Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan bahwa Indonesia akan segera masuk ke status endemi Covid-19. Dia akan mengumumkan perubahan status dari pandemi covid-19 menjadi endemi dalam waktu satu hingga dua pekan ke depan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, dengan perubahan status dari pandemi menjadi endemi sudah pasti roda perekonomian akan bergerak lebih cepat.
Baca Juga
Pergerakan Independen Alex Kuple dalam Bermusik, Ogah Bergantung pada Major Label Berkat Kedekatan dengan Musisi Indie
Mendagri Tito Karnavian Beberkan Alasan Yogyakarta Tetap Naik Pertumbuhan Ekonomi saat Pandemi Covid-19
Pandemi Adalah Wabah Global, Pahami Ciri-Ciri, Cara Menghadapi, serta Bedanya dengan Endemi dan Epidemi
“Dengan situasi seperti ini kita ingin memulihkan kembali gerak cepat dalam pertumbuhan ekonomi kita, aktivitas ekonomi,” kata Suharso di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Advertisement
Selain covid-19, Suharso menjelaskan banyak penyakit menular di Indonesia yang sifatnya endemik seperti demam berdarah, malaria, tuberculosis dan lain-lain. Namun dalam kondisi tersebut, pertumbuhan ekonomi bisa tetap berjalan karena pemerintah bisa menanganinya dengan baik.
“Dalam keadaan begitu saja kita masih bisa mengatasinya,” kata dia.
Pun selama pandemi, ekonomi Indonesia tetap bisa bangkit dan tumbuh positif dalam beberapa tahun terakhir. Terpenting yang perlu dilakukan sekarang, kata dia, memastikan siklus dari virus corona.
“Yang kita susun sekarang kan apakah akan muncul lagi hal-hal serupa itu. Kalau ada siklusnya apa yang harus dilakukan,” kata dia.
Selain itu, Pemerintah sekarang menjadi waspada terhadap penyakit yang ada di hewan dan bisa menular ke manusia. Ini yang menjadi perhatian pemerintah agar, kejadian seperti covid-19 tidak terulang kembali.
“Nah itu yang harus kita khawatirkan,” katanya.
Dari sisi kesiapan pemerintah, Suharso menyebut Indonesia kini semakin siap menghadapi kondisi terburuk seperti pandemi Covid-19. Bahkan RI sudah bisa memproduksi vaksin untuk kebutuhan sendiri.
“Sekarang kita sudah jauh, jauh lebih siap sehingga PR-PR kita buat penyakit menular bisa kita atasi,” pungkasnya.
Jokowi Putuskan Indonesia Masuk Status Endemi Covid-19
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan segera masuk ke status endemi Covid-19. Dia akan segera mengumumkan dalam waktu satu hingga dua pekan kedepan.
"Sudah kita putuskan untuk masuk ke endemi, tetapi kapan diumumkan baru dimatangkan dalam seminggu-dua minggu," kata Jokowi di Kantor BPKP Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).
Dia memastikan status endemi Covid-19 akan diumumkan pada bulan ini. Jokowi menilai kasus Covid-19 di Indonesia saat ini juga sudah mulai melandai.
"Ya, (proses transisi) ini dimatangkan lah seminggu-dua minggu ini segera diumumkan karena memang sudah semuanya sudah (landai)," jelasnya.
Jokowi menyampaikan jumlah kasus beberapa hari terakhir hanya 217, dengan kasus aktif 10.200. Kemudian, kata dia, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia juga sudah diatas 452 juta dosis.
"Sehingga kita kemarin rapat dan sudah kita putuskan untuk masuk ke endemi," tutur Jokowi.
Advertisement
Cabut Status Pandemi Covid-19
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan segera mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurut dia, pencabutan status pandemi Covid-19 akan diumumkan oleh Presiden Jokowi.
"(Dicabut) status pandeminya. Segera tapi tidak hari ini. Nanti Pak Presiden itu yang akan memutuskan," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Dia mengatakan pemerintah sepakat dengan keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah mencabut status darurat Covid-19 pada 5 Mei 2023 lalu. Untuk itu, Muhadjir menyebut pemerintah akan segera mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Tetapi sudah akan diputuskan Bapak Presiden nanti akan segera dicabut (status pandemi). Waktunya nunggu pengumuman beliau," ujarnya.