasi dengan baik.